Cuaca Ekstrem di Kendari
Korban Banjir di Baruga Kendari Sulawesi Tenggara Lebih 400 Jiwa, ASR Bakal Bantu Bangun Tanggul
Korban banjir di Jalan H Lamuse, Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mencapai 400 jiwa lebih.
Penulis: Apriliana Suriyanti | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Korban banjir di Jalan H Lamuse, Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mencapai 400 jiwa lebih.
Menurut Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sultra, jumlah jiwa yang berhasil didata per Sabtu (28/6/2025) sebanyak 402 jiwa.
"Itu data per Sabtu, jumlah korban banjir 402 jiwa dengan 103 Kepala Keluarga (KK)," kata Plt Kepala Dinsos Sultra, Wawan Arianto, Minggu (29/6/2025).
"Kemudian ada tambahan hari ini 69 KK, jadi total capai 172 KK, jumlah jiwanya masih sementara dihitung," tambahnya.
Wawan menyebutkan, beberapa kebutuhan mendesak bagi korban bencana alam di area Sungai Wanggu sudah didistribusikan.
Baca juga: Ketinggian Air Capai Leher Orang Dewasa, Warga Baruga Kendari Sebut Banjir Terbesar 5 Tahun Terakhir
Di antaranya adalah makanan siap saji, air bersih, kasur lipat, tenda pengungsi, family kit, termasuk dapur umum.
Adapun posko kesehatan, Kepala Dinsos Kendari, Sudirham mengatakan pihaknya telah menghubungi Dinas Kesehatan dan akan segera mendirikan posko khusus.
Bencana banjir di Jalan H Lamuse Kendari ini turut mendapat atensi dari Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka (ASR).
ASR meninjau tenda logistik serta melihat langsung ratusan rumah yang terendam banjir menggunakan perahu karet Basarnas.
Dia tampak mengenakan baju hitam dan celana berwarna krem dibalut life jacket alias pelampung oranye lengkap dengan sepatu boots kuning.
Baca juga: Update Banjir dan Longsor di Kota Kendari Sulawesi Tenggara, 139 Rumah Terendam dan 11 Tertimbun
Saat berjalan menuju perahu karet, orang nomor satu di Sulawesi Tenggara ini terlihat membalas sapaan warga.
Berdasarkan tinjauannya, ASR mengatakan banjir tersebut akibat meluapnya air Sungai Wanggu.
"Ternyata sungai ini terakhir meluap tahun 2019, berarti tidak tiap tahun, setelah kita pelajari di situ ternyata tanggulnya," ujar dia usai meninjau lokasi banjir.
Olehnya itu, tanggul di dekat Sungai Wanggu tersebut mesti dibangun dan dibuat lebih tinggi untuk menahan air.
"Mau relokasi juga pada umumnya mereka (warga) tidak (bersedia) karena sudah pernah ditawari untuk relokasi, nggak ada yang mau," jelasnya.
Baca juga: Kawasan Eks MTQ Kota Kendari Sulawesi Tenggara Tergenang Air Akibat Hujan Deras 30 Menit
Terkait pembangunan tanggul, ASR bilang bakal membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari.
Pembangunannya pun akan dilakukan sesegera mungkin.
"Akan kita carikan dananya, saya akan bantu Pemkot Kendari untuk menyelesaikan ini," pungkasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)
Suasana Rumah Duka Ketua Bawaslu Kolaka Timur Abang Saputra Laliasa di Konawe, Banjir Karangan Bunga |
![]() |
---|
51 Paket Bantuan Sosial Diberikan ke Warga Terdampak Banjir Desa Komala Wakatobi Sulawesi Tenggara |
![]() |
---|
Wakatobi Sulawesi Tenggara Diguyur Hujan Deras Sejak Pagi, Sejumlah Wilayahnya Direndam Banjir |
![]() |
---|
Kesal Sering Banjir Usai Hujan, Pria di Lamokato Kolaka Sulawesi Tenggara Buat Video Sindiran |
![]() |
---|
Banjir Sambandete Konawe Utara Sulawesi Tenggara Surut, Akses Jalan Sudah Bisa Dilalui Kendaraan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.