Berita Konawe Utara

Revitalisasi Bahasa Tolaki Melalui Berkemah Sambil Berkarya di Konawe Utara Sulawesi Tenggara

Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari di Desa Motui, Kabupaten Konawe Utara (Konut), 22-23 Februari 2025, 

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Aqsa
Dok IKA Duta Bahasa Sultra
IKA DUTA BAHASA SULTRA - Foto bersama peserta, panitia, dan tamu kegiatan Berkemah Sambil Berkarya (Bermaya) yang digelar Ikatan Alumni Duta Bahasa Sulawesi Tenggara di Desa Motui, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sultra, pada Minggu (23/2/2025) malam. Kegiatan ini bertujuan untuk merevitalisasi bahasa daerah Tolaki, salah satunya melalui pentas seni. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Ikatan Alumni (IKA) Duta Bahasa Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan Berkemah Sambil Berkarya (Bermaya) dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional (HBII). 

Kegiatan berlangsung selama dua hari di Desa Motui, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sultra, 22-23 Februari 2025.

Ketua IKA Duta Bahasa Sultra, Yunus Makmur, mengatakan, kegiatan Bermaya ini merupakan agenda tahunan.

Tetapi tahun ini mengusung konsep berbeda dengan tujuan utama merevitalisasi bahasa Tolaki.

Kegiatan ini melibatkan 30 peserta dari dua sekolah, yakni Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Motui dan SMPN 2 Motui. 

Sedangkan Kabupaten Konawe Utara dipilih sebagai lokasi kegiatan karena merupakan wilayah dengan penutur asli bahasa Tolaki.

Revitalisasi bahasa daerah tersebut dilakukan melalui pentas seni seperti drama berbahasa Tolaki berdasarkan buku cerita anak.

Baca juga: Sosok Diki Nur Alamsyah dan Riska Ayu Putri Terpilih Jadi Duta Bahasa Sulawesi Tenggara 2024

"Kita ingin mengajarkan bahwa bahasa daerah tidak hanya digunakan dalam keseharian, tetapi dapat diaplikasikan dalam bidang kesenian,” katanya.

Melalui pentas seni ini, dia berharap anak-anak bisa tetap percaya diri menggunakan bahasa ibu.

Sehingga, bahasa daerah bisa tetap dijaga kelestariannya.

Selain pentas seni, rangkaian Bermaya juga meliputi sosialisasi literasi digital dan pemanfaatan buku cerita anak dwibahasa.

“Untuk sosialisasi literasi digital dan pemanfaatan buku cerita anak dwibahasa diikuti guru-guru dari tujuh sekolah dasar di daerah tersebut,” jelasnya.

Yunus berharap melalui kegiatan ini anak-anak di daerah tetap bangga dengan identitas budaya mereka dan aktif dalam pelestarian bahasa daerah.

Selain itu, IKA Duta Bahasa Sultra berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi dalam upaya pelestarian bahasa daerah. 

Sehingga bahasa Tolaki tetap hidup dan berkembang di kalangan generasi muda.(*)

(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved