MotoGP

MotoGP 2023, Fabio Quartararo Sebut Tim Yamaha Lebih Banyak Tidur Daripada Bekerja

Editor: Risno Mawandili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fabio Quartararo mengkritik Yamaha setelah MotoGP Spanyol 2023, menyebut tim pabrikan asal Iwata, Jepang itu lebih banyak tidur daripada bekerja.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Di awal musim kejuaraan MotoGP 2023 ini, Fabio Quartararo tampil buruk bersama Yamaha.

Dia memang meraih podium ketiga di MotoGP Amerika 2023, tetapi masih belum cukup untuk bersaing di tangga klasemen.

Pembalap Monster Energy Yamaha tersebut menempati urutan ke-11 klasemen MotoGP musim ini, dengan koleksi 40 poin.

Torehan tersebut selisih jauh dengan pemuncak klasemen, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) yang telah mengumpulkan 87 poin.

Penampilan buruk Fabio Quartararo tak lepas dari kegagalan Yamaha mengembangkan motor kompetitif.

Kegagalan Yamaha tersebut terlihat jelas dalam 4 seri balapan musim ini.

Pabrikan asal Iwata, Jepang itu menempati urutan terakhir klasemen konstruktor MotoGP 2023, dengan koleksi 49 poin. Selisih sangat jauh dari Ducati yang di puncak (137 poin).

Baca juga: Jadwal MotoGP Prancis 2023 Lengkap Berita Terbaru, Fabio Quartararo Akui Sulit Raih Kemenangan

Yamaha seharusnya dapat kompetitif Fabio Quartararo.

Pembalap asal Prancis tersebut sangat berbakat, tak ada yang berani meragukannya.

Akan tetapi, Quartararo kembali dibuat berang oleh performa motor YZR-M1 ketika menjalani MotoGP Spanyol 2023 di Sirkuit Jerez, Minggu (1/5/2023).

Bagaimana tidak? pembalap berjuluk El Diablo tersebut hanya mampu finis di posisi 10. Dia tak bisa berbuat banyak karena memulai balapan selama 24 putaran dari posisi ke-16.

Torehan Quartararo selama melakoni balapan di Jerez pekan lalu sangat jauh dari harapan. Bagaiamanpun, pembalap berusia 23 tahun tersebut punya catatan mentereng di sana.

Faktanya, El Diablo total telah meraih 4 pole position selama melakoni balapan di lintasan sepanjang 4,4 kilometer tersebut.

Akan tetapi, catatan mentereng itu seolah-seolah hanya fantasi apabila dibandingkan dengan penampilan Quartararo pekan lalu.

Hal tersebut tentu saja membuat frustasi. Bahkan Quartararo yang merupakan juara dunia MotoGP 2021, merasa tak mampu melakukan cornering speed yang bisa menjadi pembeda.

"Dalam praktiknya kami kehilangan kekuatan, saya selalu bisa membuat perbedaan dalam cornering speed," ucap Quartararo, dilansir dari Motorsport-Total.

Yamaha Kebanyakan Tidur

Fabio Quartararo sangat berang kepada Yamaha yang tak mampu menemukan solusi.

Bahkan dia mengkritik, bahwa Yamaha tidur lebih lama daripada bekerja.

"Kami harus menemukan solusi dan di atas semuanya mengubah mentalitas tim," kata Quartararo.

"Karena saya pikir kami tertidur lebih lama dibandingkan melakukan pekerjaan baik," imbuhnya.

Masalah top speed masih menjadi sorotan utama Quartararo di mana Yamaha tidak memiliki keunggulan dalam aspek itu.

"Kami terutama membutuhkan solusi saat berada di belakang para pembalap lain sehingga kami bisa mendekat dan melakukan manuver," kata Quartararo.

"Saat ini adalah mimpi buruk, kami benar-benar perlu bergerak dan mengubah mentalitas," imbuhnya.

Pembalap Yamaha, Fabio Quartararo. (Istimewa)

Motor YZR-M1 Sangat Pelan

Pembalap berusia 24 tahun tersebut tak segan mengakui lajunya bersama motor YZR-M1 sangat pelan.

Bakatnya serasa dihambat oleh motor sendiri yang notabene tak bisa diajak kompromi ketika hendak bermanuver.

Sekadar informasi, pada MotoGP Spanyol 2023 pemilik rata-rata kecepatan tertinggi adalah Dani Pedrosa yang turun sebagai wild card bersama Red Bull KTM.

Little Spaniard mampu menggeber motor KTM RC16 hingga menyentuh angka 299,1 kilometer/jam.

Sedangkan Quartararo bersama Yamaha hanya mampu mencapai kecepatan tertinggi 294,2 kilometer/jam.

"Saya merasa sangat pelan dengan motor ini, saya tak bisa melaju kencang karena sangat terbatasi dengan motor," kata Quartararo.

"Ini sangat menganggu, ini masalah grip, kinerja ban belakang tidaklah buruk tapi ini di depan."

"Saya mencoba untuk membelok tapi motornya justru lurus, saya tidak bisa menepi, saya merasa pelan," imbuhnya.

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo. (Istimewa)

Tak ayal, Quartararo pun harus berpikir dua kali untuk tampil ngotot karena kondisi motor yang kurang mendukung.

"Saya bisa melaju kencang tapi itu tak mungkin, ketika saya melihat bagaimana para pembalap lain di depan seperti Brad Binder meluncur," ucap Quartararo.

"Jika saya melakukan itu, ban depan akan selip, kami belum bisa menyelesaikan masalah tersebut sejauh ini, itu salah satu masalah terbesar kami," imbuhnya. (*)

Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul "Bukannya di Depan, Fabio Quartararo Galau Yamaha Makin Ketinggalan"