Sosok Aqila Aeera Maharani Hasban, Atlet Termuda Porprov Sultra 2022 di Baubau dan Buton

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Pekan Olahraga Provinsi atau Porprov Sulawesi Tenggara 2022 telah berakhir usai ditutup secara resmi Gubernur Sultra, Ali Mazi, Sabtu (3/12/2022).

Namun, ada yang menyita perhatian pada saat penutupan Porprov Sultra 2022, yaitu seorang atlet basket ball yang masih berusia muda.

Ia adalah Aqila Aeera Maharani Hasban, yang tergabung dalam kontingen Kabupaten Buton Tengah (Buteng) cabang olahraga atau cabor bakset.

Aqila Aeera dinobatkan sebagai atlet termuda Porprov Sultra 2022, mengingat usianya yang masih sangat dini yaitu 9 tahun.

Aeera sapaan akrabnya merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Hasban Mukmin dan Mery Teresia Hendra.

Baca juga: Atlet Menembak Baubau Sumbang 25 Medali Porprov Sultra 2022, 9 Emas, 10 Perak dan 6 Perunggu

Ia saat ini masih menyandang status pelajar di Sekolah Dasar atau SD Negeri 2 Baubau dan masih duduk di bangku Kelas 4.

Hasban Mukmin yang merupakan ayah dari Aqila mengatakan anaknya masuk dalam kontingen basket putri mewakili Kabupaten Buteng.

"Dia (Aqila Aeera) dari umur 7 tahun sudah menggeluti dunia basket, karena anak saya ini ikut Basket Ball Akademi (BBA)," terangnya saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Minggu (4/12/2022).

Ia menilai bakat bermain bola bakset yang diminati oleh putri sulungnya ini merupakan turunan dari dirinya.

Kata dia, melibatkan putrinya dalam ajang bergengsi olahraga tingkat provinsi ini untuk memberikan suatu pengalaman berharga ke depan untuk anaknya.

Baca juga: Pertama Kali Ikut Kompetisi Petanque Porprov Sultra 2022, Atlet Kolaka Timur Raih Medali Perunggu

"Saya bangga juga sebagai orang tua dan dia bisa bersaing dengan senior-seniornya, karena dia bermain bisa mencetak poin," ucap Hasban yang juga merupakan Ketua Perbasi Kabupaten Buteng.

Ambang sapaan akrabnya berharap agar ke depan anak pertamanya ini dapat menjadi pemain profesional dalam ajang olahraga basket ball. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Muhammad Abiddin)