BKKBN Sultra

BKKBN Catat Angka Stunting di Sultra Capai 30,2 Persen, Buton Selatan Tertinggi, Ini Daftarnya

Penulis: Muh Ridwan Kadir
Editor: Muhammad Israjab
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BKKBN mencatat prevalansi stunting di Sultra capai 30,2 persen.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN Sultra mencatat prevalansi stunting di Sultra capai 30,2 persen.

Diketahui prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak di bawah 5 tahun atau balita.

Indikator ini mengukur persentase anak balita yang tingginya dibawah ketinggian rata-rata penduduk acuan.

Kepala BKKBN Sultra, Asmar mengatakan angka prevalensi tersebut terbilang cukup tinggi sehingga saat ini Sultra berada di peringkat ke lima se Indonesia terkait dengan stunting.

Baca juga: BKKBN Sulawesi Tenggara dan Ikatan Bidan Indonesia Gelar Pelayanan Keluarga Berencana

"Jadi kita paling tinggi ke lima angka prevalensi stunting di Indonesia, tentunya hal ini cukup menghawatirkan,"katanya beberapa waktu lalu.

Lanjutnya, saat ini Buton Selatan berada di peringkat paling tinggi prevalensi stunting di Sultra dengan mencapai 45,2 persen.

Kemudian di posisi kedua ditempati Buton Tengah sebesar 42,7 persen dan posisi ketiga yakni Buton 33 persen.

"Tentunya angka ini masih terus diperbaharui dengan adanya Rumah Dataku dalam program Kampung Keluarga Berkualitas,"katanya.

Dengan demikian, data yang akan di dapatkan akan lebih akurat karena prevalensi stunting yang ada tersebut terbilang cukup tinggi.

Jadi ketika pihaknya telah memperbaiki data yang ada di kabupaten kota nantinya data stunting akan lebih pasti.

Baca juga: 400 Kampung KB di Sulawesi Tenggara, BKKBN Sultra Gelar Pelatihan

Berikut peta prevalensi stunting berdasarkan data dari BKKBN Sultra :

1. Buton Selatan 45,2 persen

2. Buton Tengah 42,7 persen

3. Buton 33,0 persen

4. Konawe Kepulauan 32,8 persen

5. Muna 30,8 persen

6. Konawe Utara 29,5 persen

7. Kolaka Utara 29,1 persen

8. Muna Barat 29,0 persen

9. Konawe Selatan 28,3 persen

10. Bau bau 27,6 persen

11. Bombana 26,8 persen

12 Buton Utara 26,8 persen

13 Kolaka 26,5 persen

14 Konawe 26,2 persen

15. Wakatobi 26,0 persen

16. Kendari 24,0 persen

17 Kolaka Timur 23,0 persen

(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)