Kepala Desa Moolo Temui Wakil Bupati Muna Asrafil hingga Sekda, Perlihatkan Minyak Bumi yang Viral

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kepala Desa Moolo, Natsir menemui Wakil Bupati Muna, La Ode Asrafil pada Jumat (23/5/2025).

Natsir bertemu pimpinannya menyampaikan keberadaan sumur minyak bumi yang viral di Desa Moolo, Kecamatan Batukara, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). 

Kepala Desa Moolo juga membawa serta minyak bumi tersebut untuk diperlihatkan.

Berdasarkan video yang diterima TribunnewsSultra.com, tampak Kepala Desa Moolo beserta perangkatnya memperlihatkan minyak bumi tersebut.

Mereka menguji coba di hadapan para pejabat di Halaman Gedung Galampano, Kabupaten Muna.

Baca juga: Video Viral Sumur Minyak Bumi di Desa Moolo Muna, Pernah Dikunjungi Orang Kanada, Ditawar Perusahaan

Saat itu, tampak ada Wakil Bupati Muna La Ode Asrafil, Sekretaris Daerah (Sekda) Eddy Uga, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) La Impres dan Kasatpol PP Ali Fakara Hara.

Untuk menguji minyak bumi ini, pihak Desa Moolo menggunakan kayu yang sudah dicelupkan lalu dibakar menggunakan korek api.

Kayu yang sudah dicelup dalam minyak tersebut dipegang Wakil Bupati Muna, lalu Kasatpol PP membakarnya.

Saat dibakar, kayu tersebut ternyata menyala yang disaksikan langsung semua pejabat yang hadir.

Kepala Desa Moolo, Natsir menyebut Bupati Muna Bachrun Labuta akan meninjau langsung lokasi sumur minyak bumi tersebut.

Baca juga: Tambang Emas Viral di Ulunggolaka Kolaka Sulawesi Tenggara Akan Disetop Gegara Warga Ramai Mendulang

"Kesimpulan dari pertemuan tadi, pada Sabtu (24/5/2025) Bupati Muna akan ke Desa Moolo untuk melihat langsung lokasi sumur minyak ini," ujar Natsir saat dikonfirmasi.

Diberitakan sebelumnya, sumur minyak bumi ditemukan di Desa Moolo, Kecamatan Batukara, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Konon keberadaan sumur minyak tersebut sudah diketahui masyarakat setempat sekitar 50 tahun yang lalu.

Keberadaan sumur minyak bumi ini pun sempat dilirik orang luar negeri dari Kanada dan sudah datang mengambil sampel.

Selain itu, tanah milik warga ini pun pernah ditawari oleh perusahaan untuk dibeli tapi tidak diizinkan. (*)

(TribunnewsSultra.com/Sawal)