Basarnas Kendari Siapkan 117 Personel Amankan Bandara Hingga Tempat Wisata, Siaga SAR Lebaran 2024

TRIBUNNWSSULTRA.COM, KENDARI - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Kendari mempersiapkan personil ASN sebanyak 117 orang dalam pelaksanaan Siaga SAR khusus Lebaran 2024.

Para personil tersebut disiagakan di sejumlah lokasi, di antaranya Pelabuhan Nusantara Kendari, Pelabuhan Feri Kendari, Pelabuhan Panggulu Belo Wanci.

Pelabuhan Wawonii, Pelabuhan Torobulu, Pelabuhan Murhum, Pelabuhan Raha, Pelabuhan Penyeberangan Kolaka-Bajoe, Pelabuhan Tobaku.

Lalu Bandara Haluoleo, Bandara Betoambari, Bandara Matahora, Bandara Sangia Nibandera, termasuk Terminal Angkutan Darat.

Serta tempat wisata di Kendari, Kolaka, Baubau, Wakatobi, Luwu Timur, Konawe Utara dan Muna.

Kepala Basarnas Kendari, Muhammad Arafah mengatakan, Siaga SAR khusus Lebaran ini adalah terwujudnya pelayanan SAR yang profesional, sinergi dan militan untuk mendukung kebijakan pemerintah.

Sehingga pihaknya menggelar Apel Siaga SAR khusus Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah/2024, Rabu (3/4/2024).

Baca juga: Siap-siap Polres Konawe Sultra Bakal Gelar Operasi Ketupat Anoa 2024 Selama 13 Hari, Sasarannya?

Siaga SAR khusus Lebaran kali ini berlangsung mulai 3 hingga 18 April 2024.

Arafah berpesan agar seluruh personel Basarnas Kendari menjaga profesionalisme dalam menjalankan tugas, memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan pelayanan SAR di mana dan kapan pun dibutuhkan.

"Kepada seluruh personil Siaga SAR khusus Lebaran 2024 untuk menjaga sinergitas antar pelayan masyarakat baik TNI, Polri dan seluruh potensi SAR, menjaga kekompakan di lokasi kecelakaan dan bencana dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat korban bencana maupun kecelakaan," katanya pada keterangan tertuli yang diterima TribunnewsSultra.com.

Adapun potensi ancaman yang perlu diwaspadai dalam pelaksanaan Siaga SAR khusus Lebaran tahun ini di antaranya bencana hidrometeorologi yaitu banjir, gelombang tinggi, longsor, banjir bandang dan angin puting beliung.

"Kemudian ada bencana geologi yaitu gempa bumi dan tsunami, kecelakaan transportasi yaitu kecelakaan kapal, pesawat dan jalan raya, kondisi membahayakan manusia di antaranya kedaruratan di tempat-tempat wisata," jelasnya.(*)

(TribunnewsSultra.com/Samsul)