TRIBUNNEWSSULTRA.COM – Vaksin Covid-19 dari Universitas Oxford Inggris, AstraZenaca, telah tiba di Indonesia pada 8 Maret 2021. Jumlahnya sebanyak 1.113.600 dosis.
Vaksin Covid-19 ini telah memiliki izin pakai dari Badan Pengawas Obat dan Makana (BPOM), pada 22 Februari yang lalu dengan nomor EUA 2158100143A1.
Vaksin ini telah diuji coba di Inggris dan beberapa negara lainnya, seperti Skotlandia.
Baca juga: Presiden Jokowi Targetkan Vaksinasi Covid-19 untuk Guru Rampung Juni 2021
Baca juga: Belasan Anggota DPRD Kendari Jalani Vaksinasi Covid-19, Subhan hingga Razak Alami Perasaan Berbeda
Baca juga: ASN Pemkot Kendari Mulai Vaksinasi Covid-19 Tahap 2, Intip Suasana Kantor Dinkes
Seperti diberitakan kompas.com, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan kedatangan vaksin corona asal Inggris adalah pengiriman pertama hasil kerja sama multilateral.
"Pada hari ini, Indonesia menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebesar 1.113.600 vaksin jadi dengan total berat 4,1 ton yang terdiri dari 11.136 karton," kata Retno, Senin (8/3/2021).
Dari uji klinis yang dilakukan, Vaksin Covid-19 AstraZeneca memiliki efikasi sebesar 62,1 persen dan telah memenuhi syarat dari WHO sehingga siap digunakan.
Lantas, apa saja gejala dan efek samping yang kemungkinan muncul seusai menerima vaksin AstraZeneca?
Efek Ringan dan Sedang
Diberikan Kompas.com sebagaimana dikutip dari laman resmi Pemerintah Inggris, terdapat beberapa kemungkinan reaksi yang terjadi setelah penyuntikan vaksin AstraZeneca.
Gejala tersebut cemderung umum, bakal dialamami 1 dari 10 orang seusai melakukan vaksinasi.
Gejala itu yakni, area bekas suntikan vaksinasi terasa nyeri bila ditekan, sakit, terasa hangat, atau muncul memar.
Terjadi juga rasa mual, nyeri sendi, dan nyeri otot, pada seseorang yang telah disuntik vaksin.
Akibatnya badan terasa lelah, menggigil, bahkan demam sakit disertai kepala.
Tak itu saja, efek macam diare, flu, demam tinggi, tenggorokan sakit, pilek, batuk dan menggigil, juga kemungkinan akan dialami.
Namun hal ini dianggap wajar. Dalam studi klinis yang dilakukan, efek samping ringan dan sedang tersebut akan sembuh dalam beberapa hari seusai vaksinasi.
Disarankan agar mengonsumsi obat penurun panas paresetamol jika terjadi nyeri persendian dan otot yang mengakibatkan demam.
Efek Berat
Menurut studi, efek ini akan dirasakan oleh 1 dari 100 orang penerima vaksin.
Paling parah, efek berat ini dapat mengakibatkan mati rasa, kesemutan, hingga kehilangan indra perasa.
Efek ini disertai dengan gejala, merasa pusing (dizzy), nafsu makan menurun, sakit perut, kelenjar getah bening membesar, keringat berlebih, kulit gatal atau ruam.
Namun belum jelas apakah efek tersebut murni disebabkan vaksin AstraZeneca.
Sejauh ini, orang yang telah mendapat vaksin AstraZeneca telah melaporkan beberapa reaksi, meliputi:
1. Merasa kedinginan tiba-tiba dengan menggigil atau gemetar disertai dengan kenaikan suhu
2. Berkeringat Sakit kepala (termasuk sakit kepala seperti migrain)
3. Mual, nyeri otot dan perasaan tidak enak badan
Untuk diketahui, gejala ini dirasakan dalam jangka satu seusai vaksinasi. Biasanya gejala terasa hingga 2 hari.
Sebagai catatan, jika seseorang mendapati reaksi yang tidak disebutkan di atas, maka dapat segera menghubungi doker atau layanan kesehatan terdekat. (*)
(ARTIKEL INI TELAH TAYANG DI KOMPAS.COM BERJUDUL "Vaksin AstraZeneca Dapat Izin BPOM, Simak Beberapa Efek Sampingnya")