DP2KB Kendari
Harganas 2025: DP2KB Kendari Sulawesi Tenggara Beber Strategi Cegah Stunting, 2029 Target Nol Kasus
Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari mendorong pembangunan keluarga berkualitas dan pencegahan stunting dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas).
Penulis: Apriliana Suriyanti | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari mendorong pembangunan keluarga berkualitas dan pencegahan stunting dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas).
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kendari, Jahudding saat ditemui, Selasa (24/6/2025).
Jahudding mengatakan peringatan Harganas 2025 ditandai dengan penyerahan bendera pataka dalam Kirab Bangga Kencana yang dilaksanakan Senin (23/6/2025) kemarin.
Iring-iringan Tim Kirab Bangga Kencana Kendari tersebut berjumlah 40 orang bergerak ke Kabupaten Konawe.
Bendera pataka itu lalu diserahkan kepada Tim Kirab Bangga Kencana Konawe lalu diberikan lagi ke Kepala Perwakilan BKKBN Sultra.
Baca juga: Tiga Pola Asuh Cegah Stunting pada Anak Dibagikan Psikolog di Kota Kendari Sulawesi Tenggara
"Penyerahan bendera pataka ini sebagai bentuk estafet semangat dalam membangun keluarga berkualitas," katanya.
Bendera pataka tersebut selanjutnya dibawa ke Jakarta oleh Kepala Perwakilan BKKBN Sultra sebagai simbol bahwa estafet Kirab Bangga Kencana telah dilaksanakan di Sulawesi Tenggara.
Tahun ini, peringatan Harganas ke-32 tahun dipusatkan secara terbatas di Tangerang, Banten.
Untuk wilayah Indonesia Timur dilaksanakan di Sulawesi Barat, tetapi hanya diikuti oleh beberapa provinsi seperti Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.
Kegiatan kirab ini diharapkan menjadi spirit dan semangat bagi seluruh penyuluh dan masyarakat.
Baca juga: Dinas Kesehatan Bagi Tips Cegah Stunting dan Anemia di SMAN 2 Wangi-Wangi Wakatobi Sulawesi Tenggara
"Khususnya di Kota Kendari, dalam mendukung pembangunan keluarga yang tangguh menuju Indonesia Emas 2045," jelas Jahudding.
Salah satu upaya penting dalam mewujudkan keluarga berkualitas sehingga mencegah stunting adalah pendewasaan usia perkawinan.
Yakni dengan pembinaan remaja serta edukasi calon pengantin agar siap secara usia dan emosional sebelum menikah.
Hal ini menjadi strategi utama dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan dan menekan angka stunting sejak dini.
Edukasi tersebut dilakukan agar keluarga memiliki pengetahuan dan kesadaran yang cukup dalam mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.
Baca juga: Berdayakan Kelompok Masyarakat Jadi Salah Satu Upaya BKKBN Turunkan Stunting di Sulawesi Tenggara
Berdasarkan survei angka stunting di Kota Kendari masih menunjukkan penurunan yang kecil, dari 26 persen menjadi 25 persen.
Namun upaya penanggulangan terus ditingkatkan melalui intervensi berbasis masyarakat.
Pemkot Kendari menargetkan angka stunting bisa ditekan hingga nol kasus pada 2029 mendatang, sebagai bentuk komitmen penuh terhadap masa depan generasi bangsa. (*)
(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)
Semarak Hari Bhayangkara ke-79 Polda Sultra di CFD Kendari: Cek Kesehatan hingga Perpanjangan SIM |
![]() |
---|
Hadiri Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional, Wapres Maruf Amin: Keluarga Kunci Atasi Stunting |
![]() |
---|
Hari Keluarga Nasional ke-30, Kepala BKKBN Bekali Cara Cegah Stunting ke 1.220 Kader di Banyuasin |
![]() |
---|
4 Target yang Bakal Fokus Dicapai BKKBN Sulawesi Tenggara Momentum Hari Keluarga Nasional 2022 |
![]() |
---|
Peringati Hari Keluarga Nasional 2022, Pemkot Baubau Layani 1.200 Peserta KB, DPPKB: Lampaui Target |
![]() |
---|