Berita Kendari

Cara Hadapi Banjir dan Pertolongan Pertamanya Diajarkan ke Mahasiswa UHO Kendari Sulawesi Tenggara

Sebanyak 65 mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara mengikuti pelatihan kesiapsiagaan bencana dan pertolongan pertama saat banjir.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
FOTO BERSAMA - Sejumlah volunteer foto bersama mahasiswa UHO Kendari usai kegiatan pelatihan tanggap bencana dalam menghadapi banjir di Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (29/4/2025). Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran para mahasiswa dalam menjaga lingkungan. (Istimewa) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sebanyak 65 mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti pelatihan kesiapsiagaan bencana dan pertolongan pertama saat banjir.

Kegiatan ini berlangsung di Gedung Alibas 4 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UHO Kendari, Selasa (29/4/2025).

Volunteer Goes to Campus ini digagas Relawan Rumah Zakat Sultra dan Forum Kendari Tanggap Bencana (KARTANA), UKM SAR UHO, dan Dompet Dhuafa Volunteer Sultra. 

Materi yang diberikan mencakup simulasi evakuasi mandiri, penggunaan Tas Siaga Bencana (TSB), dan pelatihan dasar Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K).

Instruktur, Muhammad Matin Adhiddia mengatakan pentingnya membangun budaya sadar risiko di kalangan mahasiswa. 

Baca juga: Warga Terdampak Banjir di Desa Puuwanggudu dan Alaa Wanggudu Konut Terima Bantuan Sembako

Ia menyebut kesiapsiagaan harus menjadi bagian dari keseharian masyarakat kampus, bukan hanya bergantung pada pemerintah.

“Mahasiswa punya peran strategis sebagai agen perubahan. Edukasi seperti ini penting, agar mereka punya kesiapan fisik dan mental menghadapi bencana,” kata Matin.

Matin menyampaikan selain pelatihan tanggap bencana, mahasiswa juga diajak memahami pentingnya solidaritas global.

Mereka diperkenalkan program infak kemanusiaan untuk Palestina, sekaligus menunjukkan peran lembaga dalam menyalurkan bantuan ke daerah konflik dan bencana di berbagai negara.

Sehingga, kegiatan ini tidak hanya menanamkan keterampilan tanggap bencana, tetapi juga menumbuhkan kesadaran sosial mahasiswa dalam merespons isu-isu kemanusiaan di tingkat lokal maupun global.

Baca juga: Warga Keluhkan Genangan Lumpur Usai Banjir dan Hujan Deras di Wolo Kolaka Sulawesi Tenggara

“Kami berharap kegiatan ini dapat terus dikembangkan ke kampus lainnya, agar semakin banyak generasi muda yang siap, siaga, dan peduli terhadap lingkungan sekitar,” jelasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved