Super League 2025

UPDATE Banned FIFA ke PSIS Semarang, PSM Makassar dan Semen Padang FC: Pemain Asing Dipastikan Aman?

sejumlah klub Indonesia masih menghadapi sanksi FIFA, termasuk PSIS Semarang. Jika tak diselesaikan maka pemain asing rekrutan tak akan bermain.

Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Muhammad Israjab
Hanover
Klub PSM Makassar dan Semen Padang FC, dua peserta Super League musim ini. Lalu klub kasta kedua PSIS Semarang, Kalteng Putra, Persikabo 1973 dan Sada Sumut FC, Persiwa masih masuk banned FIFA. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Menjelang Super League 2025-2026 pada 8 Agustus, sejumlah klub Indonesia masih menghadapi sanksi FIFA.

Sanksi tersebut berupa larangan registrasi pemain baru atau dikenal sebagai FIFA Registration Ban List.

Klub yang masuk daftar ini tidak diperbolehkan mendaftarkan pemain baru selama periode transfer yang ditentukan.

Di antara klub yang terkena sanksi adalah PSM Makassar dan Semen Padang FC, dua peserta Super League musim ini.

Kemudian klub kasta kedua PSIS Semarang, Kalteng Putra, Persikabo 1973, dan Sada Sumut FC, Persiwa masuk banned FIFA.

Baca juga: Persija Lawan Persita di JIS Laga Perdana ILeague 2025-2026, Amunisi Tambahan hingga Regulasi Asing

Sanksi ini diberikan karena pelanggaran administratif, seperti keterlambatan pembayaran gaji, pemutusan kontrak sepihak, atau sengketa dengan pemain.

Berdasarkan aturan, yakni FIFA Circular nomor 1843, sanksi klub dicabut jika menuntaskan kewajiban.

Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, menyatakan sebagian besar klub telah menyelesaikan kewajiban, tinggal menunggu pencabutan resmi FIFA.

"Banned FIFA ini sebenarnya dari semua klub totalnya ada enam, bahkan tujuh. Secara bertahap sudah diselesaikan," katanya, pada Minggu (3/8/2025) lalu.

Ferry bilang, kalau proses pencabutan sanksi membutuhkan waktu karena harus melalui verifikasi FIFA dan federasi terkait.

Sanksi ini menimbulkan kekhawatiran karena klub yang terkena larangan tidak bisa mendaftarkan pemain baru, padahal kompetisi segera dimulai.

PSM Makassar, misalnya telah merekrut pemain asing. Seperti Alex Tanque dan Lucas Dias, namun sempat diragukan bisa dimainkan.

Baca juga: David Polanco Segera Diresmikan PSIS Semarang? Pesan Kahudi Wahyu Soal Pemain Asing

Skuad Kabau Sirah, juga menghadapi situasi serupa, meski telah mengumumkan pemain baru seperti bek asal Brasil, Rafael Costa.

Manajer PSM, Nur Fajrin menerangkan pembayaran kewajiban telah dipenuhi, klub sedang menunggu pencabutan resmi FIFA.

"Saat ini kita sudah menyelesaikan seluruh kewajiban sesuai dengan putusan FIFA," kata Fajrin (4/8/2025).

Sedangkan Penasihat Semen Padang FC, Andre Rosiade, menuturkan klub telah bersurat ke FIFA, setelah melunasi semua kewajiban pada 1 Agustus.

"Senin atau Selasa banned (sanksi) FIFA  sudah dicabut," tulis Andre melalui akun resmi Instagram pribadinya.

Pengamat sepak bola, Akmal Marhali, menjelaskan sanksi FIFA jadi pelajaran penting klub agar lebih profesional.

"Kita tidak bisa lagi main-main soal administrasi. FIFA sangat ketat dan transparan," ujar Akmal kepada Tribunnews (3/8/2025).

Apalagi beberapa klub tetap memperkenalkan pemain baru di media sosial, menimbulkan pertanyaan publik tentang status hukuman mereka.

Seperti PSIS Semarang dan PSM Makassar, telah mengumumkan pemain baru meski masih dalam daftar banned.

Ferry Paulus menjelaskan hal tersebut tidak melanggar aturan selama proses pencabutan sedang berlangsung dan pemain belum didaftarkan secara resmi.

Proses pencabutan sanksi FIFA melibatkan verifikasi dokumen, konfirmasi dari pemain terkait, dan persetujuan dari federasi nasional.

Baca juga: 5 Pemain Lokal Termahal PSIS Semarang Jelang Liga 2 2025 Bergulir, Hanya 1 Pemain Berlabel Senior

Perbedaan zona waktu dan sistem komunikasi menjadi kendala teknis dalam proses pencabutan.

Namun, I.League memastikan bahwa semua klub yang terkena sanksi telah menyurati FIFA sejak pekan lalu dan tinggal menunggu balasan resmi.

"Harusnya dua hari bisa selesai keputusannya, setelah dibayar dan sebagainya,” ujar Ferry Paulus.

I.League juga telah berkoordinasi ke PSSI untuk memastikan klub-klub tersebut, tidak melanggar regulasi kompetisi.

PSSI menyatakan bahwa klub yang belum bebas dari sanksi tidak boleh mendaftarkan pemain baru ke sistem SIAP Liga.

Kompetisi mulai 8 Agustus 2025, klub berharap pencabutan sanksi selesai sebelum laga perdana.

PSM dijadwalkan menghadapi Persijap Jepara di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, sementara Semen Padang akan menjamu Persikabo.

Baca juga: Persija Soal Pemain Asing ke-11, Nama Thom Haye Kembali Berpeluang, Manajemen Siapkan Kejutan

Jika sanksi belum dicabut, klub hanya bisa menurunkan pemain lama yang sudah terdaftar sebelum masa hukuman.

Hal ini tentu akan memengaruhi strategi dan kekuatan tim di awal musim.

Meski demikian, semangat klub dan dukungan suporter tetap tinggi, berharap masalah ini segera selesai.

"Kami percaya FIFA akan segera merespons. Kami ingin fokus ke lapangan,” ujar pelatih PSM, Bernardo Tavares.

Semen Padang juga menyatakan siap bangkit dan membuktikan diri di Super League musim ini.

"Ayo bangkit Semen Padang. Buat bangga ranah Minang," tulis Andre Rosiade. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved