Keluarga Meninggal Satu per Satu, Keponakan Bunuh Paman yang Dituduh Lakukan Santet

Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penganiayaan. Aksi pembunuhan terjadi di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Berawal dari tuduhan santet.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Aksi pembunuhan terjadi di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Seorang pria berinisial MH (39) nekat membunuh Pusadin (55).

Hubungan pelaku dan korban adalah paman dan keponakan.

Keduanya adalah di Dusun Panjalin, Desa Batubintang, Kecamatan Batumarmar.

Baca juga: Tante dan Keponakan Tewas dalam Rumah, Diduga Ada Aksi Pembunuhan Lalu Akhiri Hidup

Sementara waktu kejadian berlangsung pada Selasa (19/10/2021) sekitar pukul 14.00 WIB lalu.

Kasatreskrim Polres Pamekasan, AKP Tomy Prambana menjelaskan, setelah melakukan interogasi, pelaku mengaku membunuh pamannya yaitu Pusadin (korban) karena isu santet.

Berdasarkan keterangan pelaku, ia membunuh pamannya karena mengingat ucapan korban dua tahun lalu yang mengancam akan membunuh keluarganya.

Baca juga: Mayat Pria Ditemukan Kondisi Nyaris Tinggal Kerangka, Posisi Kaki Terlipat

Tak lama dari ancaman itu, kakek dan nenek pelaku meninggal.

Selain itu, enam keluarga pelaku yang lainnya juga meninggal dunia dan yang terakhir adalah keponakan pelaku yang berumur 10 bulan meninggal juga.

Dari hasil pemeriksaan, Polisi mendapatkan informasi bahwa sebelumnya MH tidak memiliki niatan membunuh pamannya tersebut.

"Pada saat itu pelaku bertujuan ke rumah salah satu Ulama di tempat tinggalnya. Pelaku bermaksud memberi tahu bahwa keponakannya yang berumur 10 bulan meninggal dan meminta bantuan untuk dimandikan serta disolatkan," kata AKP Tomy Prambana kepada TribunMadura.com, Sabtu (23/10/2021).

Namun, sebelum pelaku tiba di rumah ulama tersebut, pelaku bertemu dengan korban yang pada saat itu langsung lari masuk kedalam rumahnya.

Baca juga: Pembunuhan Pengantin Baru, Suami Lihat Istri Chat Pria Lain Lalu Bunuh Istrinya setelah Berhubungan

Di waktu bersamaan, pelaku teringat kembali ucapan korban yang akan menghilangkan nyawa keluarganya.

Sehingga, saat itu pelaku mengejar korban masuk ke dalam rumahnya.

Sesampainya di dalam rumah korban, pelaku langsung cekcok mulut dan menanyakan terkait penyebab kematian semua keluarganya.

"Namun korban saat itu menjelaskan kepada pelaku; kenapa kamu mau mati juga?" jelas AKP Tomy.

Karena mendengar kalimat tersebut, amarah pelaku memuncak.

Seketika itu, pelaku langsung mengeluarkan sebilah celurit yang biasa disimpan di pinggang kanannya.

Saat itu juga, pelaku langsung membacokkan celurit tersebut bertubi-tubi ke tubuh korban.

Sewaktu pembacokan terjadi, korban sempat berusaha melawan.

Namun nahas, korban meninggal dunia di dalam rumahnya akibat tebasan celurit dari pelaku.

"Setelah membunuh korban, kemudian pelaku langsung lari dan pergi meninggalkan lokasi," bebernya.

Ada pun sejumlah barang bukti yang diamankan Polisi, di antaranya sebilah celurit warna hitam dengan gagang terbuat dari kayu warna hitam.

Celurit itu, panjangnya 65 cm dan masih terdapat bercak darah.

Selain itu, Polisi juga mengamankan kemeja lengan panjang warna biru muda dengan bercak darah, sarung berwarna biru tua bermotif batik, sebuah seprai warna putih yang masih terdapat bercak darah, satu songkok warna putih, dan sebuah sarung motif kotak berwarna biru putih dengan terdapat darah.

