Ramadan 2024

Bacaan Doa, Niat dan Keutamaan Itikaf di Masjid pada 10 Hari Terakhir Ramadan

Itikaf adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan umat Islam pada malam-malam Ramadan, terutama pada 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut bacaan niat itikaf pada 10 malam terkahir Ramadan. Artikel ini juga memuat doa-doa hingga keutamaan melakukan itikaf. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Berikut bacaan niat itikaf pada 10 malam terkahir Ramadan.

Artikel ini juga memuat doa-doa hingga keutamaan melakukan itikaf.

Itikaf adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan umat Islam pada malam-malam Ramadan, terutama pada 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Seperti diketahui, saat ini puasa Ramadan 1445 Hijriah telah memasuki 10 hari terakhir Ramadan.

Tepatnya sudah memasuki puasa ke-22 yang bertepatan dengan Selasa (2/4/2024).

Seperti diketahui, hari ini, Selasa (2/4/2024) bertepatan dengan puasa ke-22 Ramadan 1445 Hijriah.

Hal itu berarti puasa Ramadan 2024 ini sudah memasuki 10 hari terakhir, bahkan tersisa 8 hari lagi Ramadan 2024 akan berakhir.

Baca juga: Begini Cara Menghitung Lailatul Qadar di Malam Ganjil Ramadan Dari Petunjuk Rasulullah SAW

Maka dari itu, manfaatkanlah sisa waktu yang ada untuk memperbanyak amalan ibadah termasuk beritikaf.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, yang menyebut Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam melakukan itikaf pada 10 hari terakhir Ramadan.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ

Dari Aisyah r.a. isteri Nabi Shallallahu alaihi wasallam. menuturkan, “Sesungguhnya Nabi Shallallahu alaihi wasallam. melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri-istrinya mengerjakan i’tikaf sepeninggal beliau”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 1886 dan Muslim: 2006).

عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ فَسَافَرَ سَنَةً فَلَمْ يَعْتَكِفْ فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ اعْتَكَفَ عِشْرِينَ يَوْمًا

Dari Ubay bin Ka'ab r.a. berkata, “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. Pernah selama satu tahun beliau tidak beri’tikaf, lalu pada tahun berikutnya beliau beri’tikaf selama dua puluh hari”. (Hadis Hasan, riwayat Abu Dawud: 2107, Ibn Majah: 1760, dan Ahmad: 20317).

Baca juga: Amalan di Malam-malam Terakhir Ramadan Ibadah Diperpanjang, Dzikir, Perbanyak Sedekah hingga Iktikaf

Itikaf adalah kegiatan berdiam diri atau menetap di masjid untuk beribadah.

Meskipun bisa dilaksanakan di rumah, dilansir dari Gramedia blog, Itikaf dianjurkan untuk dilakukan di masjid mana saja, dengan beberapa syarat di dalam masjid tersebut terdapat pelaksanaan salat berjamaah kaum laki-laki.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved