TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Berikut jenis-jenis Gerhana Bulan dan perbedaannya, lengkap dengan niat dan tata cara shalat Gerhana Bulan Total.
Fenomena alam dimana posisi Bumi berada di antara Matahari dan Bulan disebut Gerhana Bulan.
Gerhana Bulan Total diperkirakan akan terjadi dan terlihat pada 26 Mei 2021 mendatang.
Dikutip dari space.com, peristiwa tersebut akan berpusat di Samudra Pasifik, dengan sebagian besar Australia, Selandia Baru, dan seluruh Oseania juga disuguhi tampilan penuh.
Sementara di Indonesia meski masyarakat tetap bisa menyaksikan detik-detik fenomena ini terjadi, tetapi momen Gerhana Bulan Total ini tidak bisa diamati secara optimal.
Untuk diketahui gerhana bulan sendiri ada tiga jenis, yaitu Gerhana Bulan Total, Gerhana Bulan Sebagian, dan Gerhana Bulan Penumbra.
Gerhana Bulan Total
Gerhana Bulan Total terjadi saat Bulan dan Matahari persis berada di antara Bumi.
Meski Bulan jadi bayangan Bumi, sebagian sinar Matahari sampai ke Bulan.
Sinar Matahari sampai ke Bulan lewat atmosfer Bumi.
Di atmosfer, sinar tersebut dibiaskan, hal tersebut yang menyebabkan Bulan berwarna merah dari Bumi.
Sehingga, Gerhana Bulan Total juga dikenal dengan Blood Moon.
Gerhana Bulan Sebagian
Gerhana Bulan Sebagian terjadi saat sebagian Bulan yang berada di bayangan Bumi.
Pada Gerhana Bulan Sebagian, bayangan Bumi terlihat sangat gelap di permukaan Bulan yang menghadap Bumi.
Apa yang terlihat dari Bumi saat Gerhana Bulan Sebagian sangat bergantung pada posisi Matahari, Bumi, dan Bulan.
Gerhana Bulan Penumbra
Gerhana Bulan Penumbra terjadi saat Matahari, Bumi, dan Bulan disejajarkan secara tidak sempurna.
Saat ini terjadi, Bumi menghalangi sebagian cahaya Matahari untuk langsung mencapai permukaan Bulan dan menutupi seluruh atau sebagian Bulan dengan bagian luar bayangannya,
Peristiwa tersebut dikenal sebagai penumbra. Karena penumbra jauh lebih redup dari inti gelap bayangan Bumi (umbra), gerhana Bulan penumbra seringkali sulit untuk dibedakan dari Bulan Purnama.
Tata Cara dan Niat shalat Gerhana Bulan Total
Saat terjadi Gerhana Bulan umat Islam biasanya melaksanakan shalat Gerhana Bulan.
Untuk melaksanakan shalat tersebut, berikut tata caranya dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. M. Syukron Maksum.
Dalam buku itu, disebutkan shalat gerhana adalah shalat sunah.
Waktu untuk melakukan shalat Gerhana Bulan dimulai saat terjadi Gerhana Bulan sampai dengan bulan terbit muncul kembali atau sampai bulan tampak secara utuh.
Niat shalat Gerhana Bulan
"Ushallii Sunnatal Khusuufi Rak’ataini Lillahi Ta’alaa."
Artinya: Saya niat shalat sunah Gerhana Bulan dua rakaat karena Allah Ta’ala.
Berikut tata cara shalat Gerhana Bulan
Pelaksanaan shalat Gerhana Bulan sama seperti shalat dua rakaat biasa atau shalat sunah yang lainnya.
Namun, pada shalat dua rakaat kali ini dilakukan dengan empat kali membaca Al-Fatihah, empat kali rukuk, empat kali iktidal, dan 4 empat kali sujud.
Adapun tata cara shalat Gerhana Bulan adalah sebagai berikut :
- Setelah rukuk dan iktidal di rakaat pertama, salat ini tidak langsung sujud, tetapi membaca Al-Fatihah dan surah atau ayat Alquran lagi.
- Setelah itu, rukuk dan iktidal seperti biasa.
- Kemudian iktidal yang kedua inilah sujud dilakukan.
- Untuk rakaat kedua juga sama dengan rakaat pertama.
Sehingga, jumlah Al-Fatihah, rukuk, dan iktidal dalam dua rakaat salat gerhana ini berjumlah empat kali.
Dalam shalat Gerhana Bulan disunahkan untuk mengeraskan bacaan.
Lebih diutamakan untuk dikerjakan di masjid secara berjamaah.
Setelah shalat, imam membaca dua kali khutbah seperti khutbah pada shalat Jumat. (*)
Artikel ini tayang di Tribunnews.com dan TribunJateng.com