TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kasus pembunuhan seorang petani wanita bernama Portan Tumanggor (52) akhirnya terungkap.
Kedua pelaku telah dibekuk Polres Simalungun dibantu Tim Opsnal Unit II Buncil Subdit III Krimum Polda Sumut.
Mereka ditangkap di Hotel Hawai, Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan.
Kedua tersangka adalah Anaria Sipayung (40) dan Halima Telambanua (45). Keduanya warga Huta Tinggir Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.
Baca juga: Malamnya Sempat ke Warung, Ibu Dua Anak Ditemukan Tewas di Kuburan dengan Kondisi Celana Melorot
"Motifnya diduga karena sakit hati tidak dipinjami duit," kata Kanit Jahtanras Sat Reskrim Polres Simalungun Ipda Antonyus Hutahaean, Minggu (30/5/2021).
Dia mengatakan, usai menghabisi korban, kedua pelaku sempat mengambil tas milik korban yang berisi dua cincin serta uang tunai berkisar Rp 2.500.000.
"Yang diambil dari dalam tas korban sekira Rp 8 juta," kata Antonyus.
Setelah berhasil menguasai harta benda korban, kedua pelaku membeli dua unit handphone.
Mereka kemudian melarikan diri ke Kota Medan.
Baca juga: Vespa Tabrak Nenek-nenek 80 Tahun sampai Tewas, Lalu Tetap Melaju hingga Hantam Pagar Rumah Warga
"Dari hasil penyelidikan sementara, jadi korban ini kan tinggal di ladang karena rumahnya ambruk. Dia ini rajin bekerja," kata Antonyus.
Saat kejadian, sambung Antonyus, kedua pelaku ini datang untuk meminjam uang.
Namun, diduga korban tidak memberikannya, sehingga korban dibunuh.
Saat ditemukan di ladang milik Ismail Turnip, leher Portan Tumanggor terlilit tali.
Cara ini dilakukan kedua tersangka dengan niat mengelabui petugas dan masyarakat, agar seolah-olah Portan Tumanggor tewas karena bunuh diri.
Sebelumnya, Portan Tumanggor ditemukan tewas dengan tubuh yang terikat di pohon kopi.
Ada dugaan, bahwa korban bukan bunuh diri, melainkan dibunuh.
Baca juga: Emosi Anak Ditegur karena Lawan Arah, Ayah Pukuli Tukang Parkir dan Keponakan Pakai Tongkat Baseball
Fakta Pembunuhan Ibu Dua Anak di Palembang
Warga digegerkan oleh temuan jenazah wanita di kuburan.
Wanita tersebut adalah Nuraini (48).
Setelah jenazah diperiksa, terdapat sejumlah luka di kepala korban akibat pukulan benda tumpul.
Jenazah wanita itu ditemukan dalam kondisi celana melorot.
Baca juga: Mayat Pria Terjepit antara Dinding Rumah dan Tebing, Saksi: Saya Dengar Suara Aduh Aduh
Ternyata, malam sebelum ditemukan tewas, korban sempat belanja ke warung desa setempat.
Mayat korban pertama kali ditemukan sekelompok remaja di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Soak Simpur Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (30/5/2021) pagi.
Berikut sejumlah fakta terkait penemuan mayat di TPU Soak Simpur:
1. Ditemukan oleh sekolompok remaja
Menurut warga di sekitar lokasi penemuan mayat, tubuh Nuraini pertama kali ditemukan oleh sekelompok remaja yang melintas di lokasi tersebut.
Selanjutnya, sekelompok pemuda tersebut langsung memberitahu warga setempat sehingga lokasi penemuan mayat ramai akan warga.
Tak lama kemudian aparat polisi datang untuk mengevakuasi korban ke RS Bhayangkara Palembang.
Baca juga: Mayat Pria 60 Tahun Ditemukan Telungkup di Depan Toko Perlengkapan Bayi: Siangnya Masih Hidup
2. Sempat pergi ke warung
Nuraini semasa hidup mencari uang dengan menjual kembang ziarah.
Malam sebelum dirinya ditemukan sudah menjadi mayat, warga dan penjual kembang lainnya masih melihat keberadaan Nuraini.
Ia terlihat sedang berbelanja di salah satu warung.
"Semasa hidup, dia ini memang sering diminta belanja ke warung oleh warga setempat. Meski menderita gangguan kejiwaan, dia tidak pernah bikin onar dan dia sehari-hari tinggal di pondok yang ada di dekat makam," kata warga sekitar.
Baca juga: Ibu Teriak Histeris Pancing Warga Hajar Kakek-kakek Umur 71 Tahun yang Rudapaksa Anaknya
3. Janda dua anak
Menurut bibi korban, Nuraini mulai mengidap gangguan jiwa dalam waktu lima bulan ini.
Atas penyakitnya itu pula, Nuraini membuat pondok yang tidak jauh dari TPU Soak Simpur.
Penyebab penyakit Nuraini tak lama setelah cerai dengan suaminya, atau sekitar lima bulan ini.
Ia memiliki dua anak, dimana kedua anaknya tidak tinggal bersama korban.
4. Luka tumpul dan celana melorot
Dokter forensik di RS Bhayangkara Palembang sudah melakukan visum luar terhadap tubuh Nuraini.
Dari hasil pemeriksaan diketahui terdapat lima sampai enam luka akibat pukulan benda tumpul.
Disinggu apakah korban ada diperkosa, dokter belum bisa menerangkan karena masih harus diteliti lebih lanjut.
Dugaan pemerkosaan muncul karena ketika ditemukan celana Nuraini melorot.
Baca juga: Tersangka Curanmor Meninggal di Penjara, Sempat Ketahuan Sesak Napas hingga Dibawa ke Rumah Sakit
5. Polisi amankan barang bukti
Anggota reskrim dari Polsek Sukarami sudah melakukan olah TKP pasca ditemukannya mayat Nuraini di TPU Soak Simpur.
Selain itu, polisi sudah mengamankan beberapa alat bukti, salah satunya kayu.
Belum ada kesimpulan mengenai penyebab kematian Nuraini lantaran aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan. (Sripoku.com) (Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul SADIS, Ini Dua Wanita Pembunuh yang Gantung Korbannya di Ladang Kopi, Sembunyi di Hotel Kota Medan dan di Sripoku.com dengan judul Fakta-fakta Penemuan Mayat di TPU Soak Simpur, Celana Janda Dua Anak Melorot & Polisi Amankan Kayu