TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Niat puasa Ayyamul Bidh dibaca malam ini.
Puasa Ayyamul Bidh di bulan Januari 2024 ini dimulai hari ini, Kamis (25/1/2024).
Puasa sunnah ini dilaksanakan selama 3 hari setiap pertengahan bulan Hijriah.
Tepatnya tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan Hijriah.
Hari ini bertepatan dengan tanggal 13 Rajab 1445 Hijriah.
Sehingga puasa Ayyamul Bidh dilanjutkan besok, Jumat 26 hingga Sabtu 27 Januari.
Tentu banyak keutamaan yang didapatkan dengan menjalankan ibadah sunnah ini.
Baca juga: Bolehkah Qadha Puasa Ramadhan Bersamaan Puasa Rajab? Ini Hukumnya, Lengkap Bacaan Niat
Namun perlu diperhatikan pula, meski puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan setiap pertengahan bulan Hijriah, ada beberapa pengecualian yang harus diperhatikan, yaitu:
- Tidak boleh berpuasa pada tanggal 13 Dzulhijjah, karena termasuk hari tasyriq yang diharamkan berpuasa.
- Tidak boleh berpuasa pada tanggal 15 Sya’ban, karena termasuk hari yang dilarang berpuasa tanpa mengikutinya dengan puasa sebelum atau sesudahnya.
- Tidak boleh berpuasa pada tanggal 15 Ramadhan, karena termasuk hari yang dianjurkan untuk tidak berpuasa agar tidak menyamai orang-orang Yahudi dan Nasrani.
Puasa Ayyamul di Bulan Rajab ini juga tentunya meimliki banyak keistimewaan.
Apalagi Bulan Rajab merupakan salah satu bulan haram yang artinya dimuliakan dalam Islam.
Sehingga Puasa Ayyamul Bidh sangat cocok menjadi salah satu pilihan untuk melaksanakan Puasa Rajab secara bersamaan.
Baca juga: Ketentuan Qadha Puasa Ramadhan dan Bacaan Niat Lengkap Arab, Latin dan Terjemahan
Puasa Rajab sebaiknya dilakukan dengan bertepatan pada hari-hari utama seperti Senin, Kamis, dan Jumat atau pada Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15).
Melansir laman Kemenag.go.id, Riwayat At Tabarani dari Syaid bin Rasyid menyebutkan bahwa
“Barangsiapa yang berpuasa sehari di Bulan Rajab laksana berpuasa setahun. Apabila berpuasa tujuh hari maka ditutupkan darinya pintu neraka jahanam. Barangsiapa berpuasa delapan hari maka dibukakan delapan pintu surga dan Allah mengabulkan semua permohonannya”.
Sehingga akan banyak keutamaan yang didapatkan bagi umat uslim yag melaksanakan amalan sunnah inidi Bulan Rajab.
Bacaaan Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat melakukan puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala."
Baca juga: Ramadhan Sebentar Lagi, Sudahkah Ganti Utang Puasa? Berikut Batas Waktu Qadha Puasa dan Niatnya
Bacaan doa berbuka puasa:
Doa berbuka puasa dari riwayat HR Abu Dawud
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaAllah.
Artinya : "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."
Keutamaan Menjalankan Puasa Ayyamul Bidh
1. Laksana Puasa Sepanjang Masa
Nilai penting dari puasa sunah tiga hari dalam sebulan adalah laksana puasa sepanjang masa.
Sebagaimana diisyaratkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis, "Puasa tiga hari setiap bulan, bagaikan puasa selama hidup (sepanjang masa)." (Mutafaq alaih).
Tak hanya itu saja, seperti cerita Abu Dzar Al Ghiffari berikut ini, "Kami diperintah oleh Rasulullah SAW agar berpuasa sebanyak tiga hari di setiap bulan, yakni pada hari-hari cemerlang tanggal 13, 14 dan 15. Sabdanya, bahwa puasa itu seperti puasa sepanjang masa." (HR. Nasa'i).
Baca juga: Doa Buka Puasa Rajab 1445 Hijriah Lengkap Tulisan Latin dan Terjemahan, Memohon Kehendak Allah
2. Memenuhi Wasiat Rasulullah
Dalam hadis yang berbeda dan dengan lafaz yang berbeda pula, pertama diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dan yang kedua oleh Muslim, Abu Hurairah dan Abu Darda' berkata;
"Junjunganku Rasulullah SAW berpesan kepadaku akan tiga hal yang jangan sampai ditinggalkan selama hidup, (dalam wasiat pada Abu Hurairah tidak terdapat kata: jangan sampai ditinggalkan selama hidup) yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan, salat Dhuha dua rakaat, dan salat witir dua rakaat sebelum tidur."
Tentu saja pesan tersebut tidak hanya berlaku bagi mereka, namun juga berlaku bagi kita, bagian dari umat beliau.
Seakan-akan beliau bersabda, "Umat-umatku, laksanakan tiga hal sepanjang hidup kalian setiap harinya, tanpa boleh lupa, yaitu puasa tiga hari dalam sebulan, salat Dhuha, dan salat witir sebelum tidur."
3. Mengikuti Kebiasaan Rasulullah
Tak hanya menganjurkan sahabat dan umatnya untuk berpuasa tiga hari dalam sebulan, beliau juga menjalankannya sepanjang hidupnya.
Seperti halnya cerita Mu'adzah al-Adawiyah ra berikut ini, bahwa ia pernah bertanya pada Aisyah ra, "Apakah Rasulullah berpuasa tiga hari setiap bulan?". Jawab Aisyah, "Benar." Ia bertanya lagi, "Bulan apa saja?". Aisyah menjawab, "Tak peduli bulan yang mana saja." (HR. Muslim).
Maka jika kita melaksanakannya, kita telah melaksanakan kebiasaan Rasulullah sehari-hari yang sudah jelas baik dan bermanfaat.
4. Baik Sedang di Rumah atau Bepergian
Bukti komitmen Rasulullah akan puasa tanggal 13, 14, dan 15 ini adalah beliau tidak pernah meninggalkannya dalam kondisi apapun, baik sedang di rumah maupun saat bepergian.
Seperti cerita Ibnu Abbas ra, "Rasulullah SAW tidak pernah berbuka pada hari-hari putih, baik beliau sedang di rumah atau dalam perjalanan." (HR. Nasa'i).
Catatan dalam melaksanakan ibadah puasa Ayyamul Bidh ini pada dasarnya sama dengan puasa di bulan suci Ramadhan.
Misalnya, dengan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan sejenisnya.
Menjaga diri dari segala perilaku yang membatalkan puasa seperti berkata tidak baik, membicarakan orang lain, dan perbuatan tidak terpuji lainnya.
Bagi yang hendak menjalankannya, semangat dan selamat beribadah puasa.
(Tribunnews.com)(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)