Video Viral
Fakta Video Viral Hujan Jeli di Gorontalo Utara, Ternyata Hanya Mainan Anak-anak, BMKG Sempat Ragu
Setelah ramai diperbincangan dalam kurun waktu beberapa hari ini, terungkap bahwa bulir-bulir jeli yang berserakan di jalanan itu hanyalah mainan anak
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini fakta video viral hujan jeli di Gorontalo Utara.
Banyak unggahan di platform Facebook mengenai peristiwa yang diduga fenomena alam ini.
Namun setelah ramai diperbincangan dalam kurun waktu beberapa hari ini, terungkap bahwa bulir-bulir jeli yang berserakan di jalanan itu hanyalah mainan anak-anak.
Video klarifikasi tentang kejadian langka hujan jeli jeli di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara pada Sabtu (15/2/2025).
Lantas seperti apa fakta sebenarnya?
Untuk diketahui, baru-baru ini di media sosial Facebook, ramai postingan video viral soal hujan jeli.
Dalam rekaman salah satu video viral, nampak warga digegerkan dengan hujan jeli itu.
Kondisinya, ratusan benda kenyal dengan warna keruh berserakan di jalan.
Baca juga: Video Viral Jalan Macet, Banyak Truk di Tondonggeu Kendari, Warga Keluhkan Aktivitas Hauling Tambang
Adapula yang masuk ke dalam ember.
Banyak yang begitu heboh dan kaget dengan peristiwa tersebut.
Namun ada sebuah video viral yang beredar mengungkap terkait klarifikasi hujan jeli tersebut.
Awal Mula
Mulanya, hujan jeli disebutkan terjadi malam hari pasca hujan besar di wilayah Desa Leyao.
Unggahan itupun ramai dibagikan kembali oleh netizen di Facebook.
Lalu beredar hingga ke sejumlah platform lainnya seperti TikTok dan Instagram.
Menurut laporan Antara, video berdurasi 28 detik yang diunggah oleh akun Instagram @infosulawesidotcom menunjukkan peristiwa yang diklaim terjadi pada Sabtu (15/2/2025) malam pukul 20.00 WITA di Desa Leyao.
Dalam video tersebut, terlihat butiran menyerupai jeli yang memenuhi halaman rumah serta jalanan.
Salah satu warga, Ewan Saputra, menyebut bahwa butiran tersebut memiliki tekstur lembut dan kenyal, mirip agar-agar.
Kejadian ini berlangsung sekitar 30 menit dan sempat membuat warga merasa khawatir.
Namun, Ida menegaskan bahwa validitas fenomena ini masih diragukan.
Warga Klarifikasi
Dalam video klarifikasi yang beredar, diungkap kalau sebenarnya hujan jeli berasal dari mainan anak-anakk.
Video itu diunggah oleh pengguna akun Facebook Santi Mala**** pada Minggu (16/2/2025) dini hari.
Dalam video tersebut, tampak dua perempuan yang menjelaskan terkait asal usul hujan jeli yang terjadi di desanya.
"Kami ingin mengklarifikasi tentang kekeliruan hujan jeli yang terjadi di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara. Kami minta maaf atas live yang semalam karena sudah membuat gaduh di seluruh wilayah. Kami tidak bermaksud untuk menyebarkan berita hoaks," kata mereka dalam video tersebut.
"Awalnya kami juga kaget beberapa saat setelah turun hujan tiba-tiba muncul jeli-jeli. Setelah kami telusuri secara detail ternyata itu hanya permainan anak-anak yang berbentuk serbuk dan kalau terkena air menjadi jeli-jeli atau agar-agar," tambahnya.
Menurut kerangan video, kedua perempuan tersebut telah mengonfirmasi kepemilikan mainan jeli tersebut kepada anak-anak yang bersangkutan.
"Anak-anak itu bermain serbuk jeli di siang hari sebelum turun hujan, dan kejadian (hujan jeli) pada malam hari. Beberapa saat setelah hujan turun, serbuk-serbuk permainan anak-anak itu menjadi jeli-jeli. Maka dari itu kami warga Desa Leyao mengira bahwa yang terjadi hujan jeli dan ternyata bukan. Maka dari itu saya memohon maaf sebesar-besarnya untuk video yang tersebar sebelumnya," sambungnya.
Kata BMKG soal hujan jeli di Gorontalo Utara
Saat dimintai tanggapan soal adanya video klarifikasi yang menyebut hujan jeli berasal dari mainan anak-anak, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Djalaluddin Gorontalo, Cucu Kusmayancu, menyebut sedari awal pihaknya memang tidak membenarkan adanya fenomena hujan jeli tersebut.
"Video yang beredar soal hujan jeli juga kami sempat pertanyakan keakurasiannya karena sumber dan beritanya tidak cukup jelas. BMKG tidak membenarkan, kami hanya menjelaskan proses atau kondensasi atau proses terjadinya hujan," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com pada Senin (17/2/2025).
Menurut Cucu, hujan jeli bisa saja terjadi. Meski demikian, pihaknya belum pernah menemui kasus hujan jeli yang terjadi di Indonesia.
"Hujan apa pun bisa terjadi, apakah itu akibat badai siklon atau fenomena lainnya. Terkait hujan jeli kami belum yang pernah mengalami kejadian," ucapnya.
Cucu menambahkan, jika berbicara mengenai proses terjadinya hujan, fenomena tersebut bisa disebabkan karena proses biologis, meteorologi, dan pencemaran atau limbah.
Meski begitu, fenomena hujan yang diakibatkan oleh limbah masih diperlukan kajian dan penelitian lebih lanjut.
Saat disinggung apakah BMKG akan melakukan penyelidikan lebih lanjut soal hujan jeli di Gorontalo setelah muncul video klarifikasi, Cucu merasa sudah tidak ada lagi yang perlu dipersoalkan.
"Untuk sementara kami anggap tidak ada permasalahan dan kami abaikan. Masih banyak fenomena yang lebih serius ditangani," tuturnya.
Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Direktorat Meteorologi Publik BMKG, Ida Pramuwardani, pada Minggu sempat juga menyampaikan keraguan soal kebenaran terjadinya hujan jeli di Desa Leyao.
"Validitasnya masih diragukan," ujarnya dikutip dari Antara.
Ida mengatakan, meski ada beberapa kemungkinan tetapi ia tidak bisa asal berasumsi, bahkan pihaknya belum mendapatkan informasi yang valid atas fenomena tersebut.
"Secara natural ini enggak mungkin terjadi," tambahnya.
Meski demikian, tambah Ida, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo dan menghubungi pemilik akun media sosial pengunggah video yang menyebutkan adanya hujan jeli untuk memverifikasinya.
(Kompas.com)(TribunJateng.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.