Misteri Plastik Sampah yang Dibuang Arya Daru, Penjaga Kos Ungkap Hal Tak Biasa
Kematian Arya Daru masih menyisakan tanda tanya bagi sebagian orang. Termasuk soal plastik sampah yang terekam CCTV.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kematian Arya Daru masih menyisakan tanda tanya bagi sebagian orang.
Meski pihak kepolisian telah menghentikan penyelidikan, namun kejanggalan akan kasus ini ramai jadi perbincangan.
Salah satunya mengenai gerak-gerik Arya Daru sebelum ditemukan tewas.
Ia sempat membuat plastik sampah dan terekam kamera CCTV.
Kejanggalan pada saat membuang plastik sampah itu, diungkap penjaga kos yang juga merupakan petugas kebersihan.
Ia mengungkap fakta di malam kematian Diplomat Kemlu Arya Daru.
Dilansir dari Grid.id, penjaga kos sekaligus petugas kebersihan, Siswanto, jadi salah satu saksi yang pertamakali menemukan jenazah Arya Daru.
Bahkan momen dirinya mendapat Arya Daru tewas sempat terekam kamera.
Iswanto pun sempat mengecek CCTV.
CCTV tersebut yang dipasang di area indekos.
Baca juga: Isyarat Terakhir Diplomat Kemlu Tewas Terlakban, Jual Mobil Mau Pindah China, Sempat Telepon Istri
Siswanto menemukan ada kejanggalan dari aktivitas Arya Daru di malam itu.
Menurutnya, Arya Daru tak pernah melakukan hal tersebut sebelumnya.
Di mana, ia menilai bahwa Arya Daru jarang membuang sampah malam-malam.
“Kita lihat di CCTV itu ‘lah kok ini buang sampah malem-malem, pas gerimis pula’,” cerita penjaga kos, Siswanto, dikutip dari tayangan Dipo Investigasi Kompas TV berjudul ‘Jejak Akhir Kematian Arya Daru’.
“(Lokasi bak sampah yang dituju Arya) Depan sana, balik tembok ini (gedung kos),” jelas Siswanto lagi.
Iswanto terkesan mengetahui kebiasaan Arya, karena dialah yang paling lama tinggal di Guest House Gondia, Menteng, tersebut.
Sebagai penjaga kos, Siswanto pun cukup memahami kebiasaan Arya Daru selama tinggal di sana.
Menurut Siswanto, Daru biasanya buang sampah di keranjang sampah yang diletakan di depan pintu kos. Tugas Siswanto-lah yang kemudian membuang semua sampah ke bak sampah di luar gedung.
“Nggak pernah (buang sampah ke luar kos), soalnya kan ada bak sendiri kan itu depan pintu itu (kamar kos). tiap hari padahal saya yang buang, tiap pagi itu,” jelas Siswanto.
Siswanto pun merasa aneh saat melihat CCTV yang menunjukkan Arya Daru membawa plastik hitam besar yang diduga sampah.
“Tapi malam itu buang sendiri, biasanya walaupun banyak tetep di situ biasanya sih. Tiap hari saya soalnya tim kebersihan di sini kan,” ujar Siswanto.
Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol Arief Wicaksono Sudiotomo mengungkap isi dari kantong plastik hitam yang dibuang Arya Daru malam itu. Di dalamnya ada kemasan dan sisa makanan serta struk belanja milik Daru.
"Jadi ada bekas sisa bungkus makanan karena sebelum masuk menjelang jam 22.00 WIB, almarhum sempat beli makanan online dan sempat disantap sebelum masuk ke kamar," ucap Arief dikutip dari Metro Pagi Primetime, Metro TV, Kamis, 24 Juli 2025.
Polisi Sebut Arya Daru Habisi Nyawa Sendiri
Dalam konferensi persnya, Polda Metro Jaya menyatakan bahwa tidak ada indikasi pidana dalam kematian Arya Daru.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda, Kombes Pol Wira Satya Triputra mengungkap bahwa tidak ada pihak lain yang terlibat.
"Kami simpulkan belum menemukan adanya peristiwa pidana," kata Wira dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).
“Disimpulkan bahwa indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain,” katanya lagi, dikutip dari Kompas.com.
Berdasarkan rekaman CCTV di lokasi kejadian, Polisi juga tak menemukan adanya orang lain yang memasuki kamar kos Arya Daru.
Termasuk CCTV depan kamar kos, Polisi keseluruhan mengantongi 15 CCTV dari rumah kos tersebut.
“Pada saat malam itu, mulai dari jam 07.00 WIB (7 Juli 2025) sampai korban masuk (kamar), tidak ada orang yang masuk ke kamarnya,” kata Wira.
“Sampai pada jam 07.00 WIB (8 Juli 2025) saat (pintu dan jendela kamar kos) didobrak. Itu tidak ada orang lain masuk. Jadi kami tarik 1x24 jam,” tegas dia.
Wira menekankan, kondisi plafon kamar kos ADP tidak mengalami kerusakan. Sementara itu, akses keluar dan masuk hanya melalui jendela saat pintu kamar kos terkunci dari dalam.
Sekedar diketahui, Diplomat Kemlu Arya Daru ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta, pada Selasa (8/7/2025). Jasad Arya Daru pertamakali ditemukan oleh penjaga kos.
Polisi tak menemukan adanya bukti tindak pidana dalam kasus ini. Namun pihak keluarga membantah dugaan Arya Daru melakukan upaya bunuh diri.
