TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat pertumbuhan perekonomian di Sultra pada tahun 2024 mencapai 5,40 persen (c-to-c).
Angka tersebut meningkat dari tahun 2023 yang hanya tumbuh 5,35 persen.
Plt Kepala BPS Sultra, Surianti Toar mengatakan untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sultra atas dasar harga berlaku 2024 mencapai Rp189,48 triliun.
Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2010 tercatat sebesar Rp113,99 triliun.
Hal ini disebabkan karena sektor industri pengolahan menjadi penyumbang utama terhadap pertumbuhan ekonomi di Sultra, dengan mencatatkan kenaikan sebesar 12,98 persen.
“Industri pengolahan tumbuh pesat, serta konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) juga mengalami peningkatan yang signifikan, tumbuh 12,42 persen,” kata Surianti, Rabu (5/2/2025).
Surianti menyampaikan pada triwulan IV-2024, ekonomi Sultra mengalami pertumbuhan sebesar 5,08 persen (y-on-y).
Baca juga: Pakaian hingga Transportasi Alami Deflasi di Kendari, Pendidikan Sumbang Inflasi, Intip Angkanya
Sektor informasi dan komunikasi menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi, yang mencapi 9,92 persen.
Di sisi pengeluaran, konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,32 persen.
Sementara itu, dibandingkan dengan triwulan III-2024, ekonomi Sultra tumbuh sebesar 5,87 persen (q-to-q) pada triwulan IV-2024.
Sektor industri pengolahan mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 17,74 persen.
Dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa mengalami kenaikan yang sangat signifikan, tumbuh sebesar 22,35 persen.
Meski industri pengolahan dan ekspor mencatatkan pertumbuhan pesat, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tetap menjadi kontributor terbesar terhadap PDRB Sultra, dengan kontribusi sebesar 23,48 persen.
“Sedangkan konsumsi rumah tangga tetap menjadi komponen yang paling dominan dari sisi pengeluaran, dengan kontribusi mencapai 46,14 persen,” jelasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)