TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kini dipuja sebgai King of Passing, menpa dulu Luka Modric menjadi pembelian terburuk Real Madrid?
Sejarah telah membuktikan bahwa Luka Modric merupakan jendral lapangan tengah terbaik abad ini.
Penampilan gemilangnya telah berkontribusi sangat banyak untuk raksasa Liga Spanyol, Real Madrid.
Bukan di Real Madrid saja, Luka Modric juga telah berkontribusi untuk negaranya; mengantarkan Kroasia menjadi runner-up Piala Dunia 2018.
Luka Modric seolah menolak tua. Ia masih terus menunjukan konsistensi meskipun telah berusia 36 tahun.
Baca juga: Hasil Liga Champions Tadi Malam: Real Madrid dan Villareal Kompak Menang, Sosok Benzema Tak Terganti
Ternyar, Luka Modrid kembali membuktikan diri sebagai jendral lapangan tengah.
Ia membantu Real Madrid untuk menahan perlawanan Chelsea di Santiago Bernabeu, Rabu (13/4/2022) dini hari WIB.
Berkontribusi secara langsung, Luka Modric memberikan satu assist untuk kemudian dituntaskan oleh Rodrygo Goes dengan sangat cantik.
Gol perpaduan Modric dan Rodrygo itu telah memperpanjang napas Real Madrid yang telah tertinggal 3-0.
Laga Real Madrid vs Chelsea dilanjutkan dengan extra time sehingga Luka Modric cs mampu menambah satu gol lagi, untuk kemudian lolos ke babak semi final Liga Champions musim 2021/2022.
Baca juga: Jadwal Liga Champions Malam Ini Atletico Madrid Vs Manchester City: Head to Head dan Susunan Pemain
Pertandingan antara Real Madrid vs Chelsea di babak 8 besar Liga Champions musim ini berakhir dengan agregat 5-4.
Secara khusus, aksi Luka Modric saat laga Real Madrid vs Chelsea telah memukau jutaan mata.
Penampilan apik Luka Modric bahkan mendapatkan sanjugan dari legenda sepak bola Juventus, Alesandro Del Piero.
"Dia adalah pemain yang mengubah permainan," kata Alessandro del Piero mengungkapkan apa yang dia katakan kepada bintang Real Madrid setelah pertandingan melawan Chelsea.
“Kami tidak melewatkan apa pun malam ini, itu adalah pertandingan yang luar biasa. Dia adalah pemain yang mengubah permainan. Modric melakukan segalanya," kata Del Piero tentang Luka Modric.
Baca juga: Jadwal dan Jam Tayang MotoGP Portugal 2022 Live Trans7, Race Dimulai Setelah Buka Puasa Ramadan
"Malam ini unik dan aneh. Chelsea tampak memegang kendali, tetapi kemudian berubah lagi dan kami sempat merasa pertandingan bisa berlanjut ke adu penalti".
"Itu adalah permainan yang luar biasa. Kami sudah lama saling kenal. Saya senang bertemu dengannya, dia adalah pesepakbola yang luar biasa."
Del Piero juga mengungkapkan apa yang dia katakan kepada bintang Real Madrid itu selama pertemuan mereka.
“Kami tidak berbicara lama. Dia menghela napas lega. Dia sadar mereka dalam masalah. Saya hanya mengatakan kepadanya: 'Lihat, Anda melakukan semuanya sendiri, teman saya, nikmati saja!" kata Del Piero.
Mengapa Jadi Pembelian Terburuk?
Sebelum dieluh-eluhkan seperti hari ini, Luka Modric pernah mejadi pembelian terburuk yang dilakukan Real Madrid.
Begitulah pandangan mayoritas saat Real Madrid mengumumkan perekrutan Luka Modric dari Tottenham Hotspur pada musim 2012-2013.
Tepat 9 tahun lalu Luka Modric resmi berseragam Real Madrid dengan benderol 30 juta pounds.
Alih-alih dipuja, aurah negatif dari berbagai kritikus menyertai kedatangan Modric yang pada saat itu bukanlah merupakan pemain superstar.
Bergabung dengan Real Madrid, Luka Modric lambat laun membuktikan diri sebagai gelandang tengah yang jenius.
Baca juga: Daftar Rekrutmen BUMN 2022 di Sini, Bisa Daftar 3 Posisi Sekaligus, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Sejatinya, cap jenius telah disematkan kepada Luka Modrid kala membela Tottenham Hotspurs di Liga Inggris.
Ia tampil mengesankan dengan membawa klub asal kota London itu melaju ke Liga Champions.
Bahkan Luka Modric menjadi pemain penting Tottenham Hotspurs di bawah asuhan Harry Redknapp.
Sayangnya, reputasi Luka Modric di Liga Inggris tak berlaku bagi fans Real Madrid yang menilainya sebagai pembelian terburuk.
Pada tahun 2012, Luka Modric mendapat gelar pembelian terburuk La Liga berdasarkan survei kepada fan di akhir musim perdananya membela Madrid.
Melalui voting di media Spanyol, Marca, nama Luka Modric menjadi yang teratas dalam hal pembelian terburuk.
Dari Kritik hingga Pujian
Pada musim perdananya di Real Madrid, Luka Modric minim menit bermain, dengan hanya tampil dalam 19 laga dengan rata-rata bermain 38 menit.
Namun performa Luka Modric terbukti usai kritik tersebut tersemat padanya.
Perlahan, Luka Modric membuktikan permainannya sebagai dirijen lini tengah Real Madrid.
Baca juga: Kabar Terbaru Transfer Liga Italia: Tujuan AC Milan Diganggu Juventus, Perebutan Gelandang Tengah
Bersama Toni Kroos dan Casemiro, Luka Modric membentuk trio lini tengah terkuat Real Madrid.
Terbukti hattrick Liga Champions dan gelar Liga Spanyol berhasil dipersembahkan Luka Modric untuk Real Madrid sepanjang kariernya.
Selain itu, Luka Modric juga dinobatkan sebagai gelandang terbaik La Liga Spanyol pada musim 2013-2014 dan 2015-2016.
Nama Luka Modric mendadak populer bersaing dengan Cristiano Ronaldo di skuad Real Madrid.
Puncak kariernya bersama Real Madrid terjadi pada tahun 2018, Luka Modric menyabet gelar pemain terbaik dunia alias Balon D'or.
Baca juga: Nasib Paul Pogba Cs Ditentukan Erik ten Hag, Sudah Minta Syarat ke Petinggi Man United
Pencapaian itu diraihnya berkat penampilan apik mengantarkan Real Madrid menjuarai Liga Champions serta membawa Kroasia ke final Piala Dunia 2018.
Setelah menjadi pemain terbaik UEFA 2018, Modric kembali terpilih sebagai pemain pria terbaik di FIFA Awards 2018.
Penghargaan Balon D'or turut melengkapi pencapaian Modric sebagai individu terbaik di dunia kulit bundar tahun 2018.
Berkat pembuktian itu, Luka Modric jadi pemain paling penting di skuad Real Madrid.
Para fans Real Madrid memujanya sebagai pemain terbaik setelah kepergian Cristiano Ronaldo.
Mengalahkan kepopuleran Gareth Bale, Karim Benzema, bahkan kapten Real Madrid, Sergio Ramos.
Luka Modric bakal dikenang dunia bukan hanya karena pencapainnya di Real Madrid berkat lewat hattrick Liga Champions.
Lebih daripada itu, Luka Modric adalah perusak dominasi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo dalam perebutan gelar pemain terbaik dunia era milnial. (*)
(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)
Sumber: Tribunnews.com dan TribunKaltim.co