TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Nama Zinedine Zidane kembali disebut-sebut sebagai pelatih baru Paris Saint Germain (PSG), mengganti Christope Galtier.
Kabarnya PSG akan memecat Galtier, lalu merekrut Zidane dengan gaji yang segera ditawarkan.
Meskipun demikian, kabar tersebut masih sepihak, belum ada tanggapan pasti.
Ini bukan kali pertama Zidane disebut akan melatih PSG.
Kemungkinan kerja sama kedua bela pihak selalu menjadi bahan perbincangan hangat.
Apakah akan terwujud? Tunggu saja hasilnya.
Bagaimanapun, PSG bukan satu-satunya yang menginginkan jasa Zidane.
Baca juga: 1 Syarat Zidane Latih Chelsea Sudah Terpenuhi, Todd Boehly Akan Wawancara 5 Kandidat Pelatih Baru
Pelatih asal Prancis tersebut juga sedang dipantau Juventus, Real Madrid, hingga Chelsea.
Khusus Chelsea, kabarnya dewan klub telah menyepakati gaji Zidane.
Menurut laporan Fichajes yang dikutip dari Football Espana beberapa bulan lalu, Zidane akan menerima gaji 15 juta euro (sekitar Rp 243,313 miliar) per musim.
Sama dengan PSG, minat Chelsea juga belum ditanggapi.
Namun, baru-baru ini Zidane mengikuti kursus bahasa Inggris.
Disebutkan alasan Zidane mengikuti les karena ditunjuk sebagai brand ambassador Tim balap Formula 1 Alpine asal Prancis yang bermarkas di kota London.
Pekerjaan tersebut mewajibkannya bisa berbahasa Inggris.
Meskipun demikian alasannya, tindakan ini meningkatkan kemungkinan pemilik Ballon d'Or 1998 tersebut melatih di Liga Inggris.
Pasalnya, satu kendala Zidane tak ke Liga Inggris karena masalah bahasa.
Akan Tendang Neymar di PSG
Zinedine Zidane akan menjadi pelatih PSG, menggantikan Christope Galtier yang akan dipecat.
Namun, ada syarat yang diminta sosok 50 tahun ini jika menakhodai Les Parisiens.
Mundo Deportivo mengklaim, Zidane ingin PSG mendepak bintang internasional Brasil, Neymar, dari skuad.
Menurut Zidane, mantan penyerang Barcelona tersebut bak duri dalam daging sehingga kondisi tim tak kondusif.
Zidane menilai Neymar merusak suasana tim.
Jadi, pemain termahal di dunia tersebut harus angkat kaki dari Parc des Princes, sehingga Zidane bisa membangun tim yang lebih kompak dan tangguh.
Baca juga: Enea Bastianini Absen di MotoGP Amerika 2023? Belum Pasti Kembali Karena Masalah Cedera
Mantan pelatih Real Madrid ini tampaknya akan kembali menukangi sebuah klub sepak bola pada musim 2023/24.
Hal itu dilakukan setelah ambisinya menjadi arsitek timnas Perancis gagal terwujud, karena Didier Deschamps memperbarui kontrak bersama Les Bleus.
Ada empat klub yang bisa menjadi pelabuhan Zidane.
Eks playmaker Juventus dan timnas Perancis ini berpotensi kembali ke Real Madrid, melatih Juventus, Chelsea, atau menjadi suksesor Christophe Galtier di PSG.
Zidane menyadari, pemilik PSG sangat mendambakan trofi Liga Champions yang belum pernah diraih sepanjang sejarah klub.
Dia berpeluang mewujudkannya karena kisah manis yang pernah ditorehkan bersama Real Madrid.
Ya, harus diakui Zidane termasuk pelatih paling sukses di Liga Champions.
Itu dia buktikan ketika membawa Real Madrid meraih hat-trick alias tiga gelar secara beruntun pada 2015-16, 2016-17 dan 2017-18.
Fakta yang tersaji ini membuat Zidane memegang kendali dalam proses negosiasi jika PSG benar-benar ingin mendaratkannya di Parc des Princes.
Neymar bakal menjadi korban karena penyerang 31 tahun tersebut tak masuk rencana Zidane.
Menurut eks playmaker Real Madrid ini seperti dilansir Mundo Deportivo, Neymar menjadi perusak suasana tim.
Jadi, Neymar berada di posisi teratas daftar pemain yang harus dibuang meski sang pemain terikat kontrak hingga Juni 2025.
Baca juga: Fabio Quartararo Ungkap Rencana Yamaha di MotoGP Amerika 2023, Knalpot dan Aerodinamika Baru
Galtier di ujung tanduk
Pembicaraan tentang kedatangan Zidane ini kian santer seiring performa buruk PSG sejak awal 2023 di bawah kendali Christope Galtier.
Ini membuat masa depan sang pelatih berada di ujung tanduk.
Bahkan media Perancis, L'Equipe, melaporkan bahwa manajemen memberikan ultimatum kepada Galtier.
Dua pertandingan ke depan ketika tandang ke Nice dan menjamu Lens menjadi ujian baginya.
Para petinggi PSG sangat kecewa dengan apa yang diraih PSG setelah dipastikan tersingkir dari ajang Coupe de France dan Liga Champions 2022-23.
Posisi mereka sebagai pemimpin klasemen pun semakin terusik.
PSG saat ini memuncaki klasemen sementara Ligue 1 dengan koleksi 66 poin.
Tetapi sang juara bertahan mendapat tekanan hebat dari Lens dan Marseille di urutan 2-3, yang hanya terpaut enam poin.
Nah, pertandingan melawan Nice pada Sabtu (8/4/2023), termasuk krusial karena sepekan kemudian, mereka menjamu Lens yang merupakan rival terdekat.
Hanya kemenangan dalam dua laga tersebut yang mungkin bisa membuat Galtier bertahan setidaknya sampai akhir musim.
Jika tidak, dia bakal lengser sebelum akhir musim dan Zidane bisa datang lebih awal dari rencana. (*)
Sumber: Kompas.com dan TribunnewsSultra.com