Berita Kendari Terkini Hari Ini

Hari Keempat Ramadan, Harga Telur Ayam di Pasar Panjang Kendari Tembus Rp53 Ribu Per Rak

Penulis: Muhammad Israjab
Editor: Fadli Aksar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harga telur ayam hari keempat Ramadan 1442 Hijiriah tembus ke angka Rp53 ribu per rak di Pasar Panjang, Jl Sorumba, Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (16/4/2021).

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Harga telur ayam hari keempat Ramadan 1442 Hijiriah tembus ke angka Rp53 ribu per rak.

Seperti pantauan TribunnewsSultra.com di Pasar Panjang, Jl Sorumba, Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (16/4/2021).

Pedagang telur ayam Najamudin (32), mengatakan kenaikan telur terjadi sudah hampir sepekan.

"Kalau saya masih stok lama tapi sudah naik juga harganya. Seperti telur ayam kecil naik Rp43 ribu per rak , telur ukuran sedang Rp47 ribu dan ukuran super Rp53 ribu," katanya.

Baca juga: Sidak DPRD Kendari Dapati Harga Ayam Potong dan Cabai Naik Sehari Jelang Ramadan

Baca juga: Jelang Ramadan di Kendari, Harga Ayam Potong dan Cabe Naik

Padahal normalnya, harga telur ayam berkisar Rp40 ribu ukuran kecil, Rp45 ribu ukuran sedang dan Rp50 ribu ukuran super.

Menurut Najamudin kenaikan ini sering terjadi ketika masuk bulan Ramadan.

"Sudah biasa begini, karena dari peternak yang naikan bukan kami pedagang. Kalau naik bisa sampai Rp3 ribu," ucapnya.

Telur yang dijual berasal dari Kabupaten Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), sebab banyak warga lebih memilih telur tersebut karena kualitasnya lebih baik.

Bukan hanya itu saja, Najamudin menuturkan harga telur masih akan melonjak naik.

"Kalau stok saya habis, karena ini kan masih stok lama. Jika datang telur baru harganya pasti naik untuk ukuran super saja sampai Rp53 ribu per rak," ucapnya.

Ayam Potong dan Telur

Sebelumnya inspeksi mendadak (Sidak) Komisi II DPRD Kendari menemukan kenaikan harga sehari jelang bulan Ramadan 1442 Hijriah.

Sidak digelar Ketua Komisi II, Andi Sulolipu bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kendari.

Pasar tujuan sidak tersebut adalah Pasar Mandonga dan Pasar Sentral Kota Kendari.

“Setelah sidak, kita temukan ada pemasok mengusai perdagangan. Seperti ayam potong sehingga harga naik. Sama juga komoditas cabai mengalami kenaikkan,” ucap Andi Sulolipu.

Disperindagkop diminta mengambil langkah untuk menstabilkan kenaikkan harga beberapa komoditas.

Seperti daging ayam, daging sapi, bawang, dan cabai.

“Kita berharap Disperindagkop Kendari nanti memberikan gambaran kepada pedagang untuk menstabilkan harga. Semoga minggu berikutnya harga mulai normal lagi,” ujar Andi Sulolipu.

Sidak digelar Komisi II DPRD Kota Kendari, bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kendari. ((Muhammad Israjab/TribunnewsSultra.com))

Politisi PDIP ini menjelaskan ada tiga fokus utama dalam sidak kali ini, yakni distribusi barang, harga, dan kualitas barang mendekati masa kedaluarsa.

Dewan akan melihat proses distribusi barang terkait ketersediaan stok, harga.

Sebab, kebiasaan Bulan Ramadan pedagang tiba-tiba memainkan harga, bahkan menjual barang kadaluwarsa.

Hasil sidak menemukan harga ayam potong dan cabai mengalami kenaikan.

Di Pasar Sentral Kota Lama Kendari, mengalami kenaikan Rp5 ribu, sehingga menjadi Rp65 ribu per ekor.

Seorang pedagang Yusuf mengatakan, kenaikan harga ayam potong terjadi hampir setiap menjelang Ramadan.

“Naik harganya karena pemasok ayam tidak banyak. Ini sudah mau 1 bulan terjadi," ucapnya.

Sedangkan cabai mengalami kenaikkan harga.

Seperti, cabai rawit dari Rp35 ribu, naik menjadi Rp50 ribu.

Kemudian cabai besar dan cabai keriting ikut melonjak.

Bawang merah dari Rp30 naik Rp35 ribu.

Baca juga: Intip Paket Dipajang di Kantor Bulog Divre Sultra, Outlet Bakal Dibuka Untuk Tekan Harga Beras

Baca juga: Jelang Ramadan, BI Antisipasi Inflasi Gegara Kenaikan Harga Bahan Pokok di Sultra, Ikan Pemicunya

Cabai naik karena terjadi gagal panen di daerah pemasok.

"Untuk harga bawang merah juga kadang-kadang tidak stabil,” kata Lisa pedagang Pasar Sentral Kota Lama.

Untuk bawang merah biasanya Rp30 ribu mengalami kenaikan mencapai Rp35 ribu. (*)

(TribunnewsSultra.com/Muhammad Israjab)