Doa dan Amalan Harian

Nisfu Syaban Dibukanya Pintu Ampunan, Amalkan Hal Ini Mohon Dosa Diampuni Allah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Malam Nisfu Syaban yang merupakan malam mulia dan istimewa sebelum bulan suci Ramadhan. Momen ini jatuh pada tanggal 15 bulan Syaban.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Berikut sejumlah amalan yang dapat dilakukan selama bulan Syaban.

Bulan Syaban mempunyai keistimewaan tersendiri, di antaranya sebagai bulan yang berada di tengah antara Rajab dan Ramadahan, sehingga biasa dijadikan sebagai penanda memasuki bulan suci Ramadhan.

Selain itu, keistimewaan lainnya bulan Syaban yakni memiliki malam Nisfu Syaban.

Melansir Kemenag NTB, Nisfu Syaban adalah malam dibukanya 300 pintu rahmat dan pintu ampunan oleh Allah Subhanahu Wata'ala untuk manusia.

Peringatan yang bertepatan dengan tanggal 15 bulan Syaban ini juga kerap disebut sebagai malam pengampunan dosa.

Sehingga di waktu tersebut sebaiknya dimanfaatkan untuk memperbanyak amalan yang mendatangkan pahala dan keberkahan.

Jika dihitung sejak tanggal 1 Syaban yang bertepatan dengan tanggal 11 Februari 2024 lalu.

Baca juga: Doa Bepergian Hingga Naik Kendaraan Darat, Laut, Udara, Dibaca Sebelum Mulai Perjalanan

Maka Nisfu Syaban yang diperingati setiap tanggal 15 Syaban ini jatuh pada Minggu, 25 Februari 2024.

Sehingga malam Nisfu Syaban akan dimulai pada Sabtu, 24 Februari 2024 malam hingga Minggu, 25 Februari 2024.

Lantas amalan apa saja yang hendak kita lakukan saat Nisfu Syaban?

Berikut sejumlah amalan yang dapat dilakukan umat Muslim selama Nisfu Syaban sembari menunggu datangnya bulan suci Ramadhan.

Amalan pada Malam Nisfu Syaban

Berdasarkan kitab Madza fi Sya’ban karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki, ada tiga amalan yang dapat dilakukan saat malam nisfu syaban yakni:

1. Memperbanyak doa

Pada malam Nisfu Syaban, umat Islam hendaknya memperbanyak memanjatkan doa.

Berdoalah dengan memuji nama Allah, panjatkan permintaan kita pada malam Nisfu Syaban.

Baca juga: Niat dan Doa Buka Puasa Ramadhan Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya

Sebab pada malam itu dipercaya doa akan segera diijabah oleh Allah Subhanahu wata'ala.

Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda,

ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء

Artinya, “(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam Nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).

Salah satu doa yang dapat diamalkan saat Nisfu Syaban yakni doa mohon diberi umur panjang.

Sehingga kita bisa menjumpai bulan Ramadhan.

Melansir Kompastv, berikut doa Bulan Sya’ban agar diberi umur panjang sampai Ramadhan.

Baca juga: Doa Selamat Dunia Akhirat Diberi Kesehatan Hingga Terhindar dari Godaan Setan, Waktu Mustajab Berdoa

Allahumma baarik lana fi Rajaba wa Sya’bana wa ballighna Ramadhana

Artinya: “Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami pada bulan Ramadhan”.

Melalui doa Syaban ini, kita berharap agar Allah memberkahi hidup kita, dan memberi kesehatan dan umur panjang agar bisa bertemu dengan bulan Ramadan, bulan paling baik dan penuh berkah. Aamiin.

2. Membaca Dua Kalimat Syahadat

Dua kalimat syahadat merupakan kalimat mulia, paling disukai Allah Subhanahu wata'ala.

Dua kalimat ini sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam Nisfu Syaban.

Dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat pada saat malam Nisfu Syaban, maka Allah akan mencurahkan rahmat serta hidayahnya kepada kita.

Baca juga: Niat Puasa Ayyamul Bidh Bulan Syaban, 23, 24 dan 25 Februari 2024, Persiapan Sambut Ramadhan

Syahadat juga menjadikan kita senantiasa mengingat kebesaran Allah Subhanahu wata'ala.

Selain itu, kita akan mengagungkan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam sebagai Rasul yang paling mulia.

Sayyid Muhammad bin Alawi mengatakan,

وينبغي للمسلم أن يغتنم الأوقات المباركة والأزمنة الفاضلة، وخصوصا شهر شعبان وليلة النصف منه، بالاستكثار فيها من الاشتغال بكلمة الشهادة "لا إله إلا الله محمد رسول الله".

Artinya, “Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Syaban dan malam pertengahannya.”

3. Membaca Istrighfar

Malam Nisfu Syaban menjadi momen yang paling tepat untuk meminta ampunan dari segala dosa yang kita perbuat.

Allah sangat menyukai hamba-Nya yang bertaubat dengan membaca kalimat Istighfar.

