Profil Haji Isam Asal Sulsel, Diberi Tanda Kehormatan, Dulu Tukang Ojek, Sempat Terseret Kasus Pajak

Berikut ini profil Haji Isam asal Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menjadi pengusaha di Kalimantan Selatan. 

Kolase foto/Instagram @raffinagita1717
PROFIL - Profil Haji Isam asal Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menjadi pengusaha di Kalimantan Selatan.  Ia baru saja diberikan  gelar tanda jasa dan kehormatan Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Prabowo Subianto, Senin (25/8/2025).  Sosoknya menuai sorotan publik, karena beberapa tahun lalu sempat terseret dugaan kasus suap pajak.  Namun, lima tahun setelah itu, ia justru mendapatkan penghargaan dari Prabowo.  

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Berikut ini profil Haji Isam asal Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menjadi pengusaha di Kalimantan Selatan. 

Ia baru saja diberikan  gelar tanda jasa dan kehormatan Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Prabowo Subianto, Senin (25/8/2025). 

Sosoknya menuai sorotan publik, karena beberapa tahun lalu sempat terseret dugaan kasus suap pajak. 

Namun, lima tahun setelah itu, ia justru mendapatkan penghargaan dari Prabowo

Lantas siapa Haji Isam

Sosok Haji Isam tak asing dalam industri pertambangan tanah air. 

Ia merupakan pengusaha pesohor dan ternama di negeri ini. 

Haji Isam memiliki nama lengkap Andi Syamsuddin Arsyad. 

Baca juga: Nama-nama 141 Tokoh Terima Tanda Kehormatan dari Presiden Prabowo, Amran, Haji Isam, Letkol Teddy

Ia dikenal sebagai seorang konglomerat dan "Crazy Rich" di Kalimantan Selatan.

Tepatnya, lahir di Batulicin, pada tahun 1977. 

Namun, pada dasarnya, keluarga besar Haji Isam berasal dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. 

Haji Isam adalah anak dari pasangan Andi Arsyad dan Wardatul Wardiyah. 

Ayahnya adalah pedagang tembakau asal Bone, Sulawesi Selatan, yang merantau ke Kalimantan. 

Ia merupakan anak ke-6 dari 14 bersaudara.

Haji Isam menikah dengan Nursam, dan memiliki tiga anak. Anak pertama adalah Liana Saputri, lahir 1998, lulusan Santa Monica College jurusan Manajemen dan Kepemimpinan.

Liana telah menikah sama Putra Rizky Bustaman, dikenal juga sebagai Haji Putra 969, seorang pengusaha. Ia dikenal sebagai kolektor mobil mewah dan hoby bermain rally.

Putranya yang lain adalah Jhony Saputra, yang mulai terlibat dalam manajemen perusahaan Jhonlin di usia muda, termasuk sebagai komisaris di beberapa entitas keluarga.

Ia merantau ke Kalimantan Selatan dan memulai kariernya dari nol. 

Haji Isam sempat menjadi tukang ojek, sebelum akhirnya membangun gurita bisnis di sektor batu bara dan kelapa sawit. 

Tak hanya itu, ia juga sempat menjadi sopir kayu dan operator alat berat. 
 
Meskipun memulai dari bawah, Haji Isam berhasil membangun kerajaan bisnisnya, termasuk bisnis batubara, transportasi laut, agrobisnis, dan bahkan pabrik gula. 

Selain menjadi pengusaha di bidang pertambangan batubara, Haji Isam juga memiliki perusahaan di bidang sawit, biodiesel, dan logistik, dengan PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) bahkan sudah melantai di bursa saham.

Beberapa anak perusahaan Jhonlin Group termasuk PT Jhonlin Air Transport, PT Jhonlin Marine and Shipping, dan PT Jhonlin Agro Raya (JARR) yang sudah menjadi perusahaan publik.

Jhonlin juga meresmikan pabrik gula di Sulawesi Tenggara, yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Melalui pergaulannya dengan pengusaha lokal, ia belajar bisnis tambang batu bara dan pada 2003 mendirikan PT Jhonlin Baratama, awal mula kerajaan bisnisnya.

PT Jhonlin Baratama kemudian berkembang pesat dengan memproduksi hingga 400 ribu ton batu bara per bulan. Ia memperluas bisnisnya ke sektor logistik (Jhonlin Logistik), pelayaran (Jhonlin Marine and Shipping), dan penerbangan (Jhonlin Air Transport).

Haji Isam juga dikenal memiliki proyek besar di sektor pertanian melalui PT Jhonlin Agro Raya, yang bergerak di bidang biodiesel dan perkebunan kelapa sawit.

Pada 2017, ia juga membangun pabrik gula dan kebun tebu seluas 20.000 hektare di Bombana, Sulawesi Tenggara, melalui PT Jhonlin Batu Mandiri, sebagai bagian dari proyek nasional swasembada gula.

Kedekatan dengan Pemerintahan

Haji Isam dikenal dekat dengan mantan Predisen ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.

Ia bahkan pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara Tim Pemenangan Jokowi - Ma'ruf Amin.

