TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kisah pilu dialami seorang bidan bernama Sri Wahyuni.
Sri Wahyuni adalah Bidan Puskesmas Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Ia meninggal dunia setelah dinyatakan positif Covid-19.
Baca juga: Pasien Suspek Covid-19 Meninggal di Kursi Tunggu Rumah Sakit saat Antre, Gejala Sesak dan Muntah
Sri terkonfirmasi positif Covid-19 menjelang melahirkan.
Anaknya meninggal saat dioperasi.
Empat hari kemudian, Sri ikut menyusul anaknya berpulang, Kamis (15/7/2021).
Ia menghembuskan napas terakhirnya setelah 12 hari menjalani perawatan di ruang isolasi RSU Abdoer Rachem Situbondo.
Kepergian Sri menyisakan duka mendalam bagi rekan sejawatnya.
Seluruh rekan kerja Sri mengaku kehilangan sosok bidan yang sejak 2009 lalu mengabdi di Puskesmas Panarukan tersebut.
Baca juga: Dipekerjakan Jadi Penjaga Rumah, Pria Ini Malah Bobol Rumah Majikan hingga Korban Rugi Rp 200 Juta
Untuk melepas kepergiannya, rekan kerja dan dokter serta karyawan Puskesmas Panarukan melakukan doa bersama sembari menabur bunga ke mobil ambulans yang membawanya ke rumah duka di Kabupaten Banyuwangi.
Namun sebelum diberangkatkan, jenazah bidan Sri Wahyuni disalatkan oleh Kepala Puskesmas, dr Imam Haryono bersama beberapa rekan kerja di halaman Puskesmas Panarukan dengan penerapan prokes.
Salah seorang rekan Bidan Sri Wahyuni, Sulistiana, mengaku sangat kehilangan teman yang periang tersebut.
"Dia ( Bidan Sri Wahyuni, Red) sosok periang dan senang menghibur. Orangnya baik dan pekerja keras," ujar Sulistiana kepada Surya.co.id.
Baca juga: Bos Konter HP Ditusuk 24 Kali oleh Pasangan Sesama Jenis, Tinggalkan Istri yang Hamil 8 Bulan
Sulistiana menjelaskan, bidan Sri masuk RSU Abdoer Rachem Situbondo pada 3 Juli 2021 dalam keadaan hamil anak keduanya.
"Anaknya dioperasi dan meninggal dunia," katanya.