Wanita Ditemukan Tewas di Kendari
Pengakuan Artis FTV Ponakan Wanita Kendari Tewas Bersimbah Darah Setengah Telanjang, Kontak Terakhir
Sosok wanita di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), tewas bersimbah darah dengan badan setengah telanjang di rumahnya ternyata tante artis FTV.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sosok wanita di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), tewas bersimbah darah dengan badan setengah telanjang di rumahnya ternyata tante artis FTV.
Wanita yang diduga menjadi korban pembunuhan sadis tersebut adalah AI, usia 59 tahun.
Keponakan AI, Ivonne Inawade, Rabu (02/07/2025), menduga tantenya tak hanya korban pembunuhan tapi juga pemerkosaan.
Apalagi, saat ditemukan kondisi korban setengah telanjang.
“Ada dugaan seperti itu. Hasil visum ada sperma, diduga diperkosa sebelum dibunuh,” kata Ivonne dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.
Ivonne yang merupakan keponakan AL dikenal sosok artis FTV, pemain sinetron serta film, asal Kendari, Sulawesi Tenggara.
AI sebelumnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di rumahnya pada Selasa (01/07/2025) malam.
Baca juga: Inilah Sosok Wanita Tewas di Korumba Kendari Diduga Korban Pembunuhan, Ditemukan Bersimbah Darah
Rumah tersebut berlokasi di Jalan Supu Yusuf, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Provinsi Sultra.
AI ditemukan dengan kondisi bersimbah darah, pada lehernya terdapat sayatan benda tajam.
Di sisi lainnya, polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) menemukan parang.
Saat menerima kabar duka kepergian tantenya dengan cara tragis, Ivonne mengaku sedang berada di luar kota.
Selama ini, kata Ivonne, tantenya tinggal seorang diri di rumah tersebut.
Sementara, suami korban bekerja di luar kota di kawasan Marombo, Kabupaten Konawe Utara (Konut).
Ivonne mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan tantenya dua hari lalu, pada Senin (30/06/2025).
“Dua hari lalu saya hubungi dan masih ada komunikasi dengan keluarga sehari sebelum ditemukan,” jelas finalis pertama Putri Indonesia mewakili Sultra tahun 1992 tersebut.
Namun anehnya, korban selalu tidak bisa dihubungi, tapi bisa menghubungi keluarga.
“Saat ditelepon selalu tidak bisa. Tapi almarhum yang menghubungi,” ujarnya.
Keluarga juga menghubungi korban untuk menyampaikan oleh-oleh parfum dari Singapura yang diberikan Ivonne untuknya.
“Terakhir, almarhum menghubungi keluarga kemarin jam 8.15,” kata Ivonne.
“Dia telepon sebentar dan sempat menyampaikan kemungkinan ada orang datang di rumahnya karena anjing menggonggong,” lanjutnya.
Namun setelah itu tak pernah lagi ada komunikasi dengan pihak keluarga.
Baca juga: Celana Dalam Wanita Berceceran, Korban Ditemukan Tewas Tergorok dan Setengah Telanjang di Kendari
Salah satu saudara korban atau tante dari Ivonne pun berupaya menghubunginya, namun tak pernah berbalas.
“Setelah itu tidak pernah lagi menelepon balik. Keluarga kiranya mungkin ada kegiatan lain, tapi tanteku yang gelisah,” jelasnya.
Sosok Korban
Semasa hidupnya, kata Ivonne, tantenya tersebut sangat dekat dengan dirinya meski mereka tinggal berjauhan.
“Saya paling sayang Tante AL, beliaupun sangat sayang dengan saya sebagai keponakannya,” katanya.
Belakangan, mereka pun intens berkomunikasi melalui chat WhatsApp Group bersama sejumlah rekannya.
Komunikasi tersebut untuk kegiatan sosial, rencana pembangunan salah satu sekolah dasar (SD) swasta di Kota Kendari.

Selama ini, korban AI tinggal sendiri di rumahnya yang sepi karena berjauhan dari jalan raya.
