TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Pemerintah Kota atau Pemkot Kendari tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PBM) mulai 1 Juli 2021.
Sekretariat Kota Kendari Nahwa Umar, mengatakan angka kenaikan jumlah positif Covid-19 tidak akan mempengaruhi proses belajar tatap muka (PBM) Juli mendatang.
"Tetap dilaksanakan 1 Juli. Makanya guru-guru semuanya wajib vaksin. Kita akan kondisikan jika ada hal-hal tidak diinginkan yang terjadi," katanya, Jumat (25/6/2021).
Sehingga Nahwa meminta bagi guru-guru atau pengajar SD dan SMP untuk segera ikuti vaksinasi.
Supaya proses PBM bisa terlaksana dan tidak menimbulkan kluster sekolah.
Sebelumnya, dijadwalkan seluruh SD-SMP di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal gelar proses belajar tatap muka Juli 2021 mendatang.
Baca juga: Kadis Dikbud Sultra Asrun Lio : Selesaikan Vaksinasi Guru Kemudian Bisa Belajar Tatap Muka
Baca juga: Jelang Belajar Tatap Muka, Vaksinasi Guru di Kendari Masih 45 Persen, Belum Penuhi Syarat
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari Makmur, mengatakan kesiapan tatap muka sudah dilakukan sejak Januari lalu.
Padahal, semua persyaratan penerapan protokol kesehatan (Prokes) telah disiapkan, karena belum mendapatkan izin, sehingga rencana itu tertunda.
Namun, memasuki tahun ajaran baru 2021-2022 ini Pemerintah Kota Kendari sudah mengantongi izin.
"Persiapan tatap muka kita siap 100 persen, maksudnya sarana dan prasarana pendukung terutama protokol kesehatan sudah siap di sekolah-sekolah sejak awal Januari dan InsyaAllah Juli kita sudah laksanakan," ungkapnya.
Tetapi, untuk proses belajar tatap muka Juli mendatang diatur dengan sistem bergiliran dan dibatasi.
Jumlah siswa dalam ruangan dibatasi hanya 50 persen setiap proses pembelajaran digelar.
Setiap siswa yang akan masuk ke sekolah juga harus mengantongi izin dari orangtua.
Jika orangtua tidak mengizinkan, maka pihak sekolah harus memfasilitasi belajar bagi siswa yang bersangkutan.
"Kita minta adalah setengah dari setiap kelas, jadi digilir. Kemudian syarat lain harus ada izin dari orang tua. Jika orang tua tidak mengizinkan maka sekolah harus memfasilitasi peserta didik melakukan pembelajaran tatap muka secara daring," ucap Makmur.
Baca juga: Vaksinasi Guru di Kendari Baru 35 Persen, Jadi Alasan Belajar Tatap Muka di Sekolah Belum Digelar
Untuk mendukung proses belajar tatap muka itu, sekira 2 ribu dari total 4 ribu guru telah divaksin.
Jumlah ini masih terus bertambah karena proses vaksinasi masih terus berjalan.
Untuk tahap awal rencananya belajar tatap muka secara langsung akan diterapkan pada ulangan semester dalam waktu dekat.
Walau dari sarana dan prasarana telah mendukung, namun Dikmudora Kota Kendari tetap menunggu rekomendasi dari wali kota dan Satgas Penanganan Covid-19.
Restu Mendikbud Ristek
Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menyatakan, guru, dosen, dan tenaga kependidikan sedang mengikuti program vaksinasi Covid-19.
Program itu dibidik bisa terselesaikan di akhir Juni 2021.
Dengan pencapaian itu, dia mengharapkan semua sekolah sudah membuka belajar tatap muka di Juli 2021.
"Jadi bukan diterapkan di Juli 2021, tapi harapannya semua sekolah sudah belajar tatap muka di Juli 2021," ujar Nadiem, belum lama ini dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Gramedia Kendari Hadirkan Program Gramedia Back To School, Harga Spesial untuk Paket Belajar
Dia menyatakan, sekolah sudah wajib membuka belajar tatap muka sejak Selasa (30/3/2021).
Hal itu sesuai dengan keputusan SKB 4 Menteri.
"Jadi bukan di Juli mulai dibuka, tapi mulai sekarang ini. Setelah SKB 4 Menteri kita luncurkan sudah bisa belajar tatap muka," tegas dia.
Meski sudah membuka belajar tatap muka, bilang dia, sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Tak lupa, sebut dia, sekolah juga harus memenuhi daftar periksa siswa saat belajar tatap muka.
Sedangkan sekolah yang sudah membuka belajar tatap muka sejak awal 2021, Nadiem tetap mempersilahkan untuk dibuka.
"Jadi 22 persen sekolah yang sudah belajar tatap muka, itu silahkan lanjut. Tapi tetap dengan protokol kesehatan yang sudah ketat," sebut dia. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muhammad Israjab)