Berita Kendari

Hari Ulang Tahun Basarnas Diperingati di Kendari Sulawesi Tenggara, Mengenal Badan SAR Nasional

Penulis: Muhammad Israjab
Editor: Aqsa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hari Ulang Tahun Basarnas kembali diperingati di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mengenal apa itu Badan SAR Nasional. Basarnas adalah lembaga pemerintah non-kementerian di Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pencarian dan pertolongan. Puncak peringatan HUT ke-51 Basarnas dengan tema “Cepat Tanggap Selamatkan Jiwa” tersebut dilaksanakan melalui upacara secara serentak diseluruh Indonesia pada Selasa (28/02/2023).

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Hari Ulang Tahun Basarnas kembali diperingati di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mengenal apa itu Badan SAR Nasional.

Basarnas adalah lembaga pemerintah non-kementerian di Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pencarian dan pertolongan.

Puncak peringatan HUT ke-51 Basarnas dengan tema “Cepat Tanggap Selamatkan Jiwa” tersebut dilaksanakan melalui upacara secara serentak diseluruh Indonesia pada Selasa (28/02/2023).

Upacara tersebut juga berlangsung di kantor Basarnas Kendari atau KPP Kendari, Jl Kapten Pierre Tendean, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sultra.

Upacara tersebut diikuti oleh seluruh personil Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP), kru KN SAR Pacitan, serta dihadiri pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP).

Kepala KPP Kendari Rudi mengatakan selama 51 tahun Basarnas telah melalui berbagai tantangan dan rintangan.

Dinamika yang terjadi selama ini telah memperkokoh fondasi Basarnas dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab di bidang pencarian dan pertolongan.

Baca juga: Daftar Kasus Kecelakaan Kapal di Sulawesi Tenggara, Basarnas Kendari: Perairan Wakatobi Terbanyak

“Pada kesempatan ini juga patut bersyukur atas capaian penghargaan yang diperoleh Basarnas,” katanya membacakan sambutan tertulis Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Kabasarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi.

Penghargaan tersebut antara lain tata kelola pemerintahan baik dari aspek pengelolaan kepegawaian, keuangan, akuntabilitas, hingga pelayanan publik.

Apresiasi tersebut diberikan Kementerian PAN dan RB, Kementerian Keuangan, Badan Kepegawaian Negara, KASN, maupun instansi pemerintah lainnya.

Penghargaan juga diberikan ACT Consulting Internasional sebagai peringkat 3 besar lembaga dengan indeks implementasi harmonis.

Selain itu, peringkat 10 besar sebagai lembaga dengan indeks implementasi berakhlak.

Kabasarnas dalam sambutannya yang dibacakan Kepala KPP Kendari juga berharap agar Basarnas dapat terus meningkatkan kinerjanya di masa-masa yang akan datang.

Selain itu, dapat memberikan pelayanan search and rescue atau pencarian dan penyelamatan terbaik kepada masyarakat melalui berbagai upaya.

Upaya tersebut yakni meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dengan pelatihan dan pengembangan yang lebih intensif.

Memperkuat kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti kementerian/Lembaga, TNI-Polri, organisasi kemasyarakatan, hingga organisasi internasional.

Mengembangkan serta memperkuat infrastruktur, teknologi informasi dan komunikasi.

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memberi layanan pencarian dan pertolongan dengan cepat agar proses penyelamatan berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan.

“Terus belajar mengevaluasi setiap kejadian untuk dijadikan pelajaran demi meningkatkan layanan search and rescue kepada masyarakat khususnya dan insan manusia pada umumnya,” jelasnya dikutip TribunnewsSultra.com dalam keterangan tertulis KPP Kendari.

Dia juga berpesan agar seluruh pegawai mempedomani beberapa hal di antaranya mengubah pola pikir dan budaya kerja.

Meningkatkan kompetensi, kreativitas dan inovasi disegala aspek pekerjaan serta mengikuti perkembangan informasi dan teknologi.

Baca juga: Daftar Nama-nama Peserta Lolos Seleksi Berkas Calon Anggota Bawaslu Sultra, Lengkap Jadwal Tes CAT

“Tantangan di masa depan semakin berat, perubahan begitu cepat, permasalahan semakin kompleks, sulit diprediksi dan tidak menentu,” ujarnya.

“Oleh karenanya agar para pegawai terus meningkatkan pengetahuan, berinovasi, kembangkan ide, cepat tanggap terhadap perubahan, dan tidak cepat berpuas diri,” katanya menambahkan.

Terus berupaya meningkatkan kinerja organisasi agar semakin baik dan membawa dampak perubahan yang positif sehingga dirasakan oleh masyarakat khususnya penerima jasa SAR.

“Bekerjalah dengan sigap dan ikhlas dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” jelasnya.

“Akuntansi, kompeten, harmonis, loyal, adaptor, dan berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait termasuk di dalamnya potensi SAR,” ujarnya menambahkan.

Sejarah Basarnas

Basarnas adalah singkatan dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Badan SAR Nasional.

Hari Ulang Tahun Basarnas kembali diperingati di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mengenal apa itu Badan SAR Nasional. Basarnas adalah lembaga pemerintah non-kementerian di Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pencarian dan pertolongan. Puncak peringatan HUT ke-51 Basarnas dengan tema “Cepat Tanggap Selamatkan Jiwa” tersebut dilaksanakan melalui upacara secara serentak diseluruh Indonesia pada Selasa (28/02/2023). (Dok KPP Kendari)

Lembaga pemerintah non-kementerian di Indonesia tersebut bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pencarian dan pertolongan.

Perkembangan Basarnas di Indonesia juga telah melewati periode waktu yang cukup panjang.

Diawali pada tahun 1950 ketika pemerintah meratifikasi konvensi International Civil Aviation Organization (ICAO).

Kemudian pada tahun 1966 meratifikasi konvensi International Maritime Consutative Organisation yg kemudian berubah menjadi International Maritime Organization (IMO).

Pada tahun 1972 berdasarkan Keputusan Presiden atau Keppres Nomor 11 Tahun 1972 dibentuk Organisasi SAR Nasional yang dinamakan Badan SAR Indonesia atau Basari.

Dengan pelaksanaan kegiatan SAR di lapangan dilakukan oleh Pusat SAR Nasional atau Pusarnas.

Selanjutnya, pada tahun 1979 melalui Keputusan Presiden Nomor 74 Tahun 1979 Pusarnas yang berada di bawah Basari ditempatkan di dalam struktur organisasi departemen perhubungan.

Baca juga: Daftar Nama Tim Seleksi KPU 15 Kabupaten/ Kota se Sulawesi Tenggara: Kendari, Konawe, Baubau, Buton

Namanya kemudian dirubah menjadi Badan SAR Nasional atau Basarnas yang dikenal hingga saat ini.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2007, Basarnas menjadi lembaga pemerintah non-kementerian pada tahun 2009.

Dengan ditetapkannya Undang-Undang atau UU Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan dan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Badan SAR Nasional berubah nama.

Menjadi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan yang dituntut lebih mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara maksimal dalam menyelenggarakan operasi SAR.

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan telah dipimpin sebanyak 15 kepala badan dan saat ini dipimpin oleh Kabasarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi.(*)

(TribunnewsSultra.com/Muhammad Israjab)