TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Aktris Raden Adjeng Hj Dewi Pudjijati alias Dewi Yull akan mengantarkan mantan suaminya, Ray Sahetapy di peristirahatan terakhir. 

Dewi akan turut hadir dalam prosesi pemakaman Ray di tempat pemakaman umum (TPU) Tanah Kusir pada Jumat (4/4/2025).

Hal tersebut dipastikan oleh sang anak Raya Sahetapy. 

"Ibu masih kemungkinan besar akan langsung datang ke pemakaman," kata Raya kepada awak media dikutip Tribunnews.com.

Menurut Raya, sampai hari ini sang ibu belum hadir di rumah duka karena berada di luar kota. 

Sehingga nantinya, Dewi Yull akan turut hadir dalam prosesi pemakaman. 

Berkumpul pula bersama ketiga putranya, Raya, Surya, dan Rama Sahetapy. 

Baca juga: Fakta Pemakaman Aktor Ray Sahetapy, Menanti Putra ke-3 dari AS, 2 Tahun Akan Dipindahkan ke Palu

"Beliau kan lagi di luar kota sekarang, sampai di Jakarta akan langsung ke pemakaman," ungkap Raya.

Jenazah Ray Sahetapy sebelum dimakamkan akan disalatkan terlebih dahulu. 

Prosesi salat ini dilakukan di Masjid Istiqlal Jakarta Pusat pada Jumat (4/4/2025) siang.

Setelah itu, langsung diantar ke pemakaman TPU Tanah Kusir di siang hari. 

"Kita bakal berangkat kurang lebih jam 10an ke Istiqlal, di Istighlal setelah salat Jumat akan ada shalat gaib untuk almarhum, mungkin selesai jam 13.30 WIB, setelah itu rombongan akan bergerak ke Tanah Kusir," tandasnya.

Dewi Yull sempat mengungkapkan dukanya di media sosial. 

Ia turut kehilangan sang mantan suami yang pernah menjalani biduk rumah tangga bersama. 

Diketahui, Ray Sahetapy menikah dengan Dewi Yull pada tahun 1981. 

Ray Sahetapy dan Dewi Yull diketahui menikah pada tahun 1981, yakni saat Dewi masih berusia 20 tahun.

Sayangnya, perjalanan cinta keduanya ternyata sempat tak mendapat persetujuan dari keluarga.

"Aku nikah umur 20 (tahun), keluarga tidak terlalu setuju saat itu," kata Dewi dikutip dari YouTube Melaney Ricardo.

Terungkap pula, ayah dari Dewi Yull tak memberikan restu untuk keduanya.

Dan hanya sang ibu saja yang akhirnya memberi restu sebelum meninggal dunia.

"Ibuku merestui sebelum meninggal. Ayahku enggak merestui, keluarga besarku enggak, dengan segala macam alasan kan," cerita Dewi Yull.

"Jadi aku betul-betul hidup sendiri, hidup di rumah kontrakan yang separuh bambu. Hidup sendiri, melanglang buana di Jakarta, di kontrakan dari Salemba Bluntas pindah lagi ke Petojo Enclek," imbuh Dewi Yull.

Saat itu, Dewi Yull yang sudah bulat dengan pilihannya memilih untuk tinggal di kontrakan dan berusaha untuk tak membebani keluarganya.

"Aku memilih pilihanku, sombongnya anak sekarang, pada saat itu bertanggungjawab pada pilihan karena aku tidak didukung, jadi mau membuktikan aku bisa," ujar Dewi Yull.

"Dengan umur segitu loh, 20 tahun dan pada saat itu habis nikah untungnya enggak langsung hamil, ada jeda enam bulan," imbuhnya.

Pernikahan Ray Sahetapy dan Dewi Yull bahkan berjalan selama 23 tahun.

Namun sayangnya, pernikahan tersebut berakhir dengan perceraian pada tahun 2004 karena Dewi Yull menolak untuk dipoligami.

Dari pernikahan tersebut keduanya memiliki empat orang anak yaitu, Gisca Putri, Rama Sahetapy, Surya Sahetapy, dan Raya Sahetapy.(*)

(Tribunnews.com)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)(Serambinews.com)