Mahasiswa di Kendari Protes Polisi

Propam Polda Sultra Selidiki Penembakan Gas Air Mata yang Mengarah ke Dalam Kampus UHO Kendari

Penulis: Sugi Hartono
Editor: Sitti Nurmalasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasus penembakan gas air mata ke dalam kampus Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari masih diselidiki Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra). Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sultra, AKBP Moch Soleh saat diwawancarai, Kamis (15/6/2023).

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kasus penembakan gas air mata ke dalam kampus Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari masih diselidiki Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra).

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sultra, AKBP Moch Soleh saat diwawancarai, Kamis (15/6/2023).

AKBP Moch Soleh mengatakan pihaknya sedang menyelidiki standar operasional prosedural oknum polisi yang mengarahkan tembakan ke dalam kampus tersebut.

Hingga saat ini, pihaknya belum menerima adanya laporan dari masyarakat soal penembakan gas air mata.

"Jadi, ada mahasiswa yang menyampaikan ke kami, tapi sampai saat ini kami belum menerima laporan resmi yang kami terima di Bid Propam, sampai ke halaman Universitas Halu Oleo," ujarnya.

Baca juga: Pendemo di Kota Kendari Sulawesi Tenggara Dipukul Mundur Polisi Disebut Perusuh Bukan Mahasiswa

Hanya saja, meski belum menerima laporan resmi pihaknya tetap melakukan penyelidikan mengenai kejadian tersebut.

"Tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan proses tetap kita tindak lanjuti," ujar Kabid Propam Polda Sultra.

"Kita tetap proses sesuai dengan kadar kesalahan prosedur yang dilakukan dan tidak menutup kemungkinan kita lanjutkan kepada sidang disiplin," jelasnya menambahkan.

AKBP Moch Soleh menambahkan saat ini, pihaknya sedang melakukan pengumpulan data termasuk melihat video-video kejadian tersebut.

"Kami masih mengumpulkan bahan keterangan, kita dalami sampai sejauh mana keterlibatan anggota, kita tidak boleh melihat setengah-setengah tapi kita melihat secara kesuluruhan," ujarnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono)