TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Terungkap fakta mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Gadjah Mada ( KKN UGM) diduga berbuat tak senonoh viral di Twitter, kronologi sebenarnya.
Viralnya kabar UGM KKN tersebut seiring cuitan akun base yang mempertanyakan dugaan kasus di lokasi KKN.
Pihak kampus pun merespon cepat beredarnya informasi mahasiswa UGM yang viral di Twitter saat KKN tersebut.
Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat (DPKM) pun bergerak cepat menanggapi adanya dugaan kejadian khusus itu.
Lokasi KKN tersebut dikabarkan berada di Desa Pucungroto, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng).
Dalam perkembangan terbaru, sang kepala desa (kades) pun angkat bicara terkait mahasiswa KKN UGM yang viral di Twitter tersebut.
Kades Pucongroto, Eddy Widodo, pada Senin (03/07/2023), membenarkan, adanya kejadian mahasiswa KKN di lokasinya.
Baca juga: Ternyata Video Viral Popo Sama Patung di Twitter Berisi Adegan Tak Senonoh 21 Detik Demi Followers
Hanya saja, dia menegaskan kejadian yang sebenarnya tidak seperti kabar yang berkembang di medsos.
Apalagi, jika disebut mahasiswa tersebut berbuat tak senonoh.
“Tapi tidak separah itu tidak ada yang berbuat mesum,” kata Eddy dikutip TribunnewsSultra.com dari TribunJogja.com.
Hal senada disampaikan Direktur DKPM UGM, Dr dr Rustamaji, Mkes, secara terpisah.
Berdasarkan hasil investigasi sementara, kejadian yang terjadi tersebut tidak semesum yang diceritakan.
“Tidak seheboh yang diceritakan, tidak seperti mesum dan tidak sedahsyat itu,” jelas Rustamaji.
Pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) sebelumnya bergerak cepat merespon kabar mahasiswa KKN UGM viral di Twitter tersebut.
Proses penanganan sudah dilakukan oleh pihak DKPM UGM selaku pengelola pelaksanaan KKN.
“Saat ini sedang berlangsung proses penanganan DPKM,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Dina W Kariodimedjo, SH LLM PhD.
“Diharapkan semua pihak dapat menyikapinya dengan bijaksana,” jelasnya menambahkan.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni UGM, Arie Sujito, mengatakan, informasi tersebut sedang mereka selidiki.
“Lagi diinvestigasi,” ujar Arie dikutip TribunnewsSultra.com dari Kompas.com.
Arie mengatakan, Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM sudah berangkat menuju lokasi untuk menginvestigasinya.
Nantinya, akan ada penjelasan resmi dari bidang pengabdian.
Baca juga: Video Popo Viral Patung di Twitter Durasi 21 Detik, Deretan Kontroversi Sosok Tiktoker Popo Barbie
“Akan ada penjelasan resmi dari Dir Pengabdian Masyarakat. Beliau lagi ke lokasi,” jelasnya.
Sebelumnya, mahasiswa KKN UGM viral di Twitter menyusul unggahan akun yang mempertanyakan dugaan kasus tersebut.
“kkn ugm_fess tuh sebebas itu yak? barusan dapet kiriman ada yang ketauan berbuat mes*m,” tulis akun @ugm_fess.
Tweets pada Minggu (2/7/2023) tersebut hingga Senin (3/7/2023) malam sudah dilihat 1,3 juta kali dan ramai dikomentari warganet.
Kronologi Versi Kepala Desa
Soal dugaan kandal mahasiswa KKN UGM, Kepala Desa Pucungroto, Eddy Widodo, pun menceritakan kejadian yang sebenarnya.
Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi sekitar sepekan yang lalu, tepatnya pada 26 Juni 2023.
Saat kejadian dua mahasiswa tersebut sedang duduk berjejeran di kursi di ruang tamu rumahnya.
“Memang saat kejadian yang bersangkutan sedang duduk di sini (ruang tamu),” jelasnya.
“Mereka cuma duduk jejer berdua di kursi ruang tamu dan pada saat yang sama ada temannya sedang salat di sana,” ujarnya menambahkan.