Sepupu Haji Isam, Andi Amran Sulaiman, saat ini menjabat sebagai Menteri Pertanian yang memainkan peran penting daam kebijakan pertanian nasional.

Selan itu, Dudy Purwagandhi, mantan CEO Jhonlin Air Transport, kini memegang posisi sebagai Menteri Perhubungan yang bertanggung jawab atas pengembangan infrastruktur transportasi.

Kedekatan Haji Isam juga terlihat melalui Sulaiman Umar, yang merupakan suami dari adik Haji Isam dan saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Kehutanan.

Hubungan ini tak hanya memperkuat posisi Haji Isam di dunia bisnis, tetapi juga meningkatkan pengaruhnya dalam ranah politik.

Dengan adanya hubungan ini, Haji Isam mampu memperluas jaringan dan mempengaruhi berbagai kebijakan yang berdampak pada sektor bisnis dan pemerintahan.

Kontroversi Haji Isam

Nama Haji Isam pernah menarik perhatian lantaran dugaan menyuap pejabat pajak berkaitan dengan nilai pajak perusahaannya.

Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta Senin 4 Oktober 2021, sidang itu mengadili terdakwa Angin Prayitno Aji, mantan Direktur Pemeriksaan dan Penagihan di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dan Dadan Ramdani selaku Kepala Subdirektorat Kerja Sama dan Dukungan Pemeriksaan di Ditjen Pajak terungkap sepak terjang dugaan penyuapan itu.

Adalah saksi Yulmanizar yang juga mantan anggota tim pemeriksa pajak di Ditjen Pajak yang menyebut keterlibatan Haji Isam dalam Berita Acara Perkara no 41 itu. 

Yulmanizar mengaku sempat bertemu orang bernama Agus Susetyo yang tak lain adalah  konsultan pajak PT Jhonlin milik Haji Isam

Dalam pertemuan itu, Yulmanizar menyebut Jhonlin minta agar nilai perhitungan pajak PT Jhonlin Baratama dikondisikan Rp 10 miliar saja.

Yulmanizar menyebut, dalam pertemuan itu, permintaan pengkodisian nilai pajak Jhonlin adalah permintaan langsung dari pemilik PT Jhonlin Baratama yakni Samsuddin Andi Arsyad atau Haji Isam

Menelusuri kepemilikan Haji Isam di Jhonlin Baratamata juga nampak dari data Kemenkumham.

Jhonlin Baratama dimiliki Jhonlin Group dengan kepemilikan 408.000 saham atau senilai Rp 40,8 miliar.

Lalu ada nama Hj Nurhayati sebanyak 359.840 saham atau senilai Rp 35,9 miliar, sementara Haji Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam sendiri 32.160 atau senilai Rp 3,2 miliar.

Perusahaan ini memiliki modal dasar sebanyak Rp 320 miliar dengan modal ditempatkan senilai Rp80 miliar.

Raih Penghargaan 

Haji Isam mendapatkan gelar dan penghargaan dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara Senin (25/8/2025), langsung dari Presiden Prabowo

Haji Isam mendapatkan gelar Bintang Mahardika Utama lantaran kontribusinya mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri dari deretan bisnis yang digelutinya baik dalam bidang pertambangan, batubara, transportasi hingga infrastruktur hingga akhirnya menciptakan lapangan pekerjaan.

Tanda kehormatan Bintang Mahaputera Utama diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.

Penghargaan itu diberikan kepada para tokoh yang memenuhi tiga kriteria, yakni: 

-Berjasa luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa dan negara;

-Pengabdian dan pengorbanannya di bidang sosial, politik, ekonomi, hukum, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, dan beberapa bidang lain yang besar manfaatnya bagi bangsa dan negara; dan/atau

-Darmabakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional dan internasional. 

Prabowo sendiri menganugerahkan tanda kehormatan Republik Indonesia kepada 117 tokoh di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).

Penganugerahan Tanda Kehormatan ini didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 73, 74, 75, 76, dan 78/TK Tahun 2025 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan.

Prabowo pun mengucapkan secara langsung rasa terima kasihnya kepada 117 tokoh dalam pidatonya di acara tersebut.

"Saya hanya ingin menyampaikan atas nama negara dan bangsa, sekali lagi terima kasih atas jasa-jasa pengabdian saudara-saudara sekalian," ucap Prabowo.

"Dan mereka-mereka yang orangtuanya tidak hadir, ahli waris juga atas nama negara dan bangsa, terima kasih kami Republik Indonesia atas pengabdian saudara sekalian semoga jasa-jasa saudara-saudara terus menjadi warisan bagi generasi penerus," ujar dia.

Haji Isam mendapatkan gelar Bintang Mahardika Utama lantaran kontribusinya mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri dari deretan bisnis yang digelutinya baik dalam bidang pertambangan, batubara, transportasi hingga infrastruktur hingga akhirnya menciptakan lapangan pekerjaan.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Profil Haji Isam, Dari Tukang Ojek Jadi Crazy Rich Kalsel, Pernah Terjerat Kasus Suap Pajak 

(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved