Profil Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab BUMN, Punya 33 Ribu Followers di IG, Miliki Tempat Bimbel
Profil Dwi Hartono yang ternyata merupakan otak pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Berikut ini profil Dwi Hartono yang ternyata merupakan otak pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta.
Setelah ditelusuri pihak kepolisian, sosok DH menjadi salah satu tersangka.
Ia diamankan bersama dengan dua tersangka lainnya yakni YJ dan AA.
Ketiganya berada di Solo, Jawa Tengah saat ditangkap, Sabtu (23/8/2025).
Lantas siapa Dwi Hartono?
Perlahan diketahui, Dwi Hartono bukan orang biasa.
Ia dikenal sebagai motivator yang aktif di media sosial.
Dwi Hartono memiliki akun Instagram @klanhartono dengan 33 ribu followers.
Baca juga: Viral Bos Bank Milik BUMN di Jakarta Diculik, Ditemukan Tewas, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku
Akun Instagram tersebut menampilkan sejumlah aktivitas dari Dwi Hartono bersama istri dan keluarganya.
Ia kerap berlibur di luar negeri, melakukan aktivitas keluarga, juga menghadiri agenda pemerintahan.
Selain itu, ia mencantumkan deretan bisnis yang dikelolanya, mulai dari property, perkebunan, trading, pendidikan, e commerce, fashion hingga skincare.
Dwi Hartono juga dipercaya memberikan seminar dalam berbagai kegiatan.
Aktivitas terbarunya adalah bermain biliard yang diunggahnya pada 13 Agustus 2025 lalu.
Postingan terakhirnya tersebut sebelum ditetapkan tersangka sudah ramai diserbu komentar netizen.
@msgb: Mayoritas orang yg suka flaxing bermasalah.
@MN**: Netizen jangan lupa capture hal yg penting jangan sampe dia menghilangkan jejak
@Pjs: Pembunuhan berencana si kalo udah nyewa orang, hukuman maximal kah
@rtw: Gaya sok kaya, sok entrepreneur.. Ga tahunya maksa banget hidup lo! Duh..
Selain Instagram, ia juga memiliki akun TikTok dan Youtube.
Tampak di beberapa kontennya berisi soal tips dan trik termasuk untuk bisnis hingga lainnya.
Merangkum berbagai sumber, Dwi Hartono lahir 6 Oktober 1985 di Lahat Sumatera Selatan.
Ia sudah merambah ke dunia wirausaha sejak duduk di bangku kuliah.
Hartono merintis karir dari membuat warung internet (warnet), rental game online, Play Station, coffee shop sampai warung tegal (warteg).
Ia juga merupakan Founder dan Owner dari Guruku.com.

Dwi Hartono pernah memberikan beasiswa pendidikan pada NA, siswi SMP yang merupakan korban rudapaksa dan penyekapan di Kabupaten Lampung Utara.
NA disekap selama tiga hari oleh kawanan pelaku yang berjumlah 10 orang.
Bersama pengacara ternama Hotman Paris, Dwi Hartono memberi pernyataan dan kesiapan menyalurkan beasiswa bagi korban sampai ia menempuh jenjang pendidikan tinggi S1 dan S2.
“Saya atas nama pribadi dan Hartono Foundation akan memberikan beasiswa sampai S1. Adapun nanti apabila keluarga atau Bang Hotman merekomendasikan S1 hukum, biar kedepan bisa sukses seperti Bang Hotman, maka kami siap memberi beasiswa sampai S2 sekalipun,” ujar Dwi Hartono saat menggelar konferensi pers di Restoran Hotmen, akhir pekan lalu.
Dukungan moril dan materil berupa beasiswa pendidikan ini, menurut Dwi, diyakini mampu menjadi bekal bagi korban untuk meniti masa depan.
“Kita tahu bahwa pendidikan tidak 100 persen menjamin orang menjadi sukses. Namun dengan pendidikan, kita yakin bahwa orang akan memiliki pengaruh besar untuk menjadi sukses,” imbuh pengusaha yang tinggal di Cibubur ini.
Berdasarkan informasi yang beredar, Dwi Hartono dikabarkan tinggal di wilayah Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Kediaman pribadi Dwi Hartono disebut berada di kawasan Kompleks Perumahan Kota Wisata tepatnya di Jalan San Fransisco, Blok Q1 No. 8 dan 9, mengutip TribunnewsBogor.com.