Baca juga: Jadwal dan Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban 1445 Hijriah di Februari 2024, Ini Keistimewaannya

Oleh karena itu umat muslim sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca Istighfar pada saat malam Nisfu Syaban.

Karenanya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam Nisfu Syaban.

Sayyid Muhammad bin Alawi menjelaskan

الاستغفار من أعظم وأولى ما ينبغي على المسلم الحريص أن يشتغل به في الأزمنة الفاضلة التي منها: شعبان وليلة النصف، وهو من أسباب تيسير الرزق، ودلت على فضله نصوص الكتاب، وأحاديث سيد الأحباب صلى الله عليه وسلم، وفيه تكفير للذنوب وتفريج للكروب، وإذهاب للهموم ودفع للغموم

Artinya, “Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya. Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits.

Berikut bacaan istighfar yang dapat dibaca.

  • Istighfar Singkat

(Astaghfirullah)

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah.

Baca juga: Kumpulan Doa Bepergian Berurutan Mulai Keluar Rumah Sesuai Sunnah, Terhindar Dari Hal Buruk

  • Istighfar Penghapus Dosa Meski Sebanyak Buih di Lautan

(Astaghfirullah alladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyum wa atubu ilaih)

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah. Yang tidak ada ilah kecuali Dia yang Maha Hidup lagi terus menerus Mengurus makhluknya. Dan aku bertaubat kepada-Nya.

Di dalam riwayat Tirmidzi, terdapat beberapa tambahan ad adhiim, sehingga bacaannya menjadi seperti berikut ini:

(Astaghfirullahal ‘adhiim alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuumu wa atuubu ilaih)

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung. Yang tidak ada ilah kecuali Dia yang Maha Hidup lagi terus menerus Mengurus makhluknya. Dan aku bertaubat kepada-Nya.

  • Bacaan Istighfar yang Sering Dibaca Rasulullah

(Subhaanallahi wabihamdih astaghfirullah wa atuubu ilaih)

Artinya: Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.

Istighfar astaghfirullah wa atuubu ilaih merupakan salah satu bacaan istighfar yang paling sering Rasulullah baca, yaitu minimal 70 kali dalam sehari semalam.

Baca juga: Viral Bayi Lahir saat Pemilu 2024 Diberi Nama Prabowo Gibran Dapat Doa Netizen: Nama yang Bagus

4. Perbanyak Dzikir

Jangan lupa untuk memperbanyak dzikir, seperti berdzikir setelah salat, kemudian dzikir pagi dan petang, maupun dzikir-dzikir rutin lainnya.

Bacaan Doa pada Malam Nisfu Syaban

Pada malam Nisfu Syaban, kaum Muslimin meyakini dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia, yakni Raqib dan Atid, menyerahkan catatan amalan manusia kepada Allah SWT.

Oleh karena itu, umat Islam diminta untuk memperbanyak doa kepada Allah, memohon ampun, membaca Alquran, hingga membaca doa saat malam Nisfu Syaban.

Dosen IAIN Surakarta, Sulhani Hermawan mengatakan, pada malam Nisfu Syaban atau setelah shalat Magrib tanggal 24 Februari 2024, kita bisa membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali.

Niat yang pertama membaca Surat Yasin adalah meminta kepada Allah supaya diberikan umur panjang.

Kemudian, niat yang kedua meminta Allah SWT supaya diberikan keselamatan, dijauhkan dari bahaya apapun.

Lalu, niat ketiga agar diberikan kekayaan hati. Barulah setelah selesai membaca Surat Yasin, ada doa Nisfu Syaban.

"Sesudah membaca Surat Yasin yang ketiga ini, dianjurkan membaca doa yang dibaca waktu malam Nisfu Syaban," ungkap Sulhani Hermawan dalam program OASE Tribunnews.com.

Berikut doa malam Nisfu Syaban yang dibaca setelah membaca Surat Yasin yang ke-3:
وصلى الله على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه وسلّم
اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ

Washollallahu ala sayyidina muhammadin waala alihi wasohbihi wasallam.

Allahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in aam, laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, wa jaarul mustajiiriin, wa amaanul khaa ifiin, Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan awa muqtarran alayya fir rizqi, famhullaa humma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaani wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi saiidan marzuuqan muwaffaqallil khairaat. Fa innaka qulta wa qauluka haqqu fii kitaabikal munazzali alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaab. Illahii bittajallil aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yurfaqu fiihaa kullu amrin hakim wa yubram, ishrif anni minal balaa I maa alamu wa maa laa alam wa anta allamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimin.

Artinya: Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.

Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrah-Mu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.

Sunguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: "Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab."

Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya'ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi Rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin.

Pada saat Nisfu Syaban umat muslim dianjurkan untuk mengamalkan do'a dan mendirikan salat sunnah.

Ibadah-ibadah yang dianjurkan tersebut merupakan kebiasaan dari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam ketika memasuki bulan Syaban.

Selain akan mendapat pahala, melakukan ibadah sunnah juga akan meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita kepada Allah Subhanhu wata'ala.

Wallahu 'alam bishawab

(Tribunnews.com/TribunnewsSultra.com)