Berita Sulawesi Tenggara

Momen Sumpah Pemuda 2023, Ketua DPW PPP Sultra Andi Sumangerukka: Generasi Muda Harus Jadi Pejuang 

Penulis: Dewi Lestari
Editor: Laode Ari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-95 tahun 2023, Ketua DPW PPP Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka meminta generasi muda mampu menjadi pejuang pembangunan.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-95 2023, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka meminta generasi muda mampu menjadi pejuang pembangunan.

Andi Sumangerukka (ASR) mengatakan sumpah pemuda merupakan arah kebangkitan Nasional, yang merupakan sejarah pada masa sebelum kemerdekaan. 

Pada saat itu, bangsa Indonesia masih terkotak-kotak, dan belum menjadi satu. Namun pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 bangsa Indonesia menjadi satu untuk mengusir penjajah. 

Sehingga, sumpah pemuda ini adalah tonggak sejarah, karena kontribusi dalam kemerdekaan pada saat itu adalah kontribusi pemuda pada saat tanggal 28 Oktober 1928 silam.

“Dengan adanya sejarah tersebut, saya berharap pemuda di Sultra bisa membangkitkan semangat pemuda-pemuda untuk merefleksikan perjuangan para pendahulu, bagaimana mereka menyampaikan tekad untuk bersatu. Dan dari hasil itu mereka dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan,” kata Andi Sumangerukka, Sabtu (28/10/2023).

Baca juga: Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Ajak Anak Muda Kolaborasi Bangun Bumi Anoa di Momen Sumpah Pemuda

Kata dia, pemuda di Sultra sekarang ini sangat kreatif, terlebih di era digital yang saat ini lebih canggih dan serba cepat dalam memberikan informasi.

Sehingga dirinya berharap pemuda di Sultra mampu memanfaatkan teknologi yang ada untuk bisa berkreasi, dan menjadi pejuang-pejuang pembangunan.

“Menjadi pejuang pembangunan yakni dengan cara berkreativitas, berinovasi, sehingga bisa mengisi pembangunan di Sultra,” tutur Mantan Pangdam Hasanuddin Makassar tersebut.

Menurut ASR, di PPP saat ini, hampir 60 persen diisi oleh anak-anak muda. Hal tersebut menunjukkan bahwa kontribusi anak-anak muda dalam mengisi pembangunan sangat besar.

Kontribusi tersebut diwujudkan dengan bergabung didalam sistem, karena anak-anak muda tersebut memiliki keinginan yang besar dalam merubah sistem, khususnya sistem yang tidak sesuai.

Salah satu cara untuk bisa masuk ke dalam sistem yakni melalui partai politik. PPP pun saat ini memberikan kesempatan seluas-luasnya m bagi anak-anak muda untuk mewujudkan kontribusi mereka.

“Kebetulan juga, kita lihat jumlah pemilih sekarang lebih banyak kelompok milenial. Jadi harapan saya dengan anak muda masuk di PPP, dan manakala dia terpilih nanti, dia akan memberikan kontribusi terutama dalam rangka mengisi pembangunan,” jelasnya (*)

(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)