TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Tim SAR kembali melanjutkan pencarian seorang nelayan yang hilang usai tersambar petir bernama La Jamadin (55).
La Jamadin hilang di perairan antara Kabupaten Buton dan Kabupaten Wakatobi, pada Rabu (23/11/2022) sekira pukul 03.00 Wita.
Namun, sudah sekira 4 hari hilang, korban tak kunjung ditemukan hingga Minggu (27/11/2022).
Tim Rescue Pos SAR Wakatobi akhirnya kembali melanjutkan pencarian hari ke-5, Senin (28/11/2022).
Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Wahyudi mengatakan, Tim SAR gabungan mulai melakukan pencarian pada pukul 06.30 Wita.
Baca juga: Update Pencarian Warga Tersambar Petir di Antara Kabupaten Buton dan Wakatobi Sulawesi Tenggara
"Tim melakukan penyisiran di sekitar perairan Wabula dengan luasan area pencarian sekira 16 NM," ujar Wahyudi via WhatsApp Messenger, pada Senin (28/11/2022).
Tim SAR juga akan memaksimalkan koordinasi dengan para nelayan sekitar yang sedang melakukan aktivitas.
Kata dia, apabila menemukan dan melihat tanda-tanda keberadaan korban, agar dapat memginformasikan secepatnya kepada Tim SAR Gabungan.
Pencarian dilakukan menggunakan 1 perahu karet, 1 perahu nelayan dan peralatan pendukung lainnya.
Hilang Tersambar Petir
Sebelumnya, La Jamadin hilang di Perairan antara Desa Koholimombono, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, dengan Kapota Wajar Provinsi Sultra, pada Rabu (23/11/2022) sekira pukul 03.00 Wita.
Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan atau KPP Kendari, Wahyudi mengatakan setelah disambar petir, korban sudah tidak terlihat.
"Keluarga korban berusaha mencari, namun sampai laporan ini kami terima, korban belum ditemukan," kata Wahyudi via WhatsApp Messenger, pada Kamis (24/11/2022).
Baca juga: Nelayan di Buton Hilang saat Melaut Diduga Tersambar Petir, Tim SAR Kerahkan Pasukan Bantu Pencarian
Atas kejadian itu, Tim Rescue Pos SAR Wakatobi dikerahkan menuju lokasi kecelakaan untuk membantu pencarian.
"Pada pukul 07.30 Wita tim diberangkatkan menggunakan 1 unit perahu karet dengan jarak tempuh 37 kilometer nauchtical mile," jelasnya.
Wahyudi menjelaskan, kecelakaan laut bermula saat korban hendak membunyikan mesin perahu dengan memutar engkol.
Namun, tiba-tiba hujan deras dan korban disambar petirĀ
Tiga rekan korban yang melihat dari kejauhan langsung mendekati perahu, namun La Jamadin tidak ditemukan.(*)
(TribunnewsSultra.com/Fadli Aksar)