Sementara, suami korban D bekerja di luar kota.
AI selama ini memelihara sekitar 30 anjing di rumahnya, sebagian besar anjing liar yang diselamatkannya.
Jika pulang ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Ivonne selalu menyempatkan diri menginap di rumah tante kesayangannya itu.
“Saya selalu nginap di TKP. Rumahnya memang sepi, hanya orang dalam dan orang dekat yang ke situ,” jelasnya.
Saat berada di rumah tersebut, kata Ivonne, tantenya selalu memasakkan berbagai menu untuknya.
Baca juga: Selain Parang, Polisi Dapat Puntung Rokok di Kamar Mandi Rumah Wanita Kendari Tewas Bersimbah Darah
“Pasti tante masak yang enak-enak karena tante pintar dan suka masak,” ujar Ivonne yang mengaku akan berangkat ke Kota Kendari, pada Jumat (04/07/2025).
Diapun berharap pihak kepolisian bisa segera mengungkap kasus pembunuhan sadis terhadap tantenya.
“Tolong usut kematian tante, saya mewakili pihak keluarga sangat kehilangan dan sedih yang mendalam,” kata Ivonne.
Penemuan Jasad Korban
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita paruh baya berinisial AI (59) ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan.
Korban ditemukan dalam kondisi tertelungkup di ruang tengah rumahnya, pada Selasa (01/07/2025) malam.
“Tadi malam sekitar pukul 20.30 wita ditemukan mayat wanita paruh baya dengan kondisi bersimbah darah,” kata Kasat Reskrim Polresta Kendari, Kompol Nirwan Fakaubun.
Saat ditemukan korban hanya mengenakan kaos berwarna hijau.
Sementara bagian bawah tubuhnya tak mengenakan pakaian lagi atau setengah telanjang.
Pada leher korban terdapat sayatan benda tajam yang diduga membuatnya meregang nyawa.
Sementara, kamar dalam keadaan acak-acakan hingga pakaian dalam wanita tercecer di lantai rumah.
Terdapat serpihan kaca piring berserakan di lantai ruang tengah yang tak jauh dari tubuh korban.
Dalam kamar mandi ditemukan golok panjang yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.
Setelah ditemukan, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit atau RS Bhayangkara untuk visum.
Hingga Rabu petang ini, jenazah korban disemayamkan di salah satu rumah duka di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Informasi tewasnya AI pertamakali dilaporkan ke Kepolisian Sektor atau Polsek Mandonga oleh seorang tukang parkir, Saidin.
Dia menjadi tukang parkir di salah satu warung penjual makanan, persis di depan lorong rumah korban.
Saidin mengatakan dirinya melaporkan kejadian tersebut karena curiga korban menjadi korban pembunuhan.
Menurutnya, korban AL diketahui tewas setelah 3 orang keluarga dan rekannya mengecek keberadaan korban di rumahnya.
Mereka mengecek keberadaan korban karena tidak pernah mengangkat panggilan kakanya yang berada di Jakarta.
“Ditelepon-telepon tapi tidak aktif, makanya mereka datang cek,” jelasnya.
Tak lama berselang, ketiga orang tersebut keluar rumah dan menyampaikan penemuan jenazah AL.
Saidin pun ikut masuk ke dalam rumah, untuk melihat kondisi AL.
Selanjutnya, diapun melaporkan kejadian tersebut ke Mako Polsek Mandonga.
Polisi yang mendapati laporan, kemudian langsung menuju lokasi dan melakukan olah TKP.
Beberapa barang sempat diamankan polisi.
Mulai dari parang di kamar mandi dan beberapa baju.
Barang tersebut disimpan dalam plastik bening berwarna putih.
Polisi juga menemukan puntung rokok di dalam kamar mandi.
Sementara, korban diketahui tidak merokok.
“Dia (korban) memang pintar masak pak, tapi dia tidak tahu pegang parang,” jelas teman korban AL, EV, kepada polisi di lokasi kejadian.(*)
(TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono/La Ode Ahlun Wahid)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.