TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Lebaran identik dengan kegiatan kumpul keluarga yang pastinya tak lepas dari acara makan-makan.
Berbagai kuliner khas lebaran biasanya tersaji saat acara Idul Fitri.
Mulai dari biskuit seperti nastar dan putri salju hingga makanan berat yang biasanya berlemak seperti opor, gulai, serta rendang.
Padahal, sebagian dari Anda mungkin sudah terbantu program dietnya atau program mengurangi berat badan selama bulan puasa.
Baca juga: Kapan Puasa Syawal Dimulai? Simak Tata Cara dan Bacaat Niat Puasa setelah Idul Fitri
Jangan sampai usaha diet Anda sebulan terakhir gagal dalam satu hari.
Dikutip TribunnewsSultra.com dari food.ndtv.com, berikut beberapa saran dari pakar gizi:
1. Banyak Gerak
Jangan mentang-mentang hari raya dan bebas dari pekerjaan, maka Anda memilih bermalas-malasan.
Lebaran di tengah pandemi Covid-19 menuntut kita untuk tidak bersilaturahim secara lansung dengan tetangga atau kerabat.
Meski demikian, Anda tetap bisa beraktivitas dan banyak bergerak di rumah.
Misalnya dengan melakukan kegiatan rumah seperti menyiapkan makanan hingga mencuci piring.
Baca juga: Cara Diet Sambil Puasa Ramadan, Pilih 7 Buah Ini untuk Menu Sahur: Buang Kalori yang Tidak Perlu
2. Makan Sayuran Dulu
Sebelum menyantap makanan lezat yang biasanya berlemak, ada baiknya Anda makan sayuran terlebih dahulu.
Anda bisa menyantap salad atau sayur bening sehingga bisa merasa kenyang dan akan lebih baik dalam mengontrol santapan selanjutnya.
3. Kontrol Porsi
Sangat penting bagi Anda untuk bisa mengontrol porsi makan agar berat badan Anda tetap stabil atau menurun.
Jangan menuruti emosi hingga mengambil makanan terlalu banyak.
Bisa jadi penyesalan datang di tengah-tengah Anda makan sehingga makanan itu malah terbuang.
Ingatlah kalimat "kita harus makan untuk hidup dan bukan hidup untuk makan".
Baca juga: Jawaban Taqaballahu Minna Wa Minkum, Balasan yang Benar Jika Diberi Ucapan Idul Fitri
4. Jangan Minum Soda
Hindari minuman yang mengandung soda.
Minuman berkarbonasi sarat dengan gula yang tidak ada manfaatnya untuk tubuh Anda.
5. Segera Tinggalkan Meja Makan
Setelah Anda selesai menyantap hidangan lezat lebaran, segera tinggalkan meja makan.
Anda bisa langsung mencuci piring Anda atau lakukan aktivitas lain jauh dari meja makan.
Berada di dekat makanan hanya akan memancing Anda untuk terus mengambil apa yang terhidang di sana.
Puasa Syawal
Sebagian umat Muslim, terutama kaum wanita, biasanya tidak bisa melaksanakan puasa selama 30 hari utuh selama Ramadhan.
Memang sudah menjadi kodrat biologis bagi wanita untuk mengalami haid.
Selain menstruasi, umat Muslim mungkin ada yang mengalami halangan lain seperti sakit atau tengah dalam perjalanan.
Sehingga mereka diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya setelah Ramadhan berakhir.
Puasa Syawal
Setelah menyambut Idul Fitri, sebagian umat Islam disunahkan untuk kembali menjalankan ibadah puasa, yakni puasa Syawal.
Puasa di bulan Syawal ini tidak bersifat wajib.
Lalu, bagaimana cara melaksanakan puasa Syawal jika masih ada utang puasa Ramadhan?
Simak penjelasan berikut!
Dikutip TribunnewsSultra.com dari buku Panduan Ramadhan: Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah terbitan Pustaka Muslim, dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh."
Bukan tanpa alasan, para ulama menjelaskan sabda Nabi Muhammad SAW tersebut.
Para ulama mengatakan bahwa berpuasa seperti setahun penuh asalnya karena setiap kebaikan semisal dengan sepuluh kebaikan. Bulan Ramadhan (puasa sebulan penuh) sama dengan (berpuasa) selama sepuluh bulan (30 x 10 = 300 hari = 10 bulan) dan puasa enam hari di bulan Syawal sama dengan (berpuasa) selama dua bulan (6 x 10 = 60 hari = 2 bulan).
Hal ini kembali dikuatkan oleh sabda Rasulullah SAW:
“Barangsiapa berpuasa enam hari setelah Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. [Barangsiapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal]."
Untuk tata cara puasa Syawal selama enam hari, lebih utama dilakukan secara berurutan.
Namun tidak mengapa jika dilakukan tidak berurutan.
Lebih utama jika puasa Syawal dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri.
Namun tidak mengapa jika melaksanakan di hari lain selama masih dalam bulan Syawal.
Bagaimana bagi orang yang masih berutang puasa Ramadan?
Usahakan untuk membayar utang puasa Ramadan agar bisa mendapat ganjara puasa setahun penuh.
Perlu digarisbawahi bahwa puasa Syawal sifatnya sunah, sedangkan utang puasa Ramadhan adalah wajib.
Sudah semestinya ibadah wajib didahulukan dibanding sunah.
(TribunnewsSultra.com/Ifa Nabila)