Dari pantauan TribunnewsBogor.com, rumah tersebut berada di pinggir jalan yang menjadi akses utama.
Kedua bangunan mewah dengan cat putih tersebut nampak sepi dari aktivitas.
Pagar berwarna emas yang tinggi tertutup rapat dengan lampu yang dibiarkan menyala meski di siang hari.
Menurut salah satu petugas keamanan yang ditemui sekitar lokasi, bangunan tersebut saat ini dalam keadaan kosong.
Namun petugas keamanan perumahan mengaku tidak tahu sejak kapan bangunan tersebut dikosongkan.
"Udah kosong. Regu saya ini baru masuk hari ini, gak tau juga (kosong sejak kapan)," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com di pos penjagaan, Senin (25/8/2025).
Ditangkap Tanpa Perlawanan
Penangkapan Dwi Hartono dan dua pelaku lainnya dilakukan di Solo, Jawa Tengah.
Dirinya ditangkap bersama dengan YJ dan AA tanpa perlawanan.
Penangkapan tersebut dilakukan oleh tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Polrestabes Semarang dan Polres Demak pada pukul 20.15 WIB.
Sementara pelaku lainnya, yakni pria berinisial C ditangkap di lokasi berbeda, yakni di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara pukul 15.30 WIB, Minggu (24/8/2025).
"Benar," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim dikutip TribunnewsBogor.com.
Dalam interogasinya, Dwi Hartono ternyata memiliki banyak handphone.
"Mana, mana HP-nya mana. HP apa ? Cepet kamu jangan berlama-lama," kata polisi dikutip dari Youtube Jacklyn Choppers.
"Iya bang, iya bang," jawab pelaku.
"Bentar Dan (Komandan) saya ambil dulu. HP-nya 20 lebih, banyak banget," katanya.
"Handphonenya berapa ?" tanya Jacklyn Chopper.
"Banyak, 20 lebih," jawab polisi.
Diberitakan sebelummny, Mohamad Ilham Pradipta ditemukan dalam kondisi kaki dan mata terlilit lakban, di area persawahan wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/8/2025).
Penemuan jasad Ilham Pradipta terjadi usai viralnya video penculikan korban di parkiran sebuah supermarket Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).
Dwi Hartono diduga sebagai otak aksi penculikan hingga pembunuhan Ilham Pradipta.
Apa Motifnya?
Informasi dari berbagai sumber disebutkan bahwa Dwi Hartono diduga sakit hati lantaran upayanya melakukan pinjaman atau kredit fiktif sebesar Rp13 miliar diketahui oleh Ilham Pradipta.
Ilham Pradipta pun mencoret klausul peminjaman tersebut.
Dwi Hartono pun kemudian menyusun rencana untuk menghabisi nyawa mantan penyiar radio tersebut.
Sang dalang kemudian membayar jasa debt collector untuk menculik Ilham Pradipta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyampaikan bahwa polisi belum dapat memastikan motif pembunuhan Ilham Pradipta.
Begitu pun terkait kredit fiktif senilai Rp13 miliar yang diketahui pria yang mempunyai hobi solo touring dengan mengendarai Kawasaki Z900.
Dikutip dari Kompas.com, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Hery Gunardi, menyampaikan keprihatinannya terkait peristiwa tragis yang dialami salah satu Kepala Cabang BRI tersebut.
Hal ini ia sampaikan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, pada Kamis (21/8/2025).
"Karyawan yang meninggal itu kita sedang melakukan pendalaman, kita juga prihatin, sepertinya diculik, saya lihat di videonya itu dimasukin mobil, terus dibawa, tahu-tahu meninggal tadi pagi," ujar Hery.
Ia menambahkan, pihaknya bersama aparat kepolisian tengah mendalami lebih jauh motif di balik penculikan dan pembunuhan tersebut.
Termasuk dugaan apakah kasus ini terkait dengan urusan penagihan kredit atau faktor lainnya. (*)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Sosok Dwi Hartono si Motivator Otak Pelaku Pembunuhan Kacab BUMN dan Motifnya
(bangkapos.com/ Wartakota/ Tribun Bogor/ Tribun Network)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.