Nasib Keluarga Arya Daru
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) buka suara setelah penyebab tewasnya Arya Daru Pangayunan diungkap aparat kepolisian.
Sebelumnya Arya Daru disebut alami masalah psikologis seperti kelelahan mental atau burnout sebelum ditemukan tewas.
Juru Bicara Kemlu, Rolliansyah Soemirat mengatakan pihaknya sejak awal mendukung proses penyelidikan kasus ini dengan terbuka atas semua akses yang diperlukan.
"Kemlu menyampaikan apresiasi aptas upaya yang telah dilakukan oleh tim penyelidik Polda Metro Jaya dan para ahli yang dilibatkan selama pelaksanaan penyelidikan," katanya lewat keterangan, Rabu (30/7/2025).
"Kemlu juga menghargai atensi serta berbagai masukan yang telah disampaikan oleh semua pihak terkait dengan wafatnya Saudara ADP," tuturnya.
Rolliansyah mengatakan Kemlu tetap berkomitmen akan mendampingi keluarga Arya yang tengah mengalami masa-masa sulit saat ini.
Apalagi selama ini pihaknya selalu memberikan layanan konseling psikologi dan psikiatri untuk staf dan keluarganya.
"Secara umum, Kemlu juga selama ini memberikan berbagai dukungan kepada seluruh staf dan keluarga Kemlu yang membutuhkan, termasuk layanan konseling psikologi dan psikiatri," katanya, Rabu (30/7/2025).
Hal itu dilakukan agar staf Kemlu maupun keluarganya tak mengalami tingkat depresi berlebihan khususnya soal kedinasan.
"Layanan in-house ini telah disediakan Kemlu untuk membantu staf Kemlu dan keluarganya apabila terdampak dari aktivitas dan penugasan kedinasan," jelasnya.
Di sisi lain, Rolliansyah menyebut sosok Arya Daru dikenal sebagai orang yang mempunyai dedikasi tinggi.
Sehingga, membuat staf Kemlu terpukul ketika mendengar kematian Arya Daru.
"Kepergian Almarhum ADP (Arya Daru) meninggalkan duka mendalam bagi Kemlu. Almarhum dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah, rekan kerja yang berdedikasi, serta senior yang mengayomi. Kepergian almarhum juga memberikan dampak emosional terhadap rekan kerja dan keluarga besar Kemlu lainnya," ucapnya.
Kondisi Psikologis Arya Daru
Ahli Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Nathanael EJ Sumampouw mengungkap kondisi psikologis diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan.
Hal itu disampaikan dalam konferensi pers kematian Arya Daru di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Pemeriksaan terhadap Arya Daru dilakukan tim yang terdiri dari tujuh psikolog berpengalaman dengan pendekatan autopsi psikologis.
Nathanael menyebut dalam proses pengungkapan pihaknya mewawancarai keluarga, rekan kerja, atasan, dan orang-orang yang mengenal almarhum.
Selain itu, pihaknya juga mempelajari dokumen dan informasi dari kehidupan pribadi, pekerjaan, serta data dari kepolisian untuk memahami kondisi psikologis.
Dari hasil pemeriksaan mendalam terungkap bahwa almarhum memiliki riwayat untuk mengakses layanan kesehatan mental secara daring.
Data yang dihimpun, upaya itu pertama kali tercatat pada tahun 2013 dan terakhir kali terpantau pada tahun 2021.
Menurutnya, almarhum menjalankan tugas sangat mulia yakni memberikan perlindungan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
Nathanael mengungkap Arya Daru seorang pekerja kemanusiaan yang memikul berbagai tanggung jawab, pelindung, pendengar, dan penyelamat (rescuer) bagi WNI yang terjebak dalam situasi krisis.
Hal itu menuntut empati yang tinggi, kepekaan emosional yang mendalam, ketahanan psikologis, dan sensitivitas sosial.
Dalam bahasa psikologis, almarhum mengalami burnout (kelelahan mental), compassion fatigue (kelelahan karena kepedulian), serta terpapar penderitaan dan trauma.
Apsifor menyimpulkan almarhum memiliki karakteristik kepribadian yang cenderung menekan dan menyembunyikan apa yang dirasakan.
"Almarhum mengalami dinamika psikologis yang kompleks," ujarnya.
Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.
Saat ditemukan, korban dalam posisi tergeletak di atas kasur.
Kepalanya dibungkus plastik dan terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut biru.
Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menyimpulkan tidak ada keterlibatan orang lain atas kematian Arya Daru.
"Hasil daripada penyelidikan yang kami lakukan bahwa penyelidikan yang kami lakukan kami simpulkan belum menemukan adanya peristiwa pidana," kata Kombes Wira Satya Triputra.
Wira menegaskan hasil penyelidikan sejauh ini tidak mengarah pada dugaan kejahatan.
Dalam perkara ini, polisi menyita sejumlah barang bukti dengan jumlah 103 item di antaranya gulungan lakban, kantong plastik, pakaian milik korban dan lainnya.
Selain itu, ditemukan obat sakit kepala dan obat lambung, meskipun belum dipastikan kaitannya dengan penyebab kematian.
Penyidik juga menemukan sidik jari Arya Daru pada permukaan lakban yang melilit kepalanya.
Sebanyak 24 saksi sudah diperiksa yang terbagi menjadi tiga klaster yakni rekan kerja, rekan kosan, dan keluarga.
Meskipun begitu, penyelidikan terkait kasus kematian Arya Daru belum dinyatakan dihentikan atau dikenal SP3.(*)
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)(Grid.id)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.