TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pasar Sentral Kota Lama dan Peddys Market Kendari mulai menerapkan transaksi non tunai menggunakan QRIS.
Penerapan dimulai sosialisasi implementasi pasar Sehat, Inovatif, Aman, Pakai (SIAP) QRIS dan Program Aman Pemkot Kendari bersama Bank Indonesia, OJK dan Himbara, di Pasar Sentral Kota Kendari pada Kamis, (15/12/2022).
Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Kendari Susanti mengatakan mewakili Penjabat Wali Kota Kendari, mengatakan proses digitalisasi dalam meningkatkan perekonomian saat ini sangat penting.
Menurutnya digitalisasi menjadi solusi untuk menembus seluruh lapisan masyarakat.
Termasuk penggunaan QRIS yang bermanfaat bagi masyarakat dan UMKM, diantaranya tidak perlu lagi repot-repot mencari uang kembalian dan juga terhindar dari penggunaan uang palsu.
Baca juga: Cara Bhabinkamtibmas Polsek Lakudo Baubau Berikan Pelayanan ke Masyarakat, Hal Ini Diutamakan
"Pengembangan digitalisasi masyarakat dan UMKM dilakukan untuk membangun sinergi antara pihak perbankan, pedagang, kewirausahaan, dan pelaku UMKM yang ada di Kota Kendari, melalui pembayaran digital dengan QRIS," ujarnya.
Kepala Disperdakop dan UMKM Kota Kendari, Alda Kesutan Lapae mengatakan penggunaan QRIS telah disosialisasikan sejak 2019, hanya saja ada masa transisi akibat pandemi covid-19 sehingga di tahun 2022 ini baru dapat dikembangkan lagi.
"Kegiatan ini sudah kami lakukan dibeberapa pasar, tapi kami lakukan di pasar kota ini agar bisa menghidupkan kembali proses jual beli di dalamnya. Seperti yang kita lihat sedikit agak berkurang pengunjung," katanya.
Selain itu, menurutnya penggunaan QRIS selain memudahkan untuk bertransaksi, juga menghindari pungli antara pedagang dan pembeli.
"Uang yang nilainya kecil itu biasanya susah kembaliannya, jadi dengan adanya QRIS itu kita bisa membayar sesuai dengan nominal harga yang ada," tutupnya.
Sementara itu Deputi Kepala Perwakilan BI Sultra Aryo Wibowo T Prasetyo mengatakan kali ini pihaknya mengadakan pendampingan bagi pembeli dan penjual dengan membuka Pojok QRIS di kawasan Pasar Sentral Kota.
Baca juga: Kampanye Pencegahan Stunting di Kendari, Diharapkan Anak-anak Sultra Unggul dan Berdaya Saing
Dengan harapan transaksi menggunakan QRIS dapat lebih optimal dan terealisasi lebih mudah, termasuk merubah mindset pedagang dan pembeli agar terbiasa menggunakan QRIS.
"Jadi kita adakan Pojok QRIS disini agar para pedagang termasuk pembeli bisa berkonsultasi disini, pendampingan bersama pihak bank ini selama tujuh hari," jelasnya.
Sementara itu bagi pedagang yang belum memiliki handphone, pihaknya telah mendiskusikan dengan pihak perbankan yakni akan digunakan fasilitas KUR atau KTA mengenai pembiayaan handphone.
"Nanti pihak bank akan mengakses, bukan dikasi. Pihak bank akan memverifikasi pedagang yang belum memiliki handphone untuk memanfaatkan pembiayaan dari bank," katanya.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)