Diapun menunjukkan tempat salat yang berjarak sekitar 20 meter dari kursi tamu tersebut.
Tapi, mereka tidak melakukan hal seperah yang beredar luas di jagat maya.
Tidak lama berselang, istri Eddy atau Bu Kades datang dan menanyakan apa yang dilakukan oleh dua mahasiswa KKN UGM itu.
Bu Kades tanya karena si pria melakukan KKN di desa sebelah.
Baca juga: Video Viral Kondisi Rumah Dewi Perssik Dikepung Ratusan Warga Imbas Masalah Kurban dengan Ketua RT
“Mereka menjawab cuma sedang mengerjakan tugas. Di depan mereka ada laptop. Yang pria tidak KKN di desa kami. Kejadiannya sekitar seminggu lalu, yakni 26 Juni 2023," timpal Bu Kades.
Baik Eddy maupun Bu Kades merasa heran kenapa kasus tersebut sampai heboh dengan narasi yang jauh dari kejadian sebenarnya.
“Kami juga kaget, kok, informasinya separah itu,” katanya.
Kronologi Versi Kampus
Direktur DKPM UGM, Dr dr Rustamaji MKes pun meminta maaf kepada masyarakat di lokasi terkait kejadian di luar perkiraannya.
Namun, Rustamaji mengatakan, kejadian yang terjadi itu tidak semesum yang diceritakan.
Dia mengungkapkan kronologi kejadiannya saat dua mahasiswa itu sedang ada di ruang tamu rumah seorang lurah, di daerah Kaligesing, Purworejo.
Baca juga: Video Popo dan Patung 21 Detik Viral di Twitter hingga Buat Seleb TikTok Asal Jambi Diamankan Polisi
Sedangkan, bu lurah, yang disebut-sebut menangkap basah kedua sejoli itu, hanya masuk ke dalam dan aktivitasnya sangat singkat.
Sementara, ada seorang teman salat di ruang lain.
“Tidak semesum yang kita bayangkan. Memang, mereka berdua, bagi adat setempat, itu termasuk aib ya,” katanya.
“Kejadian sebenarnya, belum bisa saya sampaikan karena belum ada hasil investigasi. Kami kan juga butuh saksi,” jelasnya menambahkan.
Ia meyakinkan, tim DPKM UGM masih menangani masalah ini dan mengatakan, akan ada pembinaan bagi yang bersangkutan.
Dikatakannya, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) pun akan menilai, apakah keduanya perlu mendapat sanksi atau hanya pembinaan saja.
“Kejadiannya itu lima sampai enam hari lalu ya. Dari fakultas apa, saya belum tahu," ujarnya.
"Hanya bisa kami pastikan, mereka mahasiswa kami karena kejadiannya di tempat KKN kami,” kata Rustamaji menambahkan.
Rustamaji juga tidak bisa memastikan apa dua anak tersebut merupakan pasangan atau memiliki kedekatan khusus.
Dia pun menyebut, di daerah KKN di Kaligesing, belum ada dampak berarti setelah dugaan peristiwa itu terjadi.
“Saya minta adik-adik jaga diri karena jangan sampai jadi sesuatu yang besar. Jangan lakukan hal yang sama di lokasi lain,” katanya.
Disampaikan Rustamaji, kedua anak itu berjanji tidak mengulangi.
Teguran pun sudah diberikan kepada mereka dan pihak UGM meminta agar mereka tetap di lokasi, menjalankan program yang sudah ada.
“Belum ada sanksi. Sejauh ini belum, investigasinya belum keluar. Baru teguran tadi saja,” jelasnya.
Kepada 7.000 lebih mahasiswa UGM yang sedang menjalankan KKN di seluruh Indonesia tahun 2023 ini, Rustamaji berpesan agar mereka tidak melakukan hal di luar tata krama setempat.
“Jangan melanggar kesusilaan. KKN ini untuk pengabdian dan dalam rangka belajar bermasyarakat. Ini tujuan mulia,” ujarnya.(*)
(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili, TribunJogja.com/Dewi Rukmini/Ardhike Indah/Bunga Kartikasari, Kompas.com/Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)