Berita Kendari

Daftar Wilayah di Kendari Sulawesi Tenggara Rawan Longsor dan Banjir saat Hujan, BPBD Imbau Waspada

Hujan deras yang mengguyur Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara dalam beberapa hari terakhir mulai menimbulkan dampak bencana di sejumlah wilayah.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari
BPBD KENDARI - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari, Cornelius Padang saat diwawancarai di ruangannya, Kamis (26/6/2025). (TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari) 

Kemudian, update prakiraan cuaca dan informasi potensi bencana dibagikan setiap hari melalui media sosial dan grup WhatsApp di tingkat kelurahan dan kecamatan. 

BPBD memanfaatkan perangkat wireless dari BMKG untuk mendapatkan data cuaca terkini yang dijadikan dasar penyebaran informasi ke masyarakat.

“BMKG memprediksi musim hujan tahun ini akan berlangsung lebih panjang dari biasanya, sementara musim kemaraunya lebih singkat. Ini menjadi perhatian serius kami,” tuturnya.

Selain itu, untuk memperkuat respons kebencanaan, Pemkot Kendari telah mengaktifkan layanan kedaruratan 112. 

BPBD menjadi salah satu dari tujuh OPD yang tergabung dalam sistem layanan ini dan menerapkan sistem piket bergilir 1x24 jam. 

Baca juga: Viral Jalan Penghubung Maligano Muna-Ronta Buton Utara Sulawesi Tenggara Longsor, Nyaris Putus

Ketika ada laporan dari masyarakat, tim langsung turun memberikan penanganan awal atau melakukan edukasi lapangan sesuai dengan jenis kejadian.

Dalam hal pencegahan, BPBD telah melaksanakan sosialisasi dan edukasi kebencanaan di sejumlah wilayah, khususnya di Kecamatan Mandonga dan Baruga. 

Rambu-rambu peringatan telah dipasang di beberapa titik rawan dan tahun ini akan diperluas ke daerah lain seperti Kampung Salo.

“Kami juga membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) di seluruh kelurahan. TRC ini terdiri dari personel gabungan antara OPD teknis dan warga yang siap bertindak cepat saat terjadi potensi bencana,” jelasnya.

Kata dia, lurah dan camat juga telah diarahkan untuk mengaktifkan kerja bakti secara rutin guna menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi risiko banjir. 

Baca juga: 3 Rumah Rusak Akibat Tanah Longsor di Sakuli Kolaka Sulawesi Tenggara, Kerugian Ditaksir Rp95 Juta

Data kawasan rawan telah dibagikan hingga ke tingkat RT agar koordinasi dalam situasi darurat bisa lebih cepat.

“Curah hujan yang terus tinggi saat ini berpotensi menimbulkan bencana. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak lengah, menjaga kebersihan saluran air, serta segera melapor jika ada tanda-tanda longsor atau banjir,” jelasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved