Ayah Simpan Jasad Bayi di Dalam Kulkas Gegara Tak Punya Biaya Pemakaman Viral, Ini Faktanya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah ayah simpan jasad bayi di dalam kulkas gegara tak punya biaya pemakaman viral di media sosial. Polisi pun langsung mendalami unsur pidana dari peristiwa tersebut. Sederet fakta pun terungkap salah satunya kondisi perekonomian dari pelaku. Dari informasi yang dikumpulkan pihak kepolisian, sosok ayah berinisial S (30) tak punya jalan lain selain menyimpan jasad anaknya di dalam kulkas.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Kisah ayah simpan jasad bayi di dalam kulkas gegara tak punya biaya pemakaman viral di media sosial.

Polisi pun langsung mendalami unsur pidana dari peristiwa tersebut.

Sederet fakta pun terungkap salah satunya kondisi perekonomian dari pelaku.

Dari informasi yang dikumpulkan pihak kepolisian, sosok ayah berinisial S (30) tak punya jalan lain selain menyimpan jasad anaknya di dalam kulkas.

Pasalnya, S tak memiliki uang untuk memakamkan anaknya secara layak.

Selain itu, polisi pun menggali informasi dari sejumlah keterangan orang-orang yang tinggal di dekat S.

Dilansir dari Tribunnews.com, polisi mendalami unsur pidana adanya jasad bayi di Tangerang, Banten yang disimpan ayahnya di dalam kulkas.

Baca juga: Terungkap Jenis Kelamin Jasad Bayi yang Ditemukan di Morosi Konawe Sulawesi Tenggara Usai Diautopsi

Diketahui, peristiwa tersebut terjadi di Jalan Tanah Seratus, RT 003 RW 005, Ciledug, Kota Tangerang.

Berikut ini fakta ayah simpan jasad bayi di dalam kulkas gegara tak punya biaya pemakaman dihimpun TribunnewsSultra.com dari Tribunnews.com:

1. Isti Alami Keguguran

Berdasarkan pengakuan S, istrinya yang berinisial AA mengalami keguguran.

Kondisi tak punya biaya, membuat S menyimpan jasad anaknya di dalam kulkas.

S kemudian memasukkan jasad bayi ke dalam kulkas sejak Minggu (2/7/2023).

"AA dirawat di ICU, sedangkan S pulang ke rumah membawa jenazah bayi untuk dimakamkan," ujar Kepala Kepolisian Sektor Ciledug, AKP Dorisha Suryo, Rabu (5/7/2023), dilansir Kompas.com.

Saat itu, S tak langsung memakamkan bayinya, melainkan menyimpannya di dalam kulkas.

Menurut Dorisha, S menyimpan jasad bayi itu karena terhimpit masalah ekonomi.

Pasalnya, S tidak mempunyai biaya untuk menguburkan jasad anaknya di Tempat Pemakaman Umum (TPU).

"Dia (S) tidak punya biaya dan tidak ada keluarga di Ciledug, sehingga bayi dimasukkan ke freezer dulu, sambil menunggu membuat surat kematian di kelurahan untuk dimakamkan," terang Dorisha.

2. Terungkap Kondisi Perokonomian

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan sejumlah saksi telah diperiksa untuk membuktikan pernyataan S.

"Kami sudah klarifikasi beberapa orang terkait kejadian tersebut. Dan memang suami istri ini dilihat dari tingkat perekonomian, memang di bawah standar," ungkapnya, Rabu (5/7/2023), dikutip dari Kompas.com.

Saksi yang sudah diperiksa mulai dari tetangga hingga ketua RT setempat.

Baca juga: BREAKING NEWS Penemuan Jasad Bayi di Dalam Kawasan Pertambangan Nikel Konawe Sulawesi Tenggara

Namun istri S belum dapat dimintai keterangan lantaran kondisinya masih belum pulih usai keguguran.

"Sementara baru kami klarifikasi secara lisan, karena mereka punya dua anak kecil umur 4 sampai 5 tahun dan istrinya masih dirawat di RS. Kalau tetangga dan RT sudah kami klarifikasi," tuturnya.

3. Awal Mula Diketahui Jasad Bayi Dalam Kulkas

Sebelumnya, Camat Ciledug, Marwan menjelaskan keberadaan jasad bayi di dalam kulkas diketahui warga pada Selasa, (4/7/2023).

Ketika mendapat laporan ada bayi meninggal, petugas kelurahan belum mengetahui jasad bayi disimpan di dalam kulkas.

"Ada yang lapor ke kelurahan kalau ada (warga) yang meninggal di RT 03 RW 12,” terangnya, Rabu (5/7/2023), dikutip dari TribunTangerang.com.

4. Jasad Bayi Membeku

Setiba di rumah S, petugas kelurahan terkejut karena S menyimpan jasad bayinya di dalam kulkas.

Jasad bayi tersebut sudah berada di dalam kulkas selama dua hari dan ditemukan dalam keadaan membeku.

"Staf kelurahan mendatangi lah ke rumah tersebut dan ternyata bayinya ada di dalam freezer kulkas," tandasnya.

Marwan menambahkan petugas kelurahan kemudian memakamkan jasad bayi dan mendampingi S untuk mengurus administrasi pemakaman.

"Karena mereka baru tinggal di sini, tidak lapor RT bahkan. Tapi kita sudah urus dan sudah kita bantu untuk memakamkan jasad bayi di Selapajang."

"Sekarang staf kami juga membantu yang bersangkutan untuk membuat KTP sini agar bisa menggunakan BPJS,” pungkasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (Kompas.com/Cherul Halim) (TribunTangerang.com/Budi Sam Law Malau)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)