Saat ini, pelaku sudah mendekam di balik jeruji rutan Polres Pamekasan.

Pelaku dikenai pasal 338 Subs 351 Ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Nenek Dibunuh karena Dituduh Punya Ilmu Santet

Aksi pembunuhan terjadi di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tepatanya di Kecamatan Utan pada Senin (16/8/2021) pukul 09.00 Wita.

Pelakunya adalah pria berinisial AL alias Masten (43).

Sedangkan korban adalah seorang wanita bernama Sarifah (60).

Baca juga: Suaminya Terbaring di Rumah Sakit, Nenek Ditemukan Tewas setelah Pamit Cari Asam di Kebun

Korban ditemukan tewas di area kebun jagung.

Jasad korban ditemukan warga dalam kondisi mengalami luka tebasan senjata tajam.

Setelah dilakukan penyelidikan, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sumbawa menangkap pelaku pembunuhan, polisi akhirnya menangkap AL sekira pukul 00.15 Wita, Senin (23/8/2021).

Terduga pelaku pembunuhan masih satu desa dengan korban.

Baca juga: Kakek-kakek Petani Ditemukan Tewas, Dianiaya setelah Pulang Tahlilan di Rumah Tetangga

Dia tega menghabisi hanya karena menuduh si nenek punya ilmu santet.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB Kombes Pol Hari Brata mengatakan, pembunuhan dilatarbelakangi rasa curiga pelaku terhadap korban.

Meski kecurigaan itu tanpa bukti, AL tega menghabisi nyawa si nenek.

"Pelaku sakit hati kepada korban karena menduga korban memiliki ilmu santet," katanya.

Baca juga: Sedang Tidur, Wanita Ini Dilecehkan Tukang Ojek Teman Suaminya hingga Dorong Pelaku

Selain itu, pelaku beranggapan kalau anaknya meninggal karena perbuatan pelaku.

Sehingga pelaku menyimpan dendam kepada korban.

Terkait kronologi kejadian, Hari Brata menjelaskan, kasus tersebut terungkap saat saksi bernama Hamdani pergi mencari pepaya di sekitar lokasi kejadian, Senin (16/8/2021).

Setelah tiba di lokasi, dia justru melihat bungkusan yang diduga milik neneknya.

Tapi sang nenek tidak ada di lokasi tersebut.

Setelah melakukan pencarian, saksi melihat neneknya sudah tewas di dalam kebun jagung miliknya.

Baca juga: Gadis 15 Tahun Dirudapaksa 3 Pemuda selama 2 Hari, Diajak Nongkrong hingga Diberi Pil Perangsang

Kondisi korban mengenaskan.

Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke pamannya dan diteruskan ke Kepala Desa Tengah.

Baru kemudian dilaporkan ke Polsek Utan untuk ditindaklanjuti.

Setelah melakukan penyelidikan hampir seminggu, polisi mengantongi identias pelaku.

Tim Puma beserta Unit Pidum yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Sumbawa AKP Akmal Novian Reza menangkap pelaku di rumahnya, Senin (23/8/2021).

"Saat ditangkap pelaku tidak melakukan perlawanan," katanya.

Setelah itu, tim menggeledah rumah pelaku dan mengamankan barang bukti.

Pelaku beserta barang bukti kemudian dibawa ke Sat Reskrim untuk diperiksa.

Barang bukti yang diamankan berupa parang yang digunakan untuk melakukan pembunuhan.

Baju milik pelaku dan celana milik pelaku yang dipakai saat pembunuhan.

(TribunLombok.com, Sirtupillaili) (TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian)

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Lansia di Sumbawa Tewas Dianiaya karena Dituduh Dukun Santet dan di TribunMadura.com dengan judul Kronologi Paman Dibacok Keponakan Sendiri Akibat Isu Santet, Ucapan Korban Bikin Pelaku Kalap