TRIBUNNEWS.COM - Komika Pandji Pragiwaksono menjadi sorotan lantaran ucapannya soal Front Pembela Islam (FPI) yang kemudian dibandingkan dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah).
Ucapan Pandji itu berasal dari video di YouTube pada 3 Januari 2021.
Karena omongannya itu, nama Pandji juga turut masuk dalam daftar trending topic Twitter hingga Kamis, (21/1/2021).
Dalam video tersebut Pandji membahas soal pembubaran FPI.
Baca juga: Komnas HAM Dengar Pengawal Rizieq Shihab Tertawa saat Berhadapan Polisi, FPI: Dia Tidak Mengalami
Baca juga: Kristen Gray Dideportasi dan Sempat Ditahan, Pulang ke Amerika Serikat Kamis Pagi
Pandji dalam video itu juga turut menyinggung soal NU dan Muhammadiyah.
Bahkan, nama Muhammadiyah pun turut ramai diperbincangkan hingga masuk dalam trending Twitter.
Dalam video itu, warganet menyebut ucapan Pandji dinilai menyinggung dua organisasi masyarakat (ormas) besar Islam, yakni NU dan Muhammadiyah.
Video yang tayang di kanal YouTube pribadinya itu, menampilkan dua komika Afif Xavi dan Fikri Kuning.
Fikri Kuning merupakan mantan anggota Front Pembela Islam (FPI) di tahun 2016, lalu.
Sementara Afif Xavi yang bertempat tinggal di Petamburan diminta untuk menceritakan kehidupan di sana.
Lebih lanjut, Pandji Pragiwaksono menerangkan sejak lama ia merasa bahwa pembubaran FPI bukanlah sebuah jawaban.
Baca juga: Dikado Amanda Manopo Jam Rolex hingga Mobil Mercy, Billy Syahputra: Sebenarnya Ga Berharap Kado
Komika 41 tahun ini juga mengingat kembali tulisannya beberapa tahun lalu.
Hal ini juga disampaikan oleh seorang Sosiolog, Tamrin Tomagola saat ia wawancarai.
"FPI itu hadir gara-gara dua ormas Islam yang gede itu udah jauh dari rakyat."
"Yaitu Muhammadiyah dan NU mereka jauh ke bawah, mereka itu elit-elit politik," tutur Pandji Pragiwaksono.
Sementara Pandji menyebut jika FPI pada masanya dianggap dekat dengan masyarakat.
"Sementara FPI itu dekat ke rakyatnya, kalau misalnya ada anak mau masuk ke sekolah. Itu biasanya orangtuanya ke FPI minta surat, dibikinin, anak itu bisa masuk."
"Kalau ada yang sakit, ada warga yang sakit mau berobat, ga punya duit, ke FPI, kadang-kadang FPI ngasih duit. Kadang FPI ngasih surat, suratnya dibawa ke dokter jadi diterima," tambahnya.
Muannas Alaidid Sebut Pandji Dzalim
Ucapan Pandji soal NU dan Muhammadiyah tersebut langsung membuat warganet menjadi heboh.
Banyak warganet yang menyayangkan ucapan Pandji dalam video itu.
Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid pun turut berkomentar soal ucapan Pandji melalui akun Twitter pribadinya, @muannas_alaidid.
Muannas sampai menyebut Pandji zalim.
Baca juga: Raffi Ahmad Dihujat gegara Pesta, Billy Syahputra Singgung Ultahnya: Kejadian Menimpa Sahabat Gue
Selanjutnya, Muannas juga meminta Pandji meminta maaf kepada dua ormas islam yang ia singgung.
"Jadilah komedian yg baik, jgn komentarin & menghukumi sesuatu yg anda @pandji tdk ketahui, Dzolim anda. NU & Muhammadiyah berjasa dlm mencerdaskan kehidupan bangsa & membantu masy. saran sy unt para pembohong & pengadu domba sebaiknya MINTA MAAF kpd ke 2 ormas islam terbesar tsb," tulis Muannas.
Melalui akun Twitter pribadinya, @pandji, Pandji membalas cuitan tersebut dan menanyakan apakah Muannas Alaidid sudah menonton videonya atau belum.
Pandji pun memberikan penjelasan terkait ucapannya tersebut.
Pandji menyebut ucapannya itu bersumber dari seorang sosiolog, Pak Thamrin Tomagola.
"Mohon maaf, tapi blom ditonton ya sumber video yg dijadikan kutipan? Saya blg bahwa Itu ucapan sosiolog, Pak Thamrin Tomagola waktu saya interview beliau di Hard Rock FM Jakarta awal 2012," terang Pandji.
(Tribunnews.com/Ayumiftakhul)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Video Pandji Pragiwaksono Viral Singgung soal NU dan Muhammadiyah: Itu Ucapan Sosiolog