TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE UTARA - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Konawe Utara (DP3A Konut) menggelar Rapat Koordinasi Kepemimpinan Perempuan Pedesaan.
Kegiatan dihadiri 140 peserta dari kelompok perempuan tersebut berlangsung disalah satu hotel di Kecamatan Andowia, Rabu (13/11/2024).
Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut yakni Asisten Administrasi Pemerintahan dan Umum, La Ondjo.
Pengawas Kekerasan Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sulawesi Tenggara (Sultra), Susi Suhartini.
Plh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Konawe Utara, Ati menuturkan tujuan terselenggaranya kegiatan ini.
Baca juga: Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Kota Kendari Meningkat Tiap Tahun, Terbanyak Kekerasan Seksual
"Di Indonesia, khususnya di Kabupaten Konawe Utara, kami ingin supaya kesetaraan gender semakin meningkat," ujarnya.
Asisten Administrasi Pemerintahan dan Umum Setda Pemkab Konawe Utara, La Ondjo mengatakan beberapa tantangan yang dihadapi perempuan dalam kepemimpinan di desa.
Tantangan-tantangan tersebut di antaranya adalah budaya patriarki yang kuat, resistensi aparat desa mayoritas laki-laki, dan tekanan sosial dari peran ganda.
Adapun upaya untuk mengatasi tantangan tersebut dapat berupa pendekatan inklusif dan kolaboratif, peningkatan kapasitas diri, dan membangun modal sosial.
"Mari sebagai perempuan kita tidak hanya berpangku tangan saja, duduk di rumah. Namun perempuan hari ini, harus mau mengembangkan dirinya, harus mau berperan aktif di dalam masyarakat," ujar La Ondjo.
Baca juga: Remaja Perempuan di Sultra Dianjurkan Konsumsi Tablet Tambah Darah Sekali Seminggu, Cegah Anemia
Sementara itu, Susi Suhartini mengatakan pentingnya posisi perempuan di lingkungan keluarga, maupun masyarakat.
"Jadi perempuan itu penting, karena tiang negara, perempuan kuat negara kuat, perempuan melahirkan dan mendidik generasi baru."
"Mengesampingkan seorang perempuan berarti mengabaikan kekuatan perempuan. Karena perempuan memiliki potensi sangat besar dalam mendukung dan mendorong perekonomian bangsa," ujarnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Nursaida)