Penikaman Polisi di Buton

Motif Pelaku Tikam Anggota Polisi saat Bertugas di Buton Sulawesi Tenggara, Berawal dari Dendam

olisi ungkap motif terduga pelaku lakukan penikaman terhadap AIPTU Anumerta Fajar Iwu di Buton Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu(19/4/2025).

Penulis: Harni Sumatan | Editor: Desi Triana Aswan
TribunNewsSultra.com/Harni Sumatan
KAPOLRES BUTON - Kapolres Buton, AKBP Ali Rais Ndraha bersama Kasat Reskrim dan Kasi Humas Polres Buton Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ditemui di ruangannya usai konferensi pers Sabtu(19/4/2025). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,BUTON - Polisi ungkap motif terduga pelaku penikaman terhadap AIPTU Anumerta Fajar Iwu di Buton Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu(19/4/2025).

Kapolres Buton, AKBP Ali Rais Ndraha mengatakan motif terduga pelaku ialah pembalasan dendam.

“Balas dendam karena ada rangkaian peristiwa pada tempat kejadian perkara pertama yaitu tempat joget yang adanya perkelahian sehingga adanya balas dendam, namun salah sasaran,” ungkapnya saat diwawancarai, Sabtu(19/4/2025).

Kata dia, yang disasar oleh terduga pelaku ialah ayah dari terduga pelaku R pada peristiwa sebelumnya.

“Jadi mungkin sudah cukup lama juga dipendam sehingga menyasar orang tua terduga pelaku pada peristiwa sebelumnya,” tambahnya.

Kapolres Buton menjelaskan sebelum terjadi insiden penikaman terhadap anggota polisi hingga meninggal dunia, terjadi keributan saat acara joget di desa Ambuau Togo, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. 

Baca juga: Terduga Pelaku Penikaman Polisi di Buton Sulawesi Tenggara Terancam Penjara Seumur Hidup

Keributan tersebut berujung penikaman terhadap dua warga berinisial ER dan LY.

Menjaga situasi agar tetap kondusif beberapa anggota polisi termasuk AIPTU FI melakukan pengamanan di rumah terduga pelaku.

Terduga pelaku N hendak membalaskan dendamnya mencari R sebab telah menikam ER dan LY, namun R tidak ditemukan sehingga N berniat menikam ayah R berinisial LP.

“Terduga pelaku N awalnya mengintai terlebih dahulu sebelum sampai di rumah terduga untuk melihat lokasi sasarannya yakni LP,” jelasnya. 

Ia menjelaskan setelah terduga pelaku mengetahui posisi LP ia langsung berlari menuju lokasi serta melakukan penikaman. 

“Namun posisi duduk tersebut sudah digantikan oleh korban AIPTU FI sehingga terjadilah peristiwa tersebut,” tambahnya.

Usai melancarkan aksinya terduga pelaku langsung kabur dengan melompat dari lantai dua rumah.

Penikaman yang terjadi berujung meninggalnya AIPTU Anumerta Fajar Iwu usai dirawat di Puskesmas Kumbewaha kemudian dirujuk ke RSUD Kabupaten Buton.

Pria yang saat itu menjabat sebagai Kanit provos Polsek Ambuau Indah meninggal dunia sekira pukul 12.00 wita, Senin(14/4/2025).

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved