Kompol Mustakim mengungkapkan kejadian rudapaksa ini berawal ketika warteg masih tutup.
Saat itu korban sedang tidur di dalam kamar.
"Sekira jam 05.30 WIB pelaku mengetuk pintu kamar korban lalu dibukakan pintu kamar dan pelaku langsung mendorong korban," terang Kompol Mustakim.
Korban yang terjatuh ke lantai langsung dibekap sambil diancam Edi agar tak berteriak.
Edi langsung melucuti pakai SYN dan merudapaksa korban.
Baca juga: Gadis 16 Tahun di Riau Dirudapaksa Lalu Dibunuh Mantan Pacar, Jasad Korban Membusuk di Kebun Sawit
"Setelah disetubuhi, korban langsung menghubungi keluarganya yang tinggal tidak jauh dari daerah itu. Kemudian, tidak lama saudaranya dan warga datang seperti yang ada pada video di medsos," papar Kompol Mustakim.
Adapun kini pihak kepolisian telah menangkap Edi.
Namun kini, pelaku Edi tengah berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta untuk mendapatkan perawatan medis.
"Jadi, pada saat diamankan oleh warga, pelaku ini berusaha mengancam mau bunuh diri, dia mengambil kujang (pisau) dan menusukkan sebanyak lima kali ke perutnya," beber Kompol Mustakim.
Baca juga: Ibu Korban Nangis Tak Terima Suaminya yang Rudapaksa Putri Kandung Ditangkap, Polisi Bingung
Motif Tersangka
Edi Wiyono sendiri kini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus rudapaksa terhadap anak buahnya sendiri.
Kompol Mustakim juga menuturkan bahwa tersangka Edi telah memiliki istri, tetapi tinggal berjauhan.
"Tersangka sudah punya istri cuma di kampung, dia di sini (Bekasi)," sebut Kompol Mustakim, Kamis (10/2/2022) seperti dilansir TribunnewsSultra.com dari TribunJakarta.com.
"Ya (motif tersangka) karena dia sendiri di sini (kesepian jauh dari istri), di warteg itu sebenarnya ada karyawan lain tidak hanya korban," imbuhnya.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar) (TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika H/Yusuf Bachtiar)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Rudapaksa Pegawai Sampai Menangis, Bos Warteg di Bekasi Malah Janjikan Poligami: Keluarga Ngamuk" dan "Ngawinin Juga Mau, Jawaban Bos Warteg di Bekasi Saat Terdesak Ketahuan Nodai Anak Buah"