TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Mantan Manajer Arema FC diduga pernat terkena tipu Ajudan Pribadi.
Ia bahkan membeberkan bukti chat hingga mengungkap modus penipuan yang terjadi pada dirinya.
Tak hanya itu, pria bernama Ali Rifki ini menyebut modus yang dilakukan Ajudan Pribadi bak menjual kepolosan dan ketenaran semata.
Hal tersebut dibeberkannya melalui Instagram pribadi @alirifki_87 yang sudah terverifikasi.
Seperti diketahui, Ajudan Pribadi atau Muhammad Akbar ditangkap polisi, Selasa (14/3/2023).
Ia diamankan terkait dugaan penipuan yang dilakukan olehnya.
Bahkan nama Ajudan Pribadi juga menjadi trending topic Twitter, Rabu (15/3/2023).
Baca juga: Biodata Ajudan Pribadi Suka Pamer Gaya Hidup, Berkat Jujur Akbar Ganti Pekerja yang Suka Curi Dolar
Para warganet antara percaya dan tidak percaya dengan apa yang dituduhkan pada Ajudan Pribadi.
Bagaimana tidak, sosok Ajudan Pribadi selama ini dianggap polos.
Tak hanya itu, Ajudan Pribadi juga tak pandai dalam bertutur.
Namun, Ali Rifki mantan Manajer Arema FC ternyata pernah mengalami dugaan penipuan yang dilakukan Ajudan Pribadi.
Ia mengaku telah ditipu oleh Ajudan Pribadi.
Tak tanggung-tanggung, ia turut mengunggah bukti percakapan chat via WhatsApp dirinya dengan sosok yang ditulisnya Ajudan Pribadi itu.
Nampak dalam unggahan Insta Story di akun Instagram @alirifki_87, ia mengunggah bukti chat tersebut.
Pada unggahannya nampak Ajudan Pribadi mengirimkan sejumlah foto motor vespa classik yang dijualnya.
"Semua ditipu," tulis Ali Rifki dalam unggahannya.
Pada unggahan selanjutnya ia juga membeberkan percakapan chatnya.
Kala itu, Ali Rifki tak berniat membeli karena sudah memiliki model vespa classik itu.
Bahkan Ajudan Pribadi juga menyebut jika harga vespa yang dijualnya murah.
Namun, karena berniat membantu, Ali Rifki akhirnya membeli kendaraan motor mewah itu.
Ia memintanya untuk dikirimkan ke Malang.
Baca juga: Viral Ajudan Pribadi Ditangkap di Makassar Terkait Kasus Dugaan Penipuan, Rugikan Seseorang 1,3 M
Namun tak kunjung dikirimkan juga.
Saat menyadari dirinya ditipu, ia lantas mengirimkan pesan ke Ajudan Pribadi.
"Kayaknya aku kena tipu, okelah gapp," begitu bunyi pesan yang dikirimkan pada 2 September 2022.
Pada unggahan selanjutnya, Ali Rifki menyebutkan jika terdapat berbagai jenis maling di zaman media sosial saat ini.
Modusnya pun berbagai macam.
"Maling di dunia jaman medsos sekarang ada berapa macam modusnya. Salah duanya.
1. Menggunakan kepolosannya dan ketenarannya (nyol)
2. Maling terstruktur. Mengunakan metode eradigital (robottrading/affiliator dkk)
dst
Kita tunggu 1-2 tahun lagi ada modus baru apalagi ni," tulisnya.
Ajudan Pribadi Ditangkap
Polisi menetapkan Selebgram, Muhammad Akbar atau yang lebih dikenal Ajudan Pribadi sebagai tersangka dalam kasus penipuan dan penggelapan uang senilai Rp1,3 miliar.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Syahduddi mengatakan penetapan tersangka itu setelah pihaknya melakukan gelar perkara.
"Penyidik melakukan gelar pekrara untuk meningkatkan status terlapor menjadi tersangka berdasarkan dua alat bukti terhadap terlapor APP alias A alias Ajudan Pribadi," kata Syahduddi kepada wartawan, Rabu (15/3/2023).
Dalam kasus ini, Ajudan Pribadi dijerat Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dan atau Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan dengan ancaman pidana empat tahun penjara.
Sebelumnya, Seorang selebgram berinisial A atau yang lebih dikenal Ajudan Pribadi ditangkap jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat terkait kasus dugaan penipuan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Andri Kurniawan membenarkan penangkapan tersebut.
Ajudan Pribadi ditangkap di daerah Makassar, Sulawesi Selatan.
"Inisial A, yang bersangkutan adalah selebgram, sementara masih berproses di kita. Kita amankan di Makasar," kata Andri saat dikonfirmasi, Selasa (14/3/2023).
eski begitu, Andri belum membeberkan secara rinci terkait penangkapan Ajudan Pribadi.
Dia hanya mengatakan jika selebgram tersebut ditangkap terkait kasus dugaan penipuan.
"(Kasusnya) penipuan dan penggelapan, (pasal) 378," ucap dia.
Penangkapan Ajudan Pribadi, kata Andri, buntut laporan yang dilayangkan oleh seseorang ke Polres Metro Jakarta Barat tahun 2022 lalu.
"Yang lasti ada laporan awal terjadi November 2022 dengan kerugian lebih kurang Rp1,3 miliar," ujarnya.
Profil Ajudan Pribadi, Dari Kuli Jadi Selebgram
Pemilik nama asli Akbar Pera Baharudin itu ditangkap oleh petugas Polres Metro Jakarta Barat.
Dikutip dari TribunSumsel, Akbar Pera Baharudin merupakan ajudan Andi Rukman Karumpa yang berstatus Sekjen Asosiasi Jasa Konstruksi Nasional (Gapensi).
Di balik ketenarannya saat ini, Ajudan Pribadi ternyata menyimpan kisah getir.
Meskipun namanya melambung setelah diundang Presiden Joko Widodo saat pernikahan putrinya Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution di Solo, Jawa Tengah.
Ajudan Pribadi sempat menceritakan perjalanannya kepada Denny Cagur.
Ia bercerita pernah bekerja sebagai kuli bangunan ketia usianya masih belasan tahun.
Alasan biaya juga membuat Ajudan Pribadi terpaksa berhenti sekolah saat kelas 2 SMP.
Saat menjadi kuli bangunan ini, dia diajak salah seorang pemborong kuli bangunan di Palopo.
"Di situlah awal saya pertama punya moto, saya cicil dari kuli bangunan," ujar Akbar, ketika itu masih 14 tahun.
Tak hanya kuli bangunan, Akbar kecil juga pernah menjadi pemulung bersama neneknya.
Ketika itu pria berbadan subur itu masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar.
Akbar juga pernah berjualan kacang di dekat sebuah lapangan golf di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dari situ, dia kerap diminta memijit orang-orang kaya setelah bermain golf.
Seiring waktu, karena keterampilannya memijit inilah, Akbar bertemu Andi Rukman Karumpa yang kelak menjadi bosnya.
"Dia bilang, 'Enak juga kamu'. Kemudian dia ngomong 'Nomor kamu berapa'. Aku kasih tukeran nomor HP sama bos yang dipijit itu," tutur Akbar.
Tak berselang lama, si bos itu membawanya ke Jakarta, sekitar 2017.
Sesampainya di Jakarta, Akbar tidak langsung menjadi ajudan pribadi.
Mula-mula dia jadi tukang bersih-bersih, lebih-lebih saat itu si bos masih punya ajudan pribadi.
"Ajudan satu ini suka curi dolar enggak jujur, jadi dipecat. Mau cari ajudan militer polisi engga mau dia (majikan). Akhirnya saya jadi ajudan," ucapnya.
Sejak menjadi Ajudan Pribadi itulah peruntungannya berubah 180 derajat.
Akbar bahkan disebut tinggal di sebuah apartemen mewah di Jakarta yang harganya sekitar Rp20 miliar.(*)
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana/Tribunnews.com)