Ramadan 2021

Terjadi pada 17 Ramadan, Berikut Amalan yang Bisa Dikerjakan di Malam Nuzululquran 29 April 2021

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nuzululquran

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Berikut keutamaan malam Nuzululquran dan amalan-amalan yang bisa dikerjakan pada malam 17 Ramadan 1442 Hijriah.

Pada bulan Ramadan terjadi peristiwa turunnya (wahyu) Alquran pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW.

Saat itu, beliau yang berusia 40 tahun tengah menyepi di Gua Hira pada tanggal 17 Ramadan.

Hari turunnya Alquran ini kemudian diperingati sebagai Nuzululquran setiap tanggal 17 Ramadan.

Di malam Nuzululquran yang jatuh 29 April 2021, amalan-amalan yang bisa dikerjakan umat Islam untuk semakin mendalami Alquran.

Dikutip dari TribunKaltim, berikut ini amalan- amalan yang bisa dikerjakan dan keutamaan malam Nuzululquran, serta sejarah singkatnya.

Pendiri IKPM Gontor Cabang Turki, Ustaz Deo A Pramadhan menjelaskan pada saat Rasulullah SAW menginjak usia 40 tahun, beliau gelisah melihat masyarakat Makkah.

"Bukan hanya gelisah terhadap sikap masyarakat, tetapi juga mengkhawatirkan keluarganya sendiri," jelas Ustaz Deo.

"Bagaimana tidak, pada saat itu masyarakat Makkah membuat patung untuk disembah sebagai Tuhan," sambungnya.

Maka Nabi pun bergegas menuju ke Gua Hira untuk melakukan perenungan, berfikir, memohon petunjuk dan pertolongan dari Allah SWT.

Hingga, pada malam 17 Ramadan turunlah Jibril dalam bentuk pemuda yang gagah, menghampiri Nabi Muhammad SAW.

"Jibril langsung memeluk Rasulullah SAW seraya berkata 'Ya Muhammad, Iqra, Bacalah'," lanjutnya.

Kemudian, Nabi menjawab 'saya tidak bisa membaca'.

Nabi dipeluk kembali oleh Jibril sambil mengulangi kalimat "baca".

Nabi pun menjawab lagi jika ia tak bisa membaca. Jibril memeluk lagi Nabi dengan erat.

Hingga akhirnya Nabi melafazkan :

"Iqro bismi robbikalladzi kholaq." (QS. Al-Alaq : 1).

Artinya :

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan."

Perlu diketahui, bahwasanya Nabi adalah seorang yang ummi.

Ummi memiliki arti buta huruf, yakni tak bisa membaca.

Meskipun, tidak bisa membaca dan menulis, bukan berarti identik dengan bodoh.

Beliau tak bisa membaca dan menulis, tetapi ia adalah seseorang yang sangat brilian.

"Di balik predikat Nabi sebagai seorang yang ummi (tidak bisa baca tulis) ada hikmahnya yang bisa dipetik," ujarnya.

"Hikmah tersebut, seperti menghindari fitnah bahwa Alquran sebagai kitab suci umat Islam adalah murni ciptaan Allah, bukan tulisan Muhammad," lanjut Ustaz Deo.

Sebab ada segolongan manusia yang memfitnah bahwa Alquran ini karya Muhammad.

Namun, akhirnya mereka sendiri yang membantahnya kembali.

Tidak mungkin Muhammad menulis Alquran karena Muhammad terbukti tidak bisa baca tulis.

Setelah menerima kitab suci, Rasulullah SAW kembali ke rumah dan menceritakan kejadian di Gua Hira kepada Khadijah, istrinya.

Khadijah merupakan manusia pertama yang beriman pada kerasulan Muhammad.

Ia meyakini sepenuh hati, Muhammad sebagai Nabi akhir zaman.

Abu Bakar Ash Shiddiq begitu mendengar cerita serupa dari Rasulullah SAW, langsung mengucapkan :

"Sami’na wa atho’na, saya dengar, saya percaya, saya taati, dan saya ikuti."

Itulah mengapa Abu Bakar diberi gelar Ash Shiddiq.

Selain karena termasuk orang yang pertama kali membenarkan kejadian Isra Mikraj, ia juga merupakan golongan pemuda yang langsung percaya kepada Alquran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW.

"Ya, Ramadan adalah bulannya Alquran, bulan diturunkannya Alquran. Setelah mengetahui hal ini, bagaimana tanggapan kita? Sudah seharusnya kita semakin memantapkan diri dengan Alquran," jelasnya.

"Semakin yakin dengan Alquran, dan semakin giat untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari," pungkas Uztad Deo.

Lalu, apa yang seharusnya dikerjakan atau diamalkan saat malam Nuzululquran?

1. Membaca Alquran

Sebenarnya setiap hari selama Ramadan merupakan hari istimewa untuk membaca Alquran.

Ilustrasi membaca Alquran (studioarabiya.com)

Hanya saja alangkah mulianya umat muslim memaknainya dengan mengamalkan membaca firman Allah SWT tersebut.

Alquran diturunkan pada bulan yang mulia dan diberkahi.

Oleh karena itu, mutlak Alquran dibaca dan dikaji sebagai pedoman hidup.

Di malam diturunkannya Alquran inilah alangkah mulianya amalan mengkaji Alquran.

2. Tadabur Alquran

Selain membaca Alquran, amalan lain yang dianjurkan saat malam Nuzululquran adalah mentadaburinya (Alquran).

Tentu membaca Alquran juga perlu mengetahui arti, makna serta hikmah di baliknya.

Sebagaimana Alquran merupakan pedoman umat manusia yang mesti dipahami untuk menjadi pedoman hidup.

3. Mendirikan salat malam

Amalan bagi umat muslim yang dianjurkan ketika malam Nuzululquran yakni mendirikan salat malam.

Selain itu, ada banyak keutamaan mendirikan salat malam pada bulan Ramadan.

4. Itikaf

Melaksanakan Itikaf juga menjadi amalan yang dianjurkan ketika malam Nuzululquran.

Pada dasarnya Itikaf mendekatkan diri kepada Allah SWT serta membentuk perenungan diri.

Itikaf berarti juga berzikir kepada Allah SWT.

Pada waktu inilah pula Allah SWT membuka pintu mustajab bagi mukminin yang senantiasa berdoa. (*)