TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Capaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara masih rendah.
Tercatat hingga saat ini, Kamis (24/2/2022), capaian vaksinasi anak untuk dosis 1 sebanyak 8.065 atau 21,59 persen dari total sasaran 37.352 anak.
Sementara dosis 2 baru mencapai 3,72 persen atau 1.388 anak usia 6-11 tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari drg Rahminingrum membeberkan alasan vaksinasi anak masih rendah.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Kendari Melonjak, Stok Tabung Oksigen 7 Rumah Sakit Masih Aman
Menurutnya, semua pihak mulai dari Dinkes, puskesmas, Dikmudora, TNI Polri sudah berupaya menjaring anak sekolah usia 6-11 tahun untuk divaksin.
Namun menjadi kendala selama ini, banyak orangtua siswa masih ragu untuk mengizinkan anaknya divaksin.
"Untuk vaksinasi anak, kita punya kendala tersendiri. Masih banyak orangtua siswa tersebut masih percaya berita-berita yang tidak benar sehingga masih ragu untuk mengizinkan anaknya divaksin," kata drg Rahminingrum, Rabu (23/2/2022).
Ia mengatakan orangtua siswa tidak perlu takut dan tidak termakan berita hoax mengenai vaksin. Ia memastikan vaksinasi ini aman digunakan lantaran sudah direkomendasi oleh Ikatan Dokter spesialis Anak Indonesia (IDAI).
Bahkan sudah memiliki izin Badan POM dan dipastikan halal dari MUI.
"Artinya dari berbagai sisi vaksin anak ini sudah aman untuk diberikan kepada anak-anak kita," jelasnya.
drg Rahminingrum menyampaikan para orangtua bisa melihat sendiri vaksinasi ini sangat aman. Karena terbukti hingga saat ini tidak anak yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Baca juga: Jadwal Vaksinasi di Kendari, Kamis 24 Februari 2022: Kerja Sama TNI AL dan ICM Kendari, LINK DAFTAR
"Saya kira sudah lebih dari hampir 8000 anak Kota Kendari sudah divaksin, syukur Alhamdulillah tidak ada satupun dari sekian ribu anak itu yang menderita KIPI," ucapnya.
"Artinya barangkali hanya sakit-sakit sedikit, iya. Tapi tidak ada satupun anak yang habis bisa vaksin terus pingsan atau kenapa-kenapa," imbuhnya.
Tentunya vaksin ini diberikan untuk melindungi anak-anak, apabila terpapar Covid-19 itu gejalanya tidak sehebat jika sama sekali tidak divaksin.
Sebab kasus fatality rate untuk lansia dan anak-anak jika terpapar jauh lebih tinggi, jika dibandingkan dengan usia produktif. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)