TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Taktik pelatih interim Man United, Ralf Rangnick dikritik kerana tak bisa memanfaatkan duet Cristiano Ronaldo dan Edinson Cavani dari lebar lapangan.
Raksasa Liga Inggris, Manchester United baru saja menelan kekalahan perdana di bawah asuhan Ralf Rangnick.
Tim Setan Merah kalah 1-0 dari Wolverhampton Wanderers saat bermain di kandang sendiri, Stadion Old Traffford, Selasa (4/1/2022) dini hari WIB.
Gol semata wayang yang bersarang ke gawang Manchester United dicetak oleh Joao Moutinho pada menit ke-82.
Bermula crossing dari winger Wolves, Adama Traore yang disundul oleh gelandang Man United, Nemanja Matic, jatuh di kaki Joao Moutinho.
Pesepak bola asal Portugal itu dengan tenang mengontrol bola dan melesatkannya ke sisi kanan gawang David de Gea.
Bola datar dari Joao Moutinho membuat David de Gea tak bisa berkutik, sehingga gagal menyelamatkan gawangnya dari kebobolan.
Baca juga: Ralf Rangnick Tutup Pintu Keluar Edinson Cavani dari Man United di Bursa Transfer Liga Inggris
Dalam pertandingan tersebut, Ralf Rangnick menerapkan strategi 4-4-2 atau 4-2-2-2 untuk Man Utd.
Pelatih asal Jerman ini menduetkan Cristiano Ronaldo dan Edinson Cavani sebagai ujung tombak tim.
Kendati ditopang dua penyerang terbaik selama 90 menit, Setan Merah justru dibikin mandul oleh tim tamu.
Manchester United tampil cukup mengecewakan dalam menciptakan peluang.
Berdasarkan data statistik dari situs Premier League, Man United hanya melepaskan 9 tembakan dengan 2 di antaranya menuju ke gawang Wolves.
Sementara Wolves, sukses memproduksi 19 tembakan dengan 6 di antaranya mengarah ke gawang Man United.
Akibat kekalahan ini, taktik yang diterapkan Rangnick dikritik oleh legenda Man United, Rio Ferdinand.
Baca juga: Asa Ralf Rangnick Bawa Erling Haaland ke Man United Pupus, Keputusan Liga Spanyol, Sebut Real Madrid
Menurut Rio Ferdinand, Rangnick tak becus menggunakan duet Ronaldo dan Cavani di lini depan Man United.
Kegagalan Rangnick, menurut Ferdinand, tidak mampu memanfaatkan Ronaldo dan Cavani yang piawai dalam memanfaatkan lebar lapangan.
Padahal Ronaldo dan Cavani, merupakan dua pemain yang piawai dalam memanfaatkan suplai bola dari area tersebut.
"Semuanya gagal. Saya bahkan tidak bisa duduk di sini dengan benar," kata Ferdinand seperti dikutip BolaSport.com dari Manchester Evening News.
"Keluhan terbesar saya adalah ketika Anda memiliki Cavani dan Ronaldo, dua penyerang terbaik yang bisa memanfaatkan bola dari lebar lapangan, dan Anda tidak bermain dengan pemain melebar atau yang mampu menyuplai bola di area tersebut."
"Maka itu hampir terasa seperti tugas yang sia-sia."
"Anda harus bermain dengan kekuatan mereka. Ini seperti ketika kami bermain dengan Radamel Falcao beberapa tahun yang lalu."
"Tim mendatangkan pemain yang hebat dalam menyongsong bola, tetapi kemudian tidak pernah mengumpan bola itu."
"Jadi, bagaimana Anda bisa mengharapkan mereka menghasilkan sebuah hal yang bagus?" ujar Ferdinand.
Baca juga: RANS Cilegon FC ke Liga 1, Raffi Ahmad Fokus IBL 2022, RANS PIK Basketball Datangkan 2 Pemain Asing
Ferdinand juga menilai taktik Rangnick membuat ketajaman Man United tumpul lantaran minimnya suplai bola dari lebar lapangan untuk Ronaldo dan Cavani.
"Cristiano Ronaldo bisa melakukan banyak hal dari area lain, begitu juga dengan Cavani," tutur Ferdinand.
"Namun, jika dua kekuatan besar mereka berasal dari saat mereka mengumpan bola, maka dapatkan bola di dalam kotak."
"Bermain dengan sedikit lebih lebar, mungkin. Jika Rangnick memainkan 4-2-2-2 ini, ini berarti tentang bek sayap yang bermain melebar."
"Akan tetapi, Aaron Wan-Bissaka bukanlah pemain yang tepat untuk mengumpan bola."
"Luke Shaw bisa melakukannya ketika dia naik ke atas untuk membantu penyerangan."
"Man United tak memiliki cukup penguasaan bola melawan Wolves," ucap pemilik 6 trofi Liga Inggris bareng Man United itu menambahkan. (*)
Sumber: BolaSport.com