TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengaku heran anak jalanan (Anjal) dan pemulung tak kapok.
Padahal mereka kerap menertibkan dan melarang para anak jalanan tersebut memenuhi lampu pengatur lalu lintas di Kota Kendari.
Dari pantauan TribunnewsSultra.com, Kamis (29/4/2021) terdapat beberapa lokasi perkumpulan anjal dan penjual tisu berada hampir di sejumlah lampu pengatur lalu lintas.
Baca juga: Anak Jalanan dan Manusia Gerobak di Kendari Makin Marak di Bawah Lampu Lalulintas Selama Ramadan
Baca juga: Kisah Seorang Polisi di Kendari: Didik 65 Anak Jalanan, Sisihkan Gaji Rp2 Juta Perbulan
Penyidik Satpol PP Kota Kendari, Ariezal Musaputra, mengatakan selama Ramadan terus melakukan penertiban.
Namun pihak Satpol PP merasa heran puluhan pemulung dan anak jalanan ini tidak merasa kapok setelah diamankan.
"Pemulung dan anjal ini bermunculan entah dari mana datangnya meskipun kami sudah melakukan imbauan maupun razia, mereka tidak kapok juga," ucap Ariezal.
Namun, pihaknya masih terus melakukan penertiban terhadap pemulung dan anal supaya tidak menggangu aktifitas pengendara dan menjaga keindahan kota.
Marak Selama Ramadan
Anak jalanan (anjal) makin marak saat bulan Ramadan 2021.
Tak hanya anjal, manusia gerobak alias pemulung tampak ramai terlihat menanti belas kasih pengedara di bawah lampu lalu lintas di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dari pantauan TribunnewsSultra.com, Kamis (29/4/2021) terdapat beberapa lokasi perkumpulan anjal dan penjual tisu berada hampir di sejumlah lampu pengatur lalu lintas.
Seperti di lampu pengatur lalu lintas di Tugu Religi atau eks Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ), depan Hotel Athaya, Pasar Baru, lampu merah Hotel Dragon Inn.
Sedangkan manusia gerobak atau pemulung sering terlihat di sekitar jalan H Abdul Silondae dan Jalan Malaka sekitar Perumahan Citraland Kendari.
Pengendara, Risal (29) di sekitar Jalan Malaka mengaku sering melihat puluhan pemulung dadakan ini berada di sekitar jalan Malaka.
"Biasanya pagi belum ada, nanti setelah siang sampai jelang berbuka jejeran pemulung ini sudah berada di lokasi ini. Entah dari mana asalnya," katanya, Kamis (29/4/2021).
Menurutnya ini menganggu aktivitas pengendara lain, hingga bisa jadi akan menyebabkan rawan kecelakaan.