TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI- Posko Penjagaan Perbatasan Kota Kendari-Konda Kabupaten Konawe Selatan tampak terlihat hanya satu petugas, Minggu (09/05/2021).
Sementara petugas lain berada di belakang posko karena berteduh saat hujan.
Kondisi itu tentu membuat posko yang berada di perempatan Desa Puosu Jaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan itu terlihat sepi dan tidak ada pemeriksaan terhadap pengendara yang melintas di jalur tersebut.
Baca juga: Ada Larangan Mudik, Petugas Ciduk Pemudik yang Sembunyi di Mobil Pikap Tertutup Terpal
Sebelumnya agar pemudik tak masuk ke Kota Kendari, ada beberapa titik lokasi yang dijaga ketat aparat.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain membeberkan lokasi penyekatan atau larangan mudik 2021.
Lokasi penyekatan antara lain perbatasan kota, seperti di gerbang Ranomeeto merupakan akses keluar masuk dari Bandara Haluoleo ke Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Gerbang Kecamatan Konda, karena akses masuk dari Kabupaten Konawe Selatan, Muna dan Kabupaten Bombana.
Selanjutnya Gerbang Puuwatu, sebab akses ini merupakan jalur antar provinsi dan 5 kabupaten di Sultra.
Gerbang ini dicatat sebagai kategori paling rawan di antara semua perbatasan.
"Daerah ini jadi pintu masuk dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Selebihnya perbatasan kita kategorikan rendah," kata Sulkarnain saat rapat persiapan Idul Fitri 1442 H, di Rujab Wali Kota jalan Z A Sugianto Kelurahan Kambu Kecamatan Kambu, Selasa (4/5/2021).
Baca juga: Mulai Minggu, Penyekatan Larangan Mudik di Gerbang Ranomeeto Konsel-Kendari Diperketat
Perbatasan di Purirano dan Labibia juga menjadi fokus penyekatan, sebab wilayah tersebut menurut Wali Kota Kendari termasuk akses masuk, namun tidak terlalu rawan.
"Ini hanya orang-orang dari Konawe saja itupun cuman berapa kecamatan saja. Daerah tersebut itu relatif hijau. Sehingga resiko juga rendah," katanya.
Termasuk di sekitar Tondonggeu, sebab hanya dilalui orang-orang dari Konawe Selatan.
"Pantauan kami disana terpantau zona hijau," ungkap Sul sapaan wali kota.
Sehingga Sulkarnain meminta penjagaan difokuskan pada wilayah dengan resiko tinggi.
"Untuk titik dengan resiko rendah tetap ada penjagaan tapi tidak seperti daerah rawan tadi. Prosedur atau kebiasaannya sedikit dilonggarkan" kata Sulkarnain. (*)
(TribunnewsSultra.com/Husni Husein)