Berita Kendari

Tips Lolos Beasiswa LPDP Tahun 2024 Dibagikan Sulistiani Syafitri Awardee LPDP PK-197

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Awardee LPDP PK-197 Sulawesi Tenggara, Suliastiani Syafitri.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Ini tips lolos seleksi beasiswa LPDP 2024 dibagikan Sulistiani Syafitri, awardee LPDP PK-197 Sulawesi Tenggara.

Beasiswa LPDP merupakan program pendanaan pendidikan yang dibiayai pemerintah melalui Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN), yang bertujuan untuk membiayai pendidikan calon pemimpin dan profesional Indonesia.

Adapun beasiswa LPDP pada tahun 2024 telah dibuka, yakni mulai tanggal 11 Januari hingga 12 Februari 2024.

Awardee LPDP PK-197, Sulistiani Syafitri mengatakan untuk bisa lolos beasiswa LPDP tergantung dari setiap tahapan seleksi.

Tahapan seleksi beasiswa LPDP tersebut terbagi menjadi tiga yakni seleksi administrasi, tes tertulis atau substansi akademik, dan seleksi skolastik atau wawancara.

Untuk seleksi administrasi yang paling dibutuhkan adalah Test of English as a Foreign Language (TOEFL) atau IELTS dan esai.

"Esai ini nantinya akan digunakan saat wawancara, di mana hal yang kita sampaikan kepada pewawancara tidak boleh melenceng dari esai yang kita tulis," kata Sulistiani Syafitri kepada Tribunnewssultra, Jumat (12/1/2024).

Baca juga: Kumpulan Beasiswa Tahun 2024 LPDP dan Fulbright S2-S3, Syarat hingga Cara Daftar, Persiapkan Diri

Mahasiswa pendidikan Magister Manajemen di Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, agar lolos tahapan seleksi LPDP ini juga harus memperhatikan esai yang ditulis.

Agar esai yang ditulis menarik, Sulistiani mengatakan sebaiknya memasukkan kutipan atau quotes dari salah satu pakar atau orang yang telah sukses, sejalan dengan mimpi yang ingin diraih di dalam esai tersebut.

Kemudian, pelajari struktur esai agar isi esai yang disampaikan lebih terarah dan jelas, sebab banyak esai yang rancu akibat tidak terstruktur.

"Esai yang menarik itu sebaiknya disusun secara terstruktur, misalnya mulai dari latar belakang pendidikan, dan diakhiri dengan penjabaran kontribusi yang akan dilakukan sesuai dengan jurusan yang diambil," jelasnya.

Sulistiani menyampaikan, adapun struktur esai yang baik yakni diawali dengan personal statement seperti latar belakang pendidikan, dan prestasi atau pencapaian.

Kemudian, tujuan dan alasan mengapa melanjutkan studi S2, memilih LPDP dan jurusan yang diambil, serta apa kaitannya dengan latar belakang pendidikan sebelumnya.

Lalu, kontribusi seperti kaitannya jurusan S2 yang diambil dengan kontribusi yang akan dilakukan.

Baca juga: Tips dan Trik Juara LKTI Nasional Dibagikan Mahasiswa Pendidikan Kimia UHO Kendari Sulawesi Tenggara

Selain itu, penjabaran kontribusi yang sudah dilakukan, sedang dilakukan, dan kontribusi yang akan dilakukan sesuai dengan latar belakang pendidikan.

Kemudian, untuk tes substansi akademik sebaiknya materinya dipelajari dari jauh-jauh hari.

Perbanyak cari materi di google dan pelajari cara pengerjaannya di YouTube atau bisa juga mengikuti bimbingan belajar.

Adapun materi yang akan dites saat seleksi substansi akademik yakni TPA yang berisi matematika verbal, anonim sinonim dan tes yang berbasis pengetahuan, serta tes wawasan kebangsaan dan tes kepribadian.

"Kalau seleksi LPDP itu tiap tahapan seleksi jedanya satu bulan. Kalau kita dinyatakan lolos pada tahapan seleksi pertama, waktu satu bulan tersebut bisa digunakan buat belajar untuk persiapan seleksi selanjutnya," tuturnya.

Kata dia, untuk seleksi skolastik atau wawancara sebaiknya pelajari dengan baik esai yang telah ditulis, jangan mengatakan sesuatu yang tidak terdapat dalam esai.

Hal tersebut dilakukan agar dapat mempertahankan skor, karena seleksi wawancara beasiswa LPDP sistemnya memakai skor.

"Saat wawancara harus hati-hati, jangan sampai yang kita sampaikan tidak sesuai dengan esai yang kita tulis. Karena kalau LPDP itu wawancaranya pakai skor, sehingga kalau yang disampaikan keluar dari esai akan mempengaruhi skor," jelasnya.

Kata dia, untuk tahun 2024 ini seleksi beasiswa LPDP akan lebih ketat, karena bukan lagi masa pandemi, dan kemungkinan seleksi wawancaranya akan dilakukan secara langsung.

Namun, Sulistiani mengingatkan agar para pendaftar tidak pantang menyerah, dan bagi yang sudah mendaftar tahun lalu namun belum lolos, agar mendaftar lagi di tahun ini.

Jika belum lolos atau gagal, bukan disebabkan karena belum siap atau tidak bisa, tetapi ada hal dari dalam diri yang belum dilihat panitia beasiswa LPDP.

"Kebanyakan juga yang tidak lolos beasiswa LPDP, tapi lolos beasiswa luar negeri pakai beasiswa lain. Jadi, kita harus cari tahu apa yang LPDP inginkan, dan kontribusi apa yang akan kita lakukan," jelasnya. (*)

(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)