Ternyata Kelor Bermanfaat untuk Otak, Dapat Kurangi Stres Oksidatif

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kelor. Siapa sangka, tanaman kelor yang dapat kita jumpai sehari-hari ternyata bermanfaat untuk otak.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Siapa sangka, tanaman kelor yang dapat kita jumpai sehari-hari ternyata bermanfaat untuk otak.

Bahkan, kelor dipercaya memiliki manfaat untuk orang yang mengalami Alzheimer.

Selain itu, kelor juga berguna untuk memelihara organ-organ penting pada tubuh, seperti liver, hingga jantung.

Untungnya, tanaman ini mudah ditemukan di Indonesia.

Baca juga: Daun Kelor hingga Biji Kelor Ternyata Kaya Manfaat, Termasuk untuk Melindungi Hati atau Liver

Ilustrasi orang tua atau lansia (huffpost.com)

Daun kelor biasa dimanfaatkan menjadi obat hingga sayur untuk konsumsi sehari-hari.

Diperkirakan, satu dari delapan orang yang sudah berusia lanjut (di atas 65 tahun) mengidap Alzheimer.

Dikutip TribunnewsSultra.com dari mindbodygreen.com, daun kelor sangat tinggi vitamin C dan E.

Kandungan tersebut dapat memerangi stres oksidatif yang menimbulkan Alzheimer.

Para peneliti sudah mengujicobakan pada binatang yang terkait dengan Alzheimer dan demensia.

Baca juga: Rawat Rambut yang Diwarna dengan Buah Naga, Simak Caranya

Hasil dari dampak positif daun kelor pun menjanjikan.

Selain itu, kelor juga dapat meningkatkan hormon serotonin dan dopamin, yakni hormon rasa bahagia.

Tidak menutup kemungkinan, dengan penelitian lebih banyak lagi, kelor nantinya bisa dimanfaatkan untuk merawat depresi.

Manfaat lain kelor

Dikutip TribunnewsSultra.com dari healthline.com, berikut fakta menarik tentang manfaat tanaman kelor:

1. Kandungan gizi

Di India dan Afrika, tanaman kelor tak hanya dimanfaatkan daunnya, namun hampir semua bagian tanaman bisa diambil.

Tanaman kelor umum dijadikan obat dalam bentuk bubuk atau sudah dikemas kapsul.

Hal ini karena kelor punya banyak kandungan gizi, dalam 21 gram daun kelor mengandung:

- Protein: 2 gram

- Vitamin B6: 19% dari RDA

- Vitamin C: 12% dari RDA

- Iron: 11% dari RDA

- Riboflavin (B2): 11% dari RDA

- Vitamin A (dari beta-carotene): 9% dari RDA

- Magnesium: 8% dari RDA

Tak hanya di Asia dan Afrika, di negara-negara barat pun kelor sudah banyak dimanfaatkan sebagai suplemen.

Baca juga: Manfaat Daun Kelor untuk Gangguan Otak, dari Alzheimer hingga Demensia

2. Kaya antioksidan

Kelor mengandung tinggi antioksidan yang bisa melawan radikal bebas.

Radikal bebas yang tinggi bisa memicu penyakit kronis seperti jantung dan diabetes tipe 2.

Antioksidan yang ada dalam kelor di antaranya adalah quercetin dan clorogenic acid.

Quercetin adalah antioksidan kuat yang bisa menurunkan tekanan darah.

Sedangkan chlorogenic acid dapat menstabilkan gula darah setelah makan.

3. Mengurangi peradangan

Peradangan adalah reaksi alami tubuh jika ada infeksi atau luka.

Peradangan menjadi berbahaya jika terjadi terlalu lama.

Bahkan, peradangan yang parah bisa menjadi tanda penyakit kronis seperti jantung dan kanker.

Ilmuwan percaya bahwa kelor mengandung isothiocyanates sebagai antiperadangan.

Baca juga: Manfaat Minyak Zaitun untuk Kecantikan: Bantu Melembabkan Kulit hingga Sembuhkan Jerawat

4. Menurunkan kolesterol

Tubuh yang terlalu banyak kolesterol rawan terserang penyakit jantung.

Banyak makanan alami yang bisa mengurangi kolesterol seperti oat dan kacang almond.

Kelor pun termasuk yang memiliki efek penurun kolesterol.

(TribunnewsSultra.com/ Ifa